5 Mitos Herpes yang Perlu Diketahui

Herpes adalah penyakit menular yang umumnya akibat dari virus. Kebanyakan orang percaya kalau penyakit ini akibat hubungan seksual saja. Berikut 5 mitos tentang herpes yang perlu diketahui.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jan 2013, 17:53 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2013, 17:53 WIB
mitos-herpes130123b.jpg
Herpes adalah penyakit menular yang umumnya akibat dari virus. Kebanyakan orang percaya kalau penyakit ini akibat hubungan seksual saja. Padahal ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang herpes ini.

Menurut US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar satu dari enam orang dewasa memiliki herpes genital, infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.

Menurut Grace Shih, MD, MAS dari Department of Family and Community Medicine di University of California, San Francisco, masih banyak mitos tentang herpes yang perlu Anda ketahui  seperti dilansir Yourtango, Rabu (23/1/2013):

Mitos 1: Jika saya tidak punya luka, saya tidak punya herpes.

Herpes bisa tidak timbul selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala apapun. Karena itu, banyak orang tidak tahu kalau orang memilikinya dan mungkin juga penderitanya mengalami kesulitan mencari tahu bagaimana atau kapan mereka mendapatkannya.

Ketika gejala terjadi, herpes sering muncul seperti gelembung kecil di sekitar alat kelamin. Gelembung tersebut mungkin terlihat seperti jerawat dengan cairan bening di dalamnya, dan rasanya menyakitkan seperti memiliki sensasi terbakar. Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki herpes atau tidak, adalah dengan memeriksakan kesehatan Anda secara rutin.

Mitos 2: Kami tidak berhubungan seks, jadi tidak ada cara bagi saya terkena herpes genital.

Herpes menyebar melalui kontak kulit dengan seseorang yang membawa virus. Jadi bukan hanya melalui hubungan seksual, tapi Anda juga bisa mendapatkan herpes dengan menyentuh, mencium dan seks oral, vagina atau dubur pasangan Anda. Orang yang memiliki herpes tidak selalu tahu kalau mereka memiliki virus, dan mungkin mereka tidak memiliki luka di kulit.

Risiko terkena virus yang lebih tinggi jika Anda kontak dengan pasangan yang memang memiliki herpes. Menggunakan kondom bisa mengurangi risiko penyebaran virus, tetapi tidak menghilangkan sama sekali.

Mitos 3: Ada obat untuk herpes ... benar?

Pertama-tama, Shih mengatakan setelah Anda memiliki herpes, maka Anda akan memilikinya seumur hidup. Virus bisa kembali muncul saat Anda stres atau sakit.

Kabar baiknya adalah ada obat yang bisa Anda dapatkan untuk membuat penyakit pergi lebih cepat. Jika Anda hanya merasakan herpes muncul sekali dalam beberapa tahun, Anda dapat minta resep obat hanya ketika Anda sakit.

Mitos 4: Saya tidak dapat memiliki bayi jika saya memiliki herpes.

Ini yang banyak dikhawatirkan wanita. Untungnya, itu tidak benar. Banyak wanita yang hidup dengan herpes melahirkan bayi yang sehat. Namun, jika Anda memiliki herpes, penting bagi Anda untuk membiarkan dokter Anda tahu sehingga ia dapat memantau gejala yang Anda alami.

Jika Anda mulai merasa kalau gejala herpes muncul ketika akan melahirkan, seperti luka pada leher rahim atau kulit di sekitar vagina, atau mungkin gejala seperti kesemutan atau terbakar, dokter akan merekomendasikan Anda untuk operasi caesar. Sebaliknya, jika Anda tidak memiliki gejala apapun ketika ingin melahirkan, Anda bisa dengan aman melakukan persalinan dengan normal.

Mitos 5: Herpes adalah sesuatu yang memalukan.

Ini adalah mitos yang paling penting untuk diketahui. Saat ini herpes sudah umum, jadi tidak perlu malu untuk mengkonsultasikan masalah kesehatan Anda pada dokter. (Fit/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya