Update COVID-19 Hari Ini 27 Oktober 2022, Kasus Positif Bertambah 3.029 Jadi 6.481.749

Kasus COVID-19 masih menunjukkan penambahan di angka 3.000-an tepatnya 3.029 per Kamis 27 Oktober 2022.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Okt 2022, 17:34 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2022, 17:34 WIB
COVID-19 di Indonesia
Ilustrasi COVID-19 di Indonesia. (Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 masih menunjukkan penambahan di angka 3.000-an tepatnya 3.029 per Kamis 27 Oktober 2022 pukul 12.00 WIB.

Akibat penambahan ini, akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.481.749 terhitung sejak Maret 2020.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.954 sehingga akumulasinya menjadi 6.301.694.

Kasus meninggal pun terbilang tinggi penambahannya yakni sebanyak 23 sehingga akumulasinya menjadi 158.522.

Kasus aktif bertambah 52 sehingga totalnya menjadi 21.522.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 62.045 dan suspek sebanyak 5.105.

5 Provinsi Penyumbang Kasus Terbanyak

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus baru di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.

- DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.062 kasus positif baru dan 912 orang sembuh. Menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus terbanyak di Indonesia.

- Jawa Timur menyusul dengan 431 kasus positif baru dan 383 orang dinyatakan sembuh.

- Jawa Barat di peringkat ketiga dengan 394 kasus positif baru dan 910 orang telah sembuh dari COVID-19.

- Banten melaporkan 248 kasus konfirmasi baru dan 214 orang telah sembuh.

- Jawa Tengah 205 kasus baru dan 182 orang sembuh.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan hingga puluhan. Namun, masih ada provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Maluku dan Kalimantan Selatan.

Capaian Vaksinasi Hari Ini

FOTO: Layanan Vaksinasi COVID-19 Puskesmas Kecamatan Matraman
Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Matraman melakukan vaksinasi COVID-19 di SD Negeri 25 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (23/3/2022). Vaksin yang digunakan adalah vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama, kedua, dan ketiga (booster). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Laporan dari Kementerian Kesehatan turut merinci penambahan capaian vaksinasi hari ini. Penambahan ini terjadi pada keempat suntikan yakni suntikan primer pertama dan kedua serta suntikan booster pertama dan kedua.

Rinciannya adalah:

- Vaksinasi pertama bertambah 6.748 sehingga akumulasinya menjadi 205.118.088

- Vaksinasi primer kedua bertambah 13.092 sehingga akumulasinya menjadi 171.841.379

- Vaksinasi booster pertama alias suntikan ketiga bertambah 30.958 sehingga akumulasinya menjadi 64.908.831

- Vaksinasi booster kedua bertambah 974 sehingga akumulasinya menjadi 663.349.

Hingga kini, vaksinasi suntikan keempat masih dikhususkan untuk para tenaga kesehatan atau nakes sebagai garda terdepan penanganan COVID-19. Namun, tak menutup kemungkinan suntikan ini akan diberikan pula kepada masyarakat umum di masa mendatang.

Laporan Sebelumnya

FOTO: Pemeriksaan Kesehatan Murid Baru Sekolah Dasar Negeri
Dokter memberikan imunisasi campak kepada murid baru sekolah dasar negeri di Puskesmas Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2020). Selain dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah, kegiatan ini juga bagian dari pemeriksaan kesehatan murid baru sekolah dasar negeri. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di hari sebelumnya, yakni pada Rabu 26 Oktober 2022 penambahan kasus baru tercatat sebanyak 3.048.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.478.720.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 1.458 sehingga akumulasinya menjadi 6.298.740.

Sayangnya, kasus meninggal juga masih menunjukkan penambahan yang tinggi yakni 24 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 158.499.

Provinsi dengan sumbangan kasus meninggal terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 5 orang wafat. Sulawesi Selatan menyusul dengan kematian 4 orang. Diikuti DKI Jakarta dan Jawa Timur yang sama-sama melaporkan 3 kematian.

Kasus aktif pun mengalami penambahan sebanyak 1.566 sehingga akumulasinya menjadi 21.481.

Jumlah spesimen kemarin sebanyak 58.969 dan suspek sebanyak 4.751.

Lonjakan Akibat XBB?

COVID-19 Omicron subvarian XBB
ilustrasi COVID-19 Omicron subvarian XBB.

Lonjakan kasus COVID-19 yang tembus angka 3 ribu dua hingga tiga hari ke belakang dicurigai akibat masuknya subvarian XBB ke Tanah Air.

Terkait hal ini, Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa jika merujuk pada teori, maka umumnya kenaikan kasus COVID-19 harian memang akan terjadi setelah munculnya varian baru.

"Apabila terjadi lonjakan kasus, itu biasanya dikaitkan dengan adanya subvarian baru. Nah kenaikannya kan baru kemarin (25 Oktober), hari ini kita lihat dalam satu dua tiga hari," ujar Syahril dalam konferensi pers ditulis Kamis, (27/10/2022).

"Kita Kementerian Kesehatan sudah bergerak untuk melakukan whole genome sequencing pada kasus-kasus, terutama yang di rumah sakit untuk melihat apakah memang subvarian XBB ini sudah mendominasi atau belum," tambahnya.

Syahril menjelaskan, jika memang tidak ada lonjakan akibat XBB, biasanya penambahan kasus disebabkan oleh banyaknya testing yang dilakukan. Mengingat semakin banyak testing yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula penemuan kasus.

Sejauh ini diketahui sudah ada 26 negara yang melaporkan adanya temuan subvarian XBB. Di Indonesia, terdapat pula penambahan jumlah pasien COVID-19 dengan varian tersebut, kata Syahril.

"Perkembangan varian Omicron XBB di Indonesia, sudah ada 26 negara yang melaporkan XBB ini, terutama negara tetangga kita Singapura. Di Indonesia hingga Selasa 25 Oktober kemarin, tercatat penambahan 3 kasus XBB Indonesia," kata Syahril.

Infografis Kenali Gejalanya dan Jurus Redam Covid-19 Omicron XBB
Infografis Kenali Gejalanya dan Jurus Redam Covid-19 Omicron XBB (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya