Penelitian: Kondisi Lidah 95 Persen Akurat Gambarkan Kondisi Kesehatan Tubuh

Liputan6.com, Jakarta - Warna dan tekstur lidah dapat menjadi indikasi dan memberi gambaran soal kesehatan tubuh secara umum.

Hal ini diyakini oleh praktisi pengobatan tradisional Tiongkok sejak ribuan tahun lalu. Mereka mengandalkan proses seperti penciuman, pendengaran, dan pemeriksaan lidah untuk diagnosis penyakit.

Kini, sebuah penelitian baru menemukan bahwa kondisi lidah 95 persen akurat dalam mendiagnosis kondisi tertentu, seperti diabetes dan anemia.

“Lidah memberikan isyarat visual yang dapat menandakan berbagai masalah kesehatan. Perubahan warna lidah, seperti rona kekuningan yang menandakan masalah hati atau lapisan keputihan yang menandakan masalah pencernaan, merupakan indikator yang signifikan,” kata asisten profesor di University of South Australia dan salah satu penulis penelitian tersebut, Ali Al-Naji, PhD., mengutip Verywell Health, Rabu (8/11/2023).

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perubahan warna lidah dapat membantu melacak perkembangan infeksi COVID-19 atau kanker.

Para peneliti dalam studi baru ini menggunakan sistem pencitraan real-time untuk memeriksa lebih dari 100 gambar lidah. Sistem berbiaya rendah ini berpotensi meningkatkan deteksi dini penyakit dan memfasilitasi telemedis, menurut Al-Naji.

“Pasien dapat mengambil gambar lidah di rumah dan mengirimkannya ke profesional kesehatan untuk dinilai, sehingga layanan kesehatan lebih mudah diakses, terutama di daerah terpencil atau kurang terlayani,” kata Al-Naji.

Pemeriksaan fisik lidah dilakukan dalam pengobatan modern dan pengobatan tradisional Tiongkok, tapi interpretasi temuannya berbeda.

Menurut dokter di UCLA Center for East-West Medicine Grant Chu, MD, MS, dari sudut pandang medis modern, kondisi lidah yang berbeda dapat dikaitkan dengan berbagai hal. Seperti penggunaan obat-obatan, sistem imun yang lemah, kekurangan nutrisi atau penyakit yang mendasari, atau tidak satupun dari hal-hal di atas.

“Misalnya, lidah Anda bisa bengkak atau meradang jika Anda kekurangan vitamin B12. Bercak putih atau merah juga bisa muncul di lidah akibat infeksi jamur yang disebut kandidiasis mulut,” kata Grant Chu.

Sementara, pada pengobatan tradisional Tiongkok, pendekatan diagnostik lewat kondisi lidah mencakup penilaian warna, bentuk, kelembaban, dan ketebalan lidah selama 15-20 detik, kata Chu.

Praktisi juga mempertimbangkan konteks riwayat kesehatan pasien dan temuan pemeriksaan lainnya.

“Implikasi yang berbeda mungkin ada pada kesehatan seseorang—mental, pencernaan, atau lainnya—tergantung pada ciri atau variasi warna yang ada di berbagai bagian lidah,” kata Chu.

Meskipun lidah dapat memberikan informasi tentang status kesehatan, kesehatan lidah itu sendiri juga penting karena ada pula kanker lidah yang kasusnya sedang meningkat.

“Ketika sesuatu terjadi pada lidah Anda, hal itu harus ditanggapi dengan sangat serius,” kata Kevin Contrera, MD, MPH, ahli bedah kepala dan leher di UPMC di Pittsburgh, Pennsylvania kepada Verywell.

Warna adalah komponen penting dalam pemeriksaan lidah, kata Contrera. Beberapa gejala kanker lidah termasuk lesi berwarna putih, lidah merah, atau berdarah juga bisa menandakan kanker.

Merokok, alkohol, dan human papillomavirus (HPV) semuanya dapat meningkatkan risiko terkena kanker lidah. Namun, terdapat beberapa bukti bahwa pola makan yang kurang buah dan sayur juga merupakan faktor risiko.

“Kami mulai memahami lebih banyak tentang mikrobioma dan dampak bakteri alami yang menghuni usus dan rongga mulut kita. Dan hal tersebut pada dasarnya diprogram berdasarkan makanan yang kita makan,” kata Contrera.

“Dengan kata lain, warna, bentuk, dan tekstur lidah dapat mengungkapkan sesuatu tentang status kesehatan Anda. Namun perubahan kecil pada lidah tidak selalu berarti Anda perlu mengkhawatirkan kesehatan. Jika Anda mengalami perubahan nyata pada lidah Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk menjadwalkan pemeriksaan,” pungkasnya.