Anak SMA di NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Respons IDAI

IDAI fokus pada kualitas tidur serta dukungan sosial bila anak harus masuk jam 5 pagi di NTT.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Mar 2023, 17:17 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2023, 17:04 WIB
Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso soal anak SMA/SMK di NTT masuk jam 5 pagi. (Foto: Ade Nasihudin)
Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso soal anak SMA/SMK di NTT masuk jam 5 pagi. (Foto: Ade Nasihudin)

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat soal masuk sekolah jam 5 pagi bagi siswa SMA/SMK menuai tanggapan dari berbagai pihak. Dari sisi kesehatan, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa yang penting kualitas tidur anak tetap baik.

“Jadi, sebetulnya untuk anak itu yang penting kualitas tidurnya cukup. Kira-kira untuk anak SMA itu 7 sampai 8 jam. Kalau dia tidur di awal malam atau enggak jam 20.00 malam dia bangun jam 04.00 pagi gitu cukup tidurnya, dia akan bugar,” kata Piprim saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

Namun, tidak semua anak tidur di awal malam. Salah satu faktornya adalah kebiasaan menggunakan gawai.

“Masalahnya sekarang anak SMA bisa enggak tidur di awal malam? Kalau tidurnya jam 12 malam, dia main gadget dulu, besok paginya dia harus berangkat pagi kan tidurnya cuman empat jam,” tambah Piprim.

Lebih lanjut, Piprim mengingatkan bahwa kualitas tidur yang cukup penting untuk kesehatan.

“Kualitas tidur yang cukup itu sangat penting bagi kesehatan. Begadang semalam saja itu 30 persen sel hancur, sel kekebalan.”

“Jadi prinsipnya cukup enggak kuantitas dan kualitas tidur? Kalau cukup enggak ada masalah sebetulnya. Karena belajar pagi-pagi itu otak lebih fresh asal tidurnya cukup,” ujar Piprim.

 

Dukungan Sosial

masuk sekolah jam 5 pagi
Suasana hari pertama masuk sekolah di SMK 5 Kupang NTT. (Liputan6.com/ Ist @discover.id)

Selain kualitas dan kuantitas tidur, hal penting lain yang tak boleh dilupakan menurut Piprim adalah dukungan sosial.

Piprim mengatakan anak perlu dapat dukungan dari keluarga termasuk ibu, bapak, saudara yang juga ikut bangun di saat anak bangun dan bersiap sekolah.

“Sekarang anak sekolah jam 5 pagi, bapak, ibu, kakaknya masih tidur semua, itu bisa enggak kayak begitu? Jadi saya kira dukungan sosial juga perlu,” kata Piprim.

 

Alasan Gubernur NTT

Sebelumnya, Gubernur Laiskodat menyampaikan bahwa dirinya menginginkan agar anak SMA dan SMK memiliki etos kerja tinggi dengan diberlakukannya aturan tersebut.

Dengan kebijakan yang dibuat, ia juga berharap jika ada sekolah yang bisa masuk dalam daftar 200 sekolah unggul nasional.

Kebijakan ini viral di media sosial, beberapa video mengenai sejumlah guru yang tiba di sekolah pada hari masih gelap pun beredar luas. Bahkan, dalam video yang beredar juga mengungkapkan jika guru harus masuk ke kelas pada pukul 05.00 WITA.

 

Banyak yang Keberatan

Gubernur NTT
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. (Liputan6.com/ Amar Ola Keda)

Beredarnya video mengenai kebijakan Gubernur NTT ini pun menarik perhatian publik. Bahkan, Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton turut mengungkapkan keberatannya mengenai kebijakan tersebut.

Ia menyebutkan jika ada baiknya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT bisa mengkaji ulang kebijakan mengenai jam masuk sekolah siswa SMA dan SMK.

"Setelah saya mendapatkan potongan video berisi soal kebijakan tersebut yang disampaikan oleh Pak Gubernur, saya meminta agar kebijakan itu mohon didiskusikan kembali dengan komite sekolah dan para orangtua.”

“Sehingga sangat perlu dikaji dulu, didiskusikan, apakah memang sangat penting dilaksanakan karena saya rasa di seluruh Indonesia tidak ada sekolah yang mulai jam begini," katanya di Kupang, Selasa 28 Februari 2023 mengutip News Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya