Liputan6.com, Jakarta Media sosial tiba-tiba dihebohkan dengan video seorang remaja perempuan yang memasukkan botol minyak telon ke organ genital. Selama sepekan, kata 'minyak telon' menjadi bahasan di berbagai platform media sosial.
Dalam sebuah cuplikan, video viral ini menampilkan remaja yang bersangkutan tengah memasukkan botol minyak telon ke dalam organ intimnya.
Baca Juga
Sejauh ini, peristiwa diduga terjadi di Sulawesi dan video disebarkan oleh sang kekasih sekaligus orang yang memintanya melakukan hal tidak senonoh tersebut saat video call.
Advertisement
Berkaitan dengan hal itu, Health Liputan6.com pun mencoba mencari tahu dari sisi kesehatan melalui pendapat dokter spesialis kulit dan kelamin.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr dr Dhelya Widasmara, FINSDV, FAADV, ada beberapa risiko yang mengintai jika menggunakan botol minyak telon sebagai sex toys.
"Seperti yang kita tahu, botol minyak telon ini bukan barang yang steril atau higienis. Sehingga risikonya bila dijadikan sex toys akan menyebabkan iritasi atau radang di area genital, perdarahan, dan kondisi yang tidak higienis itu akan memancing pertumbuhan kuman," ujar Dhelya pada Health Liputan6.com, Jumat (28/7/2023).
Risiko Infeksi
Dhelya menjelaskan, selain risiko di atas, memasukkan barang yang tidak higienis seperti botol minyak telon dapat meningkatkan risiko infeksi.
"(Pertumbuhan kuman) itu bisa meningkatkan risiko infeksi seperti vaginitis dan infeksi saluran kemih," kata Dhelya.
Sejauh ini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai video minyak telon viral tersebut. Hanya saja, video sudah ramai tersebar luas di media sosial.
Efek Lain Jika Sudah Pernah Berhubungan Seksual
Dalam kesempatan yang sama, Dhelya mengungkapkan bahwa ada efek tambahan lainnya jika yang bersangkutan sudah pernah berhubungan seksual.
"Jika sudah pernah melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan infeksi menular seksual seperti bacterial vaginosis, gonore, dan kandidiasis," ujarnya.
Terlebih lagi, melakukan masturbasi dengan menggunakan botol minyak telon dapat menambah risiko terjadinya gangguan seksual.
"Dampaknya selain nyeri, iritasi, penyakit menular seksual lainnya. Lalu, ada indikasi gangguan seksual yang harus diterapi lebih lanjut, karena mencapai kepuasan seksual sejatinya tidak melalui botol tersebut," kata Dhelya.
Advertisement
Penggunaan Minyak Telon untuk Tubuh
Terkait penggunaan minyak telon, Dhelya menjelaskan bahwa hanya dianjurkan untuk di area-area tertentu. Pada bayi, misalnya, penggunaan minyak telon sebenarnya tidak disarankan di seluruh area tubuh.
"Minyak telon merupakan bahan alergen dan sifatnya iritatif. Makanya tidak boleh diaplikasikan ke seluruh bagian tubuh. Pada anak-anak itu disarankan hanya digunakan pada telapak kaki dan bagian pusar kalau dia masuk angin," ujar Dhelya.
"Jadi tidak untuk (keseluruhan), karena nanti merah semua kulit. Apalagi jika ditaruh di area genital. Tidak boleh, karena dia bahan alergen. Selain panas itu, bisa juga terjadi luka bakar kalau misal sensitif," sambungnya.
Minyak Telon Timbulkan Sensasi Hangat
Lebih lanjut, Dhelya mengungkapkan, minyak telon sendiri dapat memberikan sensasi hangat jika dioleskan pada kulit. Belum lagi area genital memiliki mukosa yang lebih lembut.
"Dia akan menimbulkan sensasi hangat kalau minyak telon. Jadi ya, jangan ya. Karena nanti dia bisa luka kulitnya. Apalagi di daerah yang tipis dan sensitif. Jadi gampang luka," kata Dhelya.
Advertisement