Vaksin Kanker Serviks Gratis Sasar Anak Kelas 5 dan 6 SD

Vaksin kanker serviks atau vaksin HPV sasar anak kelas 5 dan 6 SD

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Apr 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash)
Ilustrasi vaksin kanker serviks (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksin kanker serviks atau vaksin Human Papilloma Virus (HPV) masuk ke dalam program imunisasi rutin di Indonesia. Hal ini merupakan upaya preventif menekan angka kasus kanker serviks yang kini kerap berada di posisi teratas jenis kanker yang diidap wanita Indonesia.

"Banyak wanita Indonesia alami kanker serviks dan breast cancer (kanker payudara). Jadi, buat kanker serviks ada vaksinnya ya daripada kita ngurus di rumah sakit mahal dan menderita buat rakyat," papar Budi Gunadi saat sesi daring Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia di Kawasan Eropa.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine, pemberian vaksin kanker serviks berlangsung secara bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin diselenggarakan pada Agustus dan November setiap tahun. Sasarannya adalah anak kelas 5 dan 6 SD.

"Vaksin HPV diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD dan diberikan sebanyak dua kali," kata Prima dalam seminar Media Pekan Imunisasi Dunia 2022 bersama IDAI pada 18 April 2022 seperti mengutip Antara.

Vaksinasi HPV telah dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia sejak 2021 dan diperluas di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini.

Rencananya vaksinasi kanker serviks berlaku secara nasional pada 2023-2024.Untuk mempersiapkan hal itu, kata Prima, Kemenkes memfasilitasi pelatihan pemberian vaksin HPV secara berjenjang dari tingkat dinas kesehatan hingga Puskesmas di setiap daerah.

"Untuk DKI dan Bali sudah pelatihan. Tahun ini dan tahun depan kita kembangkan di seluruh kabupaten/kota yang didahului dengan tenaga kesehatan," kata Prima.

 

Hoaks Seputar Vaksin Kanker Serviks

Peserta pelatihan juga diajarkan tentang upaya menangkal hoaks atau berita bohong terkait vaksin kanker serviks ini.

"Masyarakat sebenarnya cukup menerima bahwa kanker serviks penyakit mengerikan sehingga penerimaannya cukup baik. Walaupun tidak menutup diri masih ada hoaks," kata Prima.

Sejak lama memang sudah kerap terdengar sayup-sayup hoaks tentang vaksin HPV ini. Salah satu yang santer sayu-sayupnya adalah hoaks soal vaksin HPV bikin mandul alias tidak bia punya anak. Padahal jelas, hal tersebut tidak benar.

"Kami ada pembekalan panduan terkait hoaks ini," kata Prima.

Di kesempatan berbeda, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi Brahmana Askandar mengatakan bahwa vaksin HPV tidak memengaruhi kesuburan.

"Vaksin HPV ini tidak akan berpengaruh ke kesuburan," kata Brahmana yang juga Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) dalam sebuah webinar di Februari 2022.

Seperti efek vaksin lainnya, usai disuntik vaksin HPV, bakal ada nyeri pada tempat injeksi, kemerahan, memar atau bengkak. Hal yang lazim terjadi usai mendapatkan suntikan vaksin yang lain.

Kena Kanker Serviks Mungkin Bisa Pengaruhi Kesuburan

Mendapatkan suntikan vaksin HPV tentu beda dengan mendapat kanker serviks. Bila suntikan vaksin HPV mencegah agar tidak terjadi kanker sementara kanker serviks perlu diupayakan berbagai hal agar bisa sembuh. Pengobatan kanker bisa memengaruhi kesuburan.

"Jika itu pengobatan kanker serviks, seperti radioterapi, pasti akan mengganggu kesuburan," tambah Brahmana.

Namun, tidak semua pengobatan kanker serviks bisa menyebabkan wanita mandul.

“Perlu diingat bahwa terapi kanker serviks bisa berbeda pada setiap pasien. Jadi tergantung staging (stadium) dan kondisi pasien itu sendiri,” jelas dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, dikutip dari Klikdokter.

Misalnya saja, pengobatan kanker serviks dengan prosedur trakelektomi atau pengangkatan leher rahim. Operasi ini masih memungkinkan wanita untuk memiliki buah hati di masa depan.

Selain dengan vaksinasi, hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kanker serviks yakni dengan melakukan skrining. Bisa dengan tes IVA atau pap smear bagi wanita yang sudah aktif berhubungan seksual.

 

Pelaksanaan Vaksin Kanker Serviks Gratis Bertahap

Program wajib vaksin HPV diproyeksikan berjalan sejak tahun 2021.Rincian proyeksi, sebagai berikut:

HPV: 2 provinsi dan 5 kabupaten/kota (2021). 3 provinsi dan 5 kabupaten/kota (2022). Pada 2023 dan 2024 sudah berlaku di seluruh provinsi Indonesia.

Sebelumnya, kegiatan pemberian imunisasi HPV melalui program BIAS sudah adadi DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Lalu, dilanjutkan pada 2017 du dua Kabupaten di Provinsi DIY yaitu kabupaten Kulonprogo dan Gunung Kidul.

Menurut WHO dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), perlindungan vaksin HPV sangat efektif jika diberikan di usia kelas 5 hingga 6 SD.

 

Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya