Liputan6.com, Jakarta - Alergi parfum (perfume) atau wewangian (fragrance) adalah penyebab paling umum kedua dari alergi kulit menurut ahli dermatitis kontak Dr. Sandy Skotnicki-Grant dari Bay Dermatology Centre di Toronto, Kanada.
Sensitivitas wewangian dapat didefinisikan sebagai iritasi atau reaksi yang merugikan terhadap bahan kimia dalam parfum atau produk beraroma lainnya seperti pembersih udara (air fresheners) dan kosmetik. Sensitivitas terhadap aroma yang kuat dapat membuat mereka yang alergi terhadap produk-produk ini menjadi sakit parah.
Baca Juga
Orang dengan asma atau penyakit pernapasan lainnya dapat lebih rentan terhadap alergi wewangian dibandingkan dengan orang yang sehat.
Advertisement
Bahan Kimia Wewangian dalam Parfum dan Produk Lainnya
Parfum mengandung campuran beberapa bahan yang mencakup campuran kompleks dari esens alami, serta bahan kimia sintetis. Rata-rata parfum atau cologne mengandung sekitar 14 bahan kimia yang dapat memicu reaksi alergi ringan hingga berat pada individu yang sensitif terhadap wewangian.
Individu yang sangat peka, dilansir dari News Medical Life Sciences pada 12 September 2023, berisiko mengalami sensitisasi kontak terhadap wewangian tersebut. Banyak dari bahan kimia ini sangat tidak stabil dan mudah teroksidasi selama penyimpanan atau akibat dari paparan sinar matahari dan udara.
Jenis Bahan Kimia Wewangian
Salah satu bahan kimia wewangian yang berisiko bagi mereka yang alergi, yaitu limonene, digunakan dalam produk pembersih sebagai pelarut. Limonene tidak hanya dapat terurai dan membentuk sensitizer yang kuat, tetapi juga berpotensi bereaksi dengan ozon yang menghasilkan polutan berbahaya seperti asetaldehida dan formaldehida.
Ini menimbulkan risiko serius terhadap berbagai masalah kesehatan. Bahan kimia pewangi lain yang umum digunakan adalah linalool merupakan komponen dari minyak lavender.
Turunan dari linalool yang meliputi linalyl asetat dan linalyl anthranilate menghasilkan alergen kontak saat terpapar udara. Selain bahan pewangi, parfum dan semprotan tubuh (body spray) juga mengandung penstabil, pelarut, pengawet, peredam ultraviolet (UV0, dan pewarna.
Tak hanya mempengaruhi pemakainya, alergi wewangian juga menyebabkan reaksi pasif pada orang lain yang bersentuhan atau berbagi ruang dengan pemakainya.
Advertisement
Gejala Alergi Parfum
Sensitivitas terhadap parfum atau wewangian pada umumnya, dapat memicu berbagai reaksi yang tidak menyenangkan. Beberapa gejala umum alergi parfum meliputi:
- Sakit kepala ringan hingga berat
- Iritasi kulit, gatal-gatal, dan ruam
- Bersin, batuk, dan pilek, yang juga disebut rinitis alergi
- Kesulitan bernapas, pusing, dan kelelahan
- Nyeri otot
- Mata berair, merah, dan gatal
- Mengi
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Pembengkakan (angioedema)
- Mual dan muntah
Penelitian telah menunjukkan, bagi individu yang menderita migrain, aroma yang kuat dari parfum atau cologne dapat memicu serangan migrain.
Cara Mencegah dan Mengobati Sensitivitas Wewangian
Salah satu cara untuk mencegah sensitivitas wewangian adalah menghindari produk yang mengandung bahan yang menyebabkan sensitivitas.
Cermatlah membaca label pada produk dan memilih produk yang berlabel "bebas pewangi" atau "tanpa pewangi" dapat membantu, meskipun label ini tidak selalu dapat diandalkan dan produk masih dapat mengandung bahan herbal yang dapat memicu reaksi.
Bagi mereka yang punya riwayat alergi wewangian juga disarankan untuk membatasi paparan terhadap parfum yang dikenakan oleh orang lain di tempat umum atau tempat kerja.
Orang yang sensitif terhadap wewangian harus memastikan bahwa rekan kerja mereka mengetahui kondisi mereka.
Dokter kulit atau ahli alergi dapat merekomendasikan produk yang aman berdasarkan kepekaan individu. Alergen yang menyebabkan sensitivitas biasanya didiagnosis dengan bantuan uji tempel pada kulit individu yang terkena.
Perawatan Alergi Parfum Gejala Ringan
Dokter pulmonologi Kaushal Bhavsar, dikutip dari situs iCliniq The Virtual Hospital, menyatakan, perawatan alergi parfum untuk gejala ringan, antara lain:
- Obat-obatan: Rasa gatal dan sesak dapat diredakan dengan mengonsumsi antihistamin oral seperti Loratadine, Diphenhydramine, atau Cetirizine. Obat-obatan ini tersedia secara bebas atau dengan resep dokter.
- Krim Kortikosteroid Topikal: Gunakan Hidrokortison atau krim steroid lainnya untuk mengobati ruam atau kulit gatal.
- Krim atau Losion Pelembab: Pilihlah yang tidak mengandung bahan buatan atau bahan kimia.
- Pertimbangkan Terapi Cahaya: Untuk membantu menghilangkan bakteri yang mengiritasi kulit atau untuk mengurangi iritasi, cobalah menggunakan cahaya biru atau merah.
- Tes Untuk Alergen Kontak: Untuk mengidentifikasi pemicu alergi yang unik, dokter atau ahli alergi dapat menggunakan tes tempel, yang melibatkan paparan sejumlah kecil berbagai alergen. Seseorang dapat mencoba untuk menjauhi parfum yang mengandung bahan-bahan tersebut setelah menentukan apa yang memicu alergi.
Advertisement