Liputan6.com, Pekanbaru - Bupati Meranti Muhammad Adil bersama kawan-kawannya berupa pegawai pemerintah di kabupaten tersebut terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK pun telah menetapkan Bupati Meranti Muhammad Adil sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi, pemotongan anggaran, dan pemberian suap. Sedangkan pegawainya masih ditetapkan sebagai sanksi.
Baca Juga
Masing-masing silih berganti diperiksa oleh penyidik. Wakil Bupati Meranti, H Asmar, yang menggantikan tugas Muhammad Adil mengungkapkan bahwa jikalau banyak pegawainya yang tiba-tiba ingin mengundurkan diri.
Advertisement
"Banyak yang ingin mengundurkan diri sejak diperiksa oleh penyidik (KPK)," ujar Asmar saat berbincang dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada Rabu 24 Mei 2023 mengutip Regional Liputan6.com.
Pegawai Pemerintah Kabupaten Meranti Asam Lambung
Lucunya lagi, Asmar mengungkapkan bahwa pejabat dan pegawai pemerintahannya banyak yang mengeluhkan asam lambung. Mereka kompakan asam lambung saat hendak menjalani pemeriksaan.
"Banyak pejabat saya yang asam lambungnya naik ketika diperiksa," kata Asmar.
Asmar mengaku tidak mengetahui dengan pasti apakah asam lambung yang dialami merupakan fakta atau sekadar ungkapan perasaan bawahannya.
Dirinya juga tidak merincikan siapa-siapa saja bawahannya yang ingin mengundurkan diri dan mengalami asam lambung ketika diperiksa oleh KPK terkait dugaan kasus korupsi.
Memang, persoalan asam lambung kerap mengganggu. Sebab, ada rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut jika sedang kambuh. Para pegawai pemerintahan di Kepulauan Meranti pun tampaknya perlu mengenali apa-apa saja penyebab asam lambung dan cara mengatasinya.
Mengenal Asam Lambung yang Dikeluhkan Pegawai Pemerintahan di Kepulauan Meranti
Selama ini, penyakit asam lambung dikenal dengan banyak sebutan. Seperti sakit mag, indigestion, atau dispepsia. Seringkali penyakit asam lambung digunakan untuk menggambarkan rasa ketidaknyamanan atau nyeri pada bagian perut atas.
Nyeri perut atas tersebut bisa muncul setelah makan atau minum. Mengutip keterangan pada laman Klikdokter, Kamis (25/5/2023), asam lambung bisa terjadi karena berbagai macam hal.
Misalnya, ada luka pada lapisan dalam lambung, konsumsi minuman dan makanan yang bisa mengiritasi lambung, stres, infeksi bakteri, hingga efek samping penggunaan obat.
Ada pun minuman yang digarisbawahi dapat menyebabkan asam lambung adalah minuman beralkohol, berkafein, atau minuman lain yang mengandung soda. Sedangkan dalam hal makanan, pemicunya adalah makanan tinggi lemak dan asam.
Gejala asam lambung akan berputar pada sensasi nyeri, rasa panas atau terbakar, rasa tidak nyaman di perut bagian atas, mudah merasa kenyang atau penuh berlebihan ketika makan, mual muntah, hingga kembung.
Advertisement
Asam Lambung Akibat Stres atau Cemas
Jika melihat salah satu penyebab asam lambung naik berupa stres, Anda mungkin mempertanyakan apa hubungannya. Persoalan lambung memang memiliki hubungan dengan kondisi mental seseorang.
Spesialis kedokteran jiwa, dr Andri, FAPM mengungkapkan bahwa lambung dapat dipengaruhi oleh sistem saraf pusat. Dari sanalah, lambung bisa ikut terpengaruh saat seseorang mengalami stres atau cemas.
"Salah satu faktor yang bisa menyebabkan gangguan lambung itu karena meningkatnya asam lambung akibat stres yang berlebihan, karena adanya pengaruh dari sistem saraf pusat dan gastrin yaitu zat yang membuat asam lambung meningkat," ujar Andri dalam live streaming bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare beberapa waktu lalu.
Kaitan Antara Stres dan Asam Lambung
Andri menjelaskan, penyebab masalah lambung yang salah satunya GERD berkaitan dengan brain gut axis (sumbu otak-usus), dimana otak manusia memang memiliki kaitannya dengan saluran pencernaan atau lambung.
"Jadi brain gut axis, yang menarik itu kita kenal adanya suatu sistem di dalam tubuh kita yang namanya sistem saraf enterik, yang menghubungkan antara otak dan lambung," kata Andri.
"Jadi gejala-gejala kecemasan ketika kita mengalami kecemasan itu seringkali salah satunya asam lambung kita lebih meningkat, kemudian peristaltik kita jadi lambat. Jadi ada keluhan kembung," tambahnya.
Itulah penjelasan singkatnya mengapa lambung dan stres memiliki hubungan satu sama lain yang bisa saling mempengaruhi.
Advertisement