Libur Lebaran Jangan Mager, Ayo Kembali Berolahraga biar Bugar

Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengisi libur Lebaran adalah dengan kembali berolahraga.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jan 2024, 11:32 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2023, 08:00 WIB
CFD HBKB
Bersepeda (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Lebaran hari pertama dan kedua telah terlewati, masih ada beberapa hari libur sebelum kembali beraktivitas. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengisi libur Lebaran adalah dengan kembali berolahraga.

"Momen libur dari rutinitas pekerjaan bukan berarti kita hanya malas-malasan apalagi sampai makan seenaknya tanpa kontrol kesehatan diri," kata pakar kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Profesor Dr dr Syamsul Arifin.

Aktivitas fisik yang bisa dilakukan tidak perlu berat, bisa dengan berolahraga ringan selama 30 menit seperti joging atau bersepeda.

"Kalau tidak kuat joging, cukup berjalan menaiki dan menuruni tangga seperti jalan biasa atau bisa juga push-up dan sit-up di rumah," kata Syamsul mengutip Antara.

Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap beristirahat di tengah libur Lebaran. Jangan terus bepergian yang bisa menguras fisik.

Istirahat cukup yakni dengan tidur minimal enam jam bagi orang dewasa. Sedangkan bagi yang sudah lanjut usia butuh waktu tidur antara 7-8 jam.

Hindari Merokok

Syamsul juga mengingatkan masyarakat untuk tidak merokok. Kebiasaan buruk ini bisa memicu meningkatkan resiko kanker, serangan asma, masalah paru-paru, infeksi tenggorokan dan mata.

Lalu, mumpung awal yang baru bisa jadi momen untuk melakukan kebiasaan baik. Seperti tidak minum minuman beralkohol yang bisa menimbulkan penyakit serius seperti tukak lambung, kerusakan pada hati, hingga komplikasi gangguan psikiatri berat.

 

Terapkan Gizi Seimbang

Isi piringku
Isi piringku

Setelah Lebaran yang banyak sajian tinggi lemak dan karbohidrat, saatnya kembali menerapkan gizi seimbang. Apa itu gizi seimbang?

SPola makan yang menerapakan konsumsi makanan mengandung 50 hingga 60 persen karbohidrat, 12 hingga 20 persen protein dan 30 persen lemak.

Syamsul mengingatkan bahwa Kementerian Kesehatan punya kampanye gizi seimbang bertajuk "Isi Piringku”.

Konsep Isi Piringku ini dalam satu piring setiap kali makan diisi dengan setengah piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk. Selain itu, Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air setiap hari.

Sudahi Makan Lebaran

Bisa jadi di hari-hari ini masih ada sisa makanan Lebaran di kulkas. Namun, alangkah baiknya untuk tak terlalu banyak makan makanan tersebut. 

"Nggak masalah kita makan, tetapi bukan untuk beberapa hari berturut-turut," tutur ahli gizi masyarakat, dokter Tan Shot Yen.

Tan juga menyarankan untuk tidak rakus dan menghabiskan kue Lebaran bersama-sama keluarga. Ini supaya berat badan tak naik usai Lebaran. 

"Kue lebaran bertoples-toples jangan dinikmati sendiri, berbagi dengan yang lain."

"Seminggu wajib sudah habis bukan Anda yang makan, tetapi buat kita berbagi, diberi kepada satpam, diberikan untuk tetangga, diberikan untuk teman, diberikan untuk anak-anak saudara. Jadi, Lebaran itu adalah sifatnya berbagi," kata Tan dalam QnA di Instagram bertemakan “Cegah Lebar-an Saat Lebaran” bersama Kementerian Kesehatan. 

 

Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya