Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan seorang anak tidak dalam fase linear tapi ada percepatan pertumbuhan. Lalu, di setiap fasenya ada target penambahan berat badan (BB) bayi bisa berbeda-beda.
Nah, pertumbuhan berat badan paling cepat itu saat berada di tiga bulan pertama kehidupannya.
Baca Juga
"Bila kita bicara anak di bawah satu tahun, di triwulan pertama itu paling tinggi. Ketika nol sampai 3 bulan beratnya akan bertambah sekitar 700 sampai 1 kg per bulan. Lalu, ketika berumur 3-6 bulan targetnya sedikit turun, yakni akan bertambah 500-600 gram per bulan," kata dokter spesialis anak dari RS EMC Sentul Jawa Barat, Amy Diana Ruth Oppusunggu.
Advertisement
Amy berharap para ibu dan ayah sudah tahu bayi berada dalam fase pertumbuhan apa. Bila tidak tercapai bisa segera dilakukan intervensi. Maka dari situlah, Amy mengatakan amat penting bila bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya terus dipantau berat badan, tinggi badan, lingkar kepala beserta perkembangannya. Caranya dengan mendatangi dokter maupun tenaga kesehatan.
"Sehingga kalau ada masalah (pertumbuhan) bisa cepat dan tepat diatasi," jelas Amy dalam siaran daring Healthy Monday bersama RS EMC, Senin, 22 Agustus 2022.
Jika berat badan seret misalnya di fase triwulan pertama maka harus segera dikejar di fase itu. Bila tidak cepat dikejar dan masuk ke fase berikutnya, maka perlu usaha yang lebih bila dibandingkan fase sebelumnya, kata Amy.
Dokter akan melakukan evaluasi penyebab berat badan seret.Jika memang ada penyakit maka perlu dilakukan penanganan untuk mengatasi masalah penyakit tersebut.
"Adanya gangguan pertumbuhan yang tidak terdeteksi dan tidak diintervensi menyebabkan efek jangka panjang yang dapat menurunkan kualitas hidupnya," kata Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di laman resminya.
Anak di Bawah Satu Tahun, Kontrol Tiap Bulan
Cara mudah mengetahui pertumbuhan bayi usia satu tahun normal atau tidak adalah berat badan mencapai tiga kali berat lahir, panjang badan naik 50 persen dari panjang lahir, dan lingkar kepala naik sekitar 10 cm.
Walau begitu, IDAI menekankan bahwa setiap anak bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda sehingga perlu pengukuran berkala untuk memastikan tidak ada kelainan.
"Frekuensi pengukuran yang disarankan adalah setiap bulan sampai usia satu tahun, setiap 3 bulan sampai usia 3 tahun, setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun, dan 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya," kata IDAI mengutip di laman resminya.
Acuan yang digunakan untuk tiap kelompok usia dapat berbeda. Saat ini Indonesia menggunakan kurva pertumbuhan milik Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kurva dari Center for Disease Control Prevention (CDC,2000).
Indikator yang umum digunakan di Indonesia adalah berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), meski ada juga indikator lain seperti tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan menurut usia (BB/U).
Advertisement