Dinkes Kota Bandung Minta Jamaah Haji Segera Lengkapi Vaksinasi Sebelum Berangkat

Vaksin meningitis dan COVID-19 wajib dilengkapi sebelum berangkat haji. Untuk jemaah haji dari Purwakarta, perlu melengkapi vaksin polio.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Mei 2023, 14:44 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 14:00 WIB
Vaksin Meningitis
Vaksin meningitis untuk jamaah haji (unsplash.com/Mufid Majnun)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan Kota Bandung mengingatkan seluruh calon jemaah haji 2023 harus menjalani dua jenis vaksinasi sebelum berangkat menunaikan ibadahnya ke Mekah, Arab Saudi. Dua jenis vaksinasi itu, yakni vaksin meningitis dan COVID-19.

Sementara itu, vaksinasi flu statusnya hanya dianjurkan disesuaikan dengan situasi kondisi sekarang seperti disampaikan Ketua Tim Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, Girindra Wardhana.

"Dari Kementerian Kesehatan Saudi Arabia, ada vaksin wajib dan vaksin yang dianjurkan. Untuk yang wajib itu vaksin meningitis. Kedua, vaksin COVID-19," ujar Girindra dalam siaran persnya.

Girindra menjelaskan usai menjalani vaksinasi COVID-19, calon jemaah haji baru dapat menjalani vaksinasi meningitis pada 14 hari kemudian.

Girindra menerangkan aturan dari Kerajaan Arab Saudi untuk vaksin COVID-19 cukup sampai dosis kedua. Namun, aturan Satgas Covid-19 Indonesia, harus minimal booster 1 atau dosis 3 untuk para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Sekarang yang sedang kami kejar di jemaah haji itu mereka harus melengkapi vaksin COVIDnya, pemeriksaan kesehatan, pembinaan di puskesmas, dan kita jadwalkan untuk vaksinasi meningitis. Vaksinasi meningitis sudah dilakukan pekan pertama Mei 2023 kemarin," kata Girindra.

Ketersediaan Vaksin Meningitis

Girindra mengatakan ketersediaan vaksin meningitis masih kekurangan, sehingga akan meminta penambahan dari pemerintah pusat.

Sedangkan untuk pemberian jumlah dosis vaksin meningitis disesuaikan dengan perkiraan kuota yang diberikan jemaah, termasuk jamaah cadangan.

"Vaksin meningitis hanya support di puskesmas karena ada data yang harus dimasukkan ke aplikasi. Kalau di RS tidak ada," jelas Girindra.

Pemeriksaan Kesehatan

Para calon jemaah haji harus datang langsung ke puskesmas untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Sebab, ada serangkaian proses yang harus dilewati.

Pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan guna mengantisipasi permasalahan kesehatan saat beribadah di Kota Mekah.

Maka jika seseorang tidak memenuhi kriteria kesehatan, maka tenaga kesehatan tidak akan mengeluarkan surat istitha'ah.

"Ada serangkaian kegiatannya. Misal, meja 1 untuk pemeriksaan kesehatan. Meja 2 input hasil data ke aplikasi pusat. Meja 3 screening, nanti ditanya-tanya lagi oleh dokternya. Haji itu kan sebagian besar ibadah fisik," ungkap Girindra.

Selain itu, vaksinasi yang hanya dianjurkan adalah vaksinasi flu. Meski dulu vaksin ini sempat menjadi vaksin wajib, tapi disesuaikan dengan situasi kondisi sekarang.

 

Vaksin Polio

Vaksin lain yang diwajibkan adalah vaksin polio. Sebab, Kerajaan Arab Saudi menilai jika di Indonesia terjadi kejadian luar biasa (KLB) polio.

"Tapi di surat yang baru datang hari ini dari Kementerian Kesehatan yang diwajibkan itu baru Kabupaten Purwakarta saja, wilayah lain tidak usah," papar Girindra.

Saat ini ada peraturan yang berbeda dengan tahun lalu. Kemarin, lansia di atas 65 tahun tidak boleh berangkat haji. Sedangkan tahun ini tidak ada batas maksimal usia.

Oleh karena itu, Girindra mengimbau agar jemaah haji selalu menjaga asupan makanan. Aktivitas fisik seperti olahraga harus rutin dilakukan.

"Ini bisa jadi kabar gembira untuk jamaah haji. Tapi untuk kita dari tenaga kesehatan harus mempersiapkan dua kali lipat membina kesehatannya," tukas Girindra.

 

Berangkat 23 Mei 2023

Kloter peserta haji pertama wilayah Jawa Barat rencananya akan mulai berangkat pada 23 Mei 2023. Namun, masih belum diketahui jadwal keberangkatan pasti untuk masing-masing wilayah.

Jumlah kuota calon jamaah haji Kota Bandung yaitu 2.396 orang. Data terakhir diketahui baru terisi 1.800 orang.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam, mengatakan pemberangkatan calon jamaah haji Jawa Barat akan dilaksanakan di dua embarkasi. Pertama di Embarkasi Bekasi yang akan diberangkatkan melalui Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Kedua di Embarkasi Kertajati.

"Untuk di Kertajati 27 Mei sampai dengan 22 Juni, perhari satu kloter. Kenapa perhari satu kloter karena infrastruktur masih ada yang kurang dan harus ditambah," sebut Ajam.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya