Ini Hubungan Pola Makan Sehat Bisa Cegah Kanker, Jauh-Jauh dari Nugget dan Sosis

Ingat, Pola Makan Sehat Bisa Cegah Kanker

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Feb 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 07:00 WIB
Yayasan Kanker Indonesia Mengatakan Bahwa Salah Satu Mencegah Terjadinya Kanker Adalah dengan Pola Makan yang Sehat Sejak Anak-Anak (Foto: Dokumen MSD)
Yayasan Kanker Indonesia Mengatakan Bahwa Salah Satu Mencegah Terjadinya Kanker Adalah dengan Pola Makan yang Sehat Sejak Anak-Anak (Foto: Dokumen MSD)

Liputan6.com, Jakarta - Pratiwi Astar dari Yayasan Kanker Indonesia menekankan pentingnya bagi para ibu untuk memberikan pola makan dan gaya hidup yang sehat kepada anak-anak sejak dini, sebagai upaya mencegah terjadinya penyakit kanker di masa yang akan datang.

Pencegahan kanker merupakan upaya yang sangat penting guna mengurangi risiko terjadinya penyakit mematikan ini. Salah satu langkah kunci dalam pencegahan kanker adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat sedini mungkin.

Menurutnya, apa yang dikonsumsi sekarang akan berdampak pada kesehatan 15 hinga 20 tahun ke depan. Oleh sebab itu, para ibu perlu diberi pemahaman tentang cara mempersiapkan makanan yang lebih sehat, agar anak-anak dan anggota keluarga lainnya tidak diberi makanan berproses seperti nugget dan sosis.

"Sebetulnya, kalau dibilang mahal, lebih mahal process food loh daripada makanan-makanan yang sehat itu," katanya dalam diskusi Hari Kanker Sedunia 2024: MSD dan YKI Hadirkan Cerita Perjalanan Pejuang Kanker Melalui Pameran Seni Bertema 'Close the Care Gap' di PIK 2 pada Kamis, 1 Februari 2024.

Dia juga menegaskan bahwa makanan tidak sehat dapat menggangu kesehatan usus, salah satunya meningkatkan risiko kanker usus besar, yang prevalensinya meningkat secara signifikan di Indonesia.

Peningkatan kasus kanker usus besar di Indonesia, kata Pratiwi, tercermin dari data Globocan 2020. Lima tahun lalu, kanker usus besar pada pria menempati peringkat kelima, tapi sekarang telah naik menjadi peringkat kedua.

Demikian juga dengan kasus usus besar pada wanita, yang banyak dipengaruhi oleh pola makan. "Dulu mungkin tidak masuk dalam sepuluh besar, tapi sekarang peringkat kelima," ujarnya.

 

Merokok Juga Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

Selain pola makan, Pratiwi juga menyoroti dampak merokok. Dia menegaskan bahwa rokok merupakan penyebab utama berbagai penyakit, termasuk kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker lainnya. Oleh karena itu, hidup sehat sebaiknya dimulai sejak dini.

Pratiwi pun menganjurkan para ibu untuk menyiapkan masakan yang lebih alami dan menghindari makanan olahan sebanyak mungkin.

Kami mengimbau ibu-ibu untuk mulai menyiapkan masakan-masakan yang lebih baik, yang natural saja, dan hindari sebanyak mungkin makanan yang process food," katanya.

Selain itu, pentingnya berolahraga juga ditekankan oleh Pratiwi untuk menjaga berat badan dan kesehatan secara keseluruhan, dengan menyarankan agar olahraga dilakukan di pagi hari guna mendapatkan vitamin D3 dari sinar matahari. 

Tingkatkan Pemahaman Akan Kanker di Masyarakat

MSD dan YKI Hadirkan Cerita Perjalanan Pejuang Kanker Melalui Pameran Seni Bertema ‘Close the Care Gap’ di PIK 2 Sejak 1 s.d 4 Februari 2024 Tepat di Hari Kanker Nasional 2024 (Dokumen: MSD)
MSD dan YKI Hadirkan Cerita Perjalanan Pejuang Kanker Melalui Pameran Seni Bertema ‘Close the Care Gap’ di PIK 2 Sejak 1 s.d 4 Februari 2024 Tepat di Hari Kanker Nasional 2024 (Dokumen: MSD)

Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kanker. "Meskipun kasus kanker terus meningkat, kita masih menemui kesenjangan pemahaman di Indonesia. Tiga tantangan utama yang sering dihadapi adalah misinformasi, penanganan yang terlambat, dan keengganan terhadap terapi atau pengobatan," katanya.

Oleh sebab itu, MSD bekerja sama dengan YKI untuk meningkatkan edukasi seputar kanker secara lebih luas, mencakup pengenalan jenis kanker, cara deteksi, tes penunjang diagnosis, hingga informasi tentang pengobatan kanker, termasuk pengobatan inovatif yang tersedia di Indonesia.

Salah satu bentuk pengobatan kanker inovatif yang disediakan adalah imunoterapi. Terapi ini memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Melalui upaya edukasi yang komprehensif, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya deteksi dini, penanganan yang tepat waktu, dan berbagai opsi pengobatan inovatif yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan bagi penderita kanker di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya