Di Tengah Serangan Rusia, Bermekaran Bunga-Bunga Cantik di Ukraina Berwarna Mirip Bendera Nasional

Bunga-bunga cantik berwarna bendera Ukraina tumbuh di tengah Invasi Rusia ke Ukraina

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Apr 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2022, 10:45 WIB
Rusia Ukraina, Rusia, Perang Rusia Ukraina, Rusia vs Ukraina, Invasi Rusia ke Ukraina, Ukraina, Bunga
Ivana Kuziv, pensiunan akuntan berusia akhir 60-an terlihat tengah merangkai bunga-bunga cantik berwarna mirip bendera nasional Ukraina. Bunga-bunga tumbuh subur di halaman rumahnya di tengah Invasi Rusia ke Ukraina (Foto: Yuriy Dyachyshyn/AFP)

Liputan6.com, Kyiv - Sejak perang Rusia Ukraina terjadi pada 24 Februari 2022, populasi di sekitar kota Vynnkyky menyusut. Tidak sedikit ibu dan anak yang dilaporkan melarikan diri ke luar negeri, meninggalkan para pria yang berjuang mencari pekerjaan dan menunggu untuk direkrut.

Namun, tidak dengan seorang pensiunan akuntan berusia akhir 60-an, Ivanna Kuziv, yang memilih fokus mengurusi kebun bunga di area belakang rumahnya di Ukraina Barat.

Setiap hari Ivana mengumpulkan setumpuk bunga bakung kuning dan bunga lonceng biru untuk dijual pasar. Bila diperhatikan lebih detail, warna dari bunga-bunga cantik itu mirip seperti warna bendera Ukraina. Dia memastikan bahwa itu murni kebetulan saja.

"Tapi saya menyukainya. Ini untuk menghormati Ukraina," kata Ivana dikutip dari situs Channel News Asia pada Minggu, 17 April 2022.

Di saat banyak orang cemas akan serangan Rusia, Ivana hanya mengatakan bahwa musim semi tidak dapat menunggu. Terlebih bunga-bunga di taman yang diwarisi dari nenek buyutnya sedang bermekaran.

Hampir setiap hari dalam seminggu, Ivana mengambil beberapa batang bunga lalu memasukannya ke dalam ember berisi air. Dia kemudian bergegas pergi ke kota untuk menjualnya.

Anak-Anak Ukraina Diajari Tentang Warna Bendera Nasional

Anak-anak Ukraina diajari bahwa bendera nasional terdiri atas dua strip warna. Satu mewarnai langit biru dan yang lainnya adalah ladang gandum.

Di Lviv, rona-rona itu telah ada di mana-mana. Masyarakat dapat dengan mudah menemukannya. Di bendera yang berkibar-kibar yang dijejalkan di pintu mobil, di dalam kue pangsit yang tersaji di restoran, hingga dalam karangan bunga.

Ketika Masyarakat Ukraina Membawa Bunga-Bunga Cantik untuk Tiap Peristiwa

Rusia Ukraina, Rusia, Perang Rusia Ukraina, Rusia vs Ukraina, Invasi Rusia ke Ukraina, Ukraina, Bunga
Ivana Kuziv, pensiunan akuntan berusia akhir 60-an terlihat tengah merangkai bunga-bunga cantik berwarna mirip bendera nasional Ukraina. Bunga-bunga tumbuh subur di halaman rumahnya di tengah Invasi Rusia ke Ukraina (Foto: Yuriy Dyachyshyn/AFP)

Dua wanita bermantel panjang yang tengah berjalan di pusat kota terlihat membawa seikat safron besar dan bunga aster nila ke pemakaman militer yang dihadiri banyak orang di katedral.

Di antara lusinan pria dan wanita yang berjalan dalam keheningan di belakang mobil jenazah setelahnya, tampak dengan jelas seorang prajurit memegang bunga tulip terkulai dari kedua warna di genggamannya.

Dari peron stasiun kereta, seorang tentara berusia 22 menunggu dengan tidak sabar dengan 101 bunga tulip kuning yang diikat menggunakan pita biru agar pujaan hatinya yang sudah dua bulan tidak ditemuinya datang dari kawasan yang terkena dampak perang.

Berbicara tentang warna bunga yang mirip bendera nasional, Olga Fityo Styslo yang sehari-hari berjualan di pasar, menjual dua jenis bakung. Yang satu berwarna alami dan satunya lagi diwarnai dengan campuran air dan tinta biru laut.

"Kami sedang berperang, dan warna benderanya biru dan kuning," katanya.

"Tapi karena tidak ada bunga biru di awal musim semi, saya memutuskan untuk memberikan sedikit sentuhan kepada alam," Olga melanjutkan.

Wanita 55 tahun yang telah berjualan bunga sejak 1996, mengatakan, dirinya berhenti bekerja selama beberapa hari setelah perang Rusia Ukraina meletus.

Banyak Pengungsi di Ukraina Membeli Bunga

Rusia Ukraina, Rusia, Perang Rusia Ukraina, Rusia vs Ukraina, Invasi Rusia ke Ukraina, Ukraina, Bunga
Olha Fityp Styslo menjual dua jenis bakung. Yang satu berwarna alami (kuning) dan satunya lagi berwarna biru hasil campuran air dan tinta biru laut agar menyerupai bendera Ukraina (Foto: Yuriy Dyachyshyn/AFP)

Olga pun terkaget-kaget saat memutuskan kembali berjualan ke pasar pada awal Maret. Pelanggan langsung berhamburan menghampirinya untuk membeli bunga.

Menurut Olga, populasi kota telah membengkak dengan keluarga yang melarikan diri dari Ukraina timur dan selatan yang dilanda perang.

"Ada banyak pengungsi, dan mereka menginginkan bunga," katanya.

"Di dalamnya mereka menemukan beberapa hal positif," Olga melanjutkan.

Bunga Jenis Lain Banyak yang Laku

Dari pantauan AFP, bunga-bunga cantik lainnya yang tidak berwarna seperti bendera nasional Ukraina juga berserakan di mana-mana di kota barat.

Seperti yang terlihat dari seorang petugas medis yang sedang menunggu temannya mengambil uang di tempat tunai, menggendong buket besar fuchsia, mawar, dan tulip.

Ini adalah hari ulang tahun temannya, dan mereka akan berjalan-jalan.

Di kaki monumen Perawan Maria, seorang wanita tua berdoa di depan toples tulip merah muda. Patung itu telah dikelilingi oleh perancah, tetapi mereka yang berusaha melindunginya dari pemboman Rusia tampaknya kehabisan karung pasir.

Bisnis Bunga di Ukraina Tak Sebaik Dulu

Rusia Ukraina, Rusia, Perang Rusia Ukraina, Rusia vs Ukraina, Invasi Rusia ke Ukraina, Ukraina, Bunga
Selain dari bunga bakung, Myroslava Kumechko mengatakan bahwa 70 persen bisnisnya sebelum perang berasal dari pembaptisan, peringatan hari-hari tertentu, dan pernikahan (Foto: Yuriy Dyachyshyn/AFP)

Di sisi lain, penjual bunga, Myroslava Kumechko, mengatakan, bisnis bunga yang dijalankan masyarakat Ukraina tidak sebaik dulu.

Selain ember bunga bakung, wanita berumur 40 tahun tersebut mengatakan bahwa 70 persen bisnisnya sebelum perang Rusia Ukraina berasal dari pembaptisan, peringatan hari-hari tertentu, dan pernikahan.

Namun, kata Myroslava, penghasilan itu kini telah sirna. Dia juga tidak bisa berdiri terlalu lama di pasar karena dia harus pulang ke rumah untuk ketiga anaknya yang belajar via daring (online).

"Ini tidak seperti dulu," katanya.

Infografis Rusia Didepak dari Dewan HAM PBB
Infografis Rusia Didepak dari Dewan HAM PBB (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya