Liputan6.com, Jakarta Ramadhan kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran kini pemerintah sudah memperbolehkan adanya salat tarawih di masjid, buka bersama (bukber), bahkan mudik.
Terkait hal ini, dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa masyarakat harus meminimalisasi risiko karena apapun yang dilakukan di masa pandemi COVID-19 pasti ada risiko tertular COVID-19.
Baca Juga
“Jadi walaupun kita sudah mulai melonggarkan berbagai aktivitas, memperbanyak sosialisasi, tetap kita lakukan dengan aman,” kata Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com (30/3/2022).
Advertisement
Ia memberi contoh, saat salat tarawih, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengimbau untuk salat dengan shaf yang rapat. Jika demikian, maka penggunaan maskernya harus ditingkatkan.
“Jadi kita ingatkan kanan kiri kita, kan suka ada yang lupa pakai masker mungkin lupa habis wudhu, itu sangat penting.”
Simak Vdieo Berikut Ini
Perlu Ada Kesadaran
Dirga juga menambahkan, di saat berbagai pelonggaran sudah mulai diterapkan maka kesadaran diri juga perlu ditingkatkan.
“Kalau ada yang menunjukkan gejala batuk, pilek, jangan memaksakan diri datang ke masjid, jangan menularkan pada orang lain.”
“Atau kita tahu di kiri kanan kita ada jamaah yang pilek, sudah deh kita saja yang ngalah, kita saja yang pindah.”
Ia juga berpesan pada para pengurus masjid untuk memastikan bahwa pintu, jendela, atau ventilasi masjid dibuka agar sirkulasi udara berjalan dengan baik.
“Buat pengurus masjid upayakan pintu, jendela, dan ventilasi bisa dibuka. Mau tidak mau, suka tidak suka sekarang kita sedang ada di masa transisi dan kita yang harus pintar-pintar menyesuaikan diri,” tutup Dirga.
Advertisement