[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Pengecekan Awal Fasilitas Kesehatan Arus Mudik Lebaran

Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti empat hal terkait fasilitas kesehatan dalam persiapan mudik Lebaran 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 16:00 WIB
Prof Tjandra Yoga
Prof Tjandra Yoga Aditama (Foto: dok. Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan dengan kegiatan Menteri Perhubungan dan KaKorLanTas yang dilakukan pagi ini, Jumat, 15 Juli 2022, guna mengecek kesiapan jalur mudik, maka tentu dilakukan juga persiapan sarana dan fasilitas kesehatan.

Situasi sekarang tentu berbeda dengan situasi mudik Lebaran sebelum pandemi COVID-19, setidaknya dalam empat hal:

1. Sekarang sudah ada jalan tol yang amat panjang di Pulau Jawa dan juga sebagian Sumatera, dll., sehingga tantangan kesehatan bagi pengemudi tentu berbeda dan juga penempatan pos kesehatan juga disesuaikan dengan rest area jalan tol dengan segala spesifikasinya, dll.

2. Juga perlu dipertimbangkan bagaimana sistem rujukan kalau ada kecelakaan dan masalah di jalan tol dan membawa pasiennya ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap alat dan tenaganya di luar jalan tol. Serta bagaimana kalau ada masalah kesehatan di antara dua rest area yang jaraknya mungkin cukup jauh satu dengan lainnya.

3. Adanya penyakit COVID-19 yang tetap harus amat diwaspadai kemungkinan penularannya.

4. Minat mudik sekarang juga dapat saja amat tinggi karena sudah dua tahun tidak mudik dan sarana non jalan raya juga makin baik, antara lain kereta api, pesawat Udara, feri penyeberangan dll., walaupun  para pemudik yang menggunakan sepeda motor tetap harus dipertimbangkan.

Pada masa sebelum COVID-19 maka kita pernah menyediakan sekitar 700 pos kesehatan, Puskesmas dan RS di sepanjang jalan arus mudik, termasuk di bandara, pelabuhan, stasiun KA dan stasiun bis, dll. di seluruh Indonesia.

Jumlah yang akan disiapkan sekarang tentu akan disesuaikan dengan perkembangan sarana transportasi yang ada. Pos pelayanan kesehatan juga dapat didirikan di lokasi-lokasi strategis seperti tempat ibadah dan lokasi wisata.

Juga tentunya perlu diadakan pemeriksaan kesehatan terhadap pengemudi kendaraan umum. Pemeriksaan faktor risiko pengemudi ini antara lain dapat meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, alkohol darah, dan amphetamin dalam urin, dan lainnya.

Tentu mendekati waktu para pemudik berangkat nanti, sekitar seminggu mendatang, maka akan dilakukan berbagai penyuluhan kesehatan tentang anjuran mudik sehat, yang memang selalu dilakukan ketika sebelum pandemi COVID-19 ini

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Psaca sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI/Mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya