Kate Middleton Kelepasan Memperlihatkan Wajah Penuh Amarah ke Pangeran William, Ada Apa?

Liputan6.com, Jakarta - Publik melihat Kate Middleton sebagai sosok Princess of Wales yang selalu menebar senyum di mana pun dia berada. Soal kesopanan dan kesantunan, menantu Raja Charles III satu ini usah perlu diragukan lagi. 

Selama ini, Kate Middleton menerima banyak pujian dari para penggemar kerajaan gara-garanya caranya dalam membawa diri. Dia nyaris tidak pernah lupa untuk memamerkan senyumnya yang indah dan memesona.

Publik bahkan tidak jarang dibuat seperti sedang melihat mendiang Putri Diana tatkala Kate Middleton tengah berinteraksi dengan masyarakat maupun ketiga anaknya, yaitu:

1. George Alexander Louis (Pangeran George)
2. Charlotte Elizabeth Diana (Putri Charlotte)
3. Louis Arthur Charles (Pangeran Louis)

Namun, tidak banyak yang tahu atau menyadari bahwa sebenarnya Kate Middleton pernah 'kelepasan' memperlihatkan wajah penuh amarah dan geram yang ditujukannya untuk Pangeran William.

Mimik Wajah Kesal Kate Middleton

Ini terjadi di saat Kate Middleton dan Pangeran William menghadiri jamuan ulang tahun Ratu Elizabeth II di Kedutaan Besar Inggris di Warsawa, Polandia pada 2017.

Meski mungkin masyarakat tidak 'ngeuh' atas perubahan mimik dan sikap yang terjadi, tapi tidak dengan seorang pakar bahasa tubuh ternama, Judi James.

James, mengatakan, kali itu Kate Middleton dinilai gagal menyembunyikan emosinya saat sedang marah dengan William.

Kecantikan Kate Middleton Luntur Seketika

Dalam kesempatan itu, Kate Middleton tampil anggun nan modern dengan sedikit sentuhan seksi dalam balutan gaun berwarna putih karya desainer tuan rumah, Gosia Baczynska.

Gaun tersebut dirancang dengan belahan dada yang rendah serta rok lipit dengan keliman untuk bergerigi.

Kate Middleton pun terlihat kian menawan dengan adanya tambahan sabuk hitam bermotif dedaunan.

Nahas, kecantikan yang dipancarkan oleh wanita yang dijuluki 'titisan' Putri Diana seketika luntur kala dirinya tiba-tiba saja tampak marah, ditambah dengan ketidakmampuannya menahan ekspresi kesal.

Dalam wawancara bersama Express, James, mengatakan,"Ketika kita melihat foto seorang bangsawan yang tampak marah atau stres, seringkali itu bisa menjadi 'kilatan' bahasa tubuh, yaitu ekspresi wajah yang sangat singkat yang diambil di luar konteks.".

James kemudian, menambahkan,"Ketika kita melihat seluruh rekaman, pesannya bisa sangat berbeda, terutama jika itu adalah bangsawan seperti Kate Middleton, yang biasanya dikenal dengan senyum sosialnya yang sempurna yang dapat dia pertahankan tanpa terlihat tegang atau tidak autentik untuk jangka waktu yang lama.".

Oleh sebab itu, James menyayangkan jika Kate yang selama ini dikenal sebagai sosok yang lihai dalam berekspresi, justru tidak bertindak kayak biasanya ketika di Warsawa.

"Tidak seperti Diana, yang ekspresi wajahnya dapat menunjukkan keadaan emosi yang berfluktuasi dengan kuat, Kate adalah 'pemakai topeng yang ulung', yang berarti dia melakukan pekerjaannya persis seperti yang diharapkan, tanpa sedikit pun emosi negatif di wajahnya," ujarnya.

Lebih lanjut James, mengatakan,"Ekspresi wajah Kate yang tidak tersenyum tampak mengejutkan dan itu bukan hanya 'kilat'. Ada beberapa foto dari acara itu yang menunjukkan dia tampak tidak bahagia atau bahkan melemparkan pandangan tajam ke William ketika dia mencoba untuk tetap netral, dengan senyum bibir tipis, sopan, tertutup yang tampak seperti penyesalan atau kecanggungan.".

"Mata Kate tampak lelah, dengan noda gelap di bawahnya dan pada satu titik dia tampak menunduk sambil menggigit bagian dalam mulutnya seolah menahan emosinya. Saat dia melihat ke arah tamu yang menunggu, lengannya tampak kaku dan ekspresi matanya waspada," kata James.

Gara-gara ekspresi tersebut, desas-desus pun menyebut bahwa keduanya sedang bertengkar dan Kate begitu marah kepada suaminya.

Di sisi lain, James menduga bahwa kehadiran Pangeran Louis di dalam perut mungkin ada kaitannya dengan perilaku Kate Middleton.

Hal ini berdasarkan kutipan yang terjadi selama tur, di saat Kate berbicara tentang memiliki lebih banyak bayi dan itu mungkin ada hubungannya dengan 'suasana hati yang berfluktuasi'.