Stimulasi Pijat Bayi yang Dilakukan Ayah Bermanfaat Tingkatkan Kedekatan dan Kecerdasan Anak

Pijat yang dilakukan pada bayi sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Namun, bagaimana jika stimulasi pijat bayi dilakukan oleh sang ayah?

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 05 Mar 2024, 16:58 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 16:58 WIB
Meningkatkan Peran Ayah: Stimulasi Pijat Bayi Untuk Kedekatan dan Kecerdasan
Foto: fourwindsforwomen.ca

Liputan6.com, Jakarta - Peran ayah dalam mengasuh anak tidak hanya sebatas sebagai pencari nafkah. Pada era modern, pemahaman mengenai peran ayah semakin penting dalam membangun kedekatan dan stimulasi perkembangan anak, salah satunya melalui pijat bayi.

Dokter spesialis anak konsultan Dr dr Fitri Hartanto, Sp.A(K) mengatakan, stimulasi pijat pada bayi yang dilakukan oleh ayah punya manfaat signifikan dibandingkan jika dilakukan oleh orang lain.

"Pemijatan atau stimulasi pijat yang dilakukan oleh ayah itu mempunyai tingkat ekspresi kehangatan dan penerimaan yang cukup tinggi dibanding bukan dengan ayahnya," ucap Fitri dalam diskusi daring bersama Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Selasa, 5 Maret 2024. 

Pijat bayi bukan hanya tentang usapan lembut di kulit, melainkan bentuk stimulasi yang dapat membantu perkembangan bayi secara optimal. Stimulasi ini mendatangkan manfaat untuk kesehatan fisik serta membangun ikatan emosional antara anak dan orangtua serta meningkatkan kecerdasan bayi.

Stimulasi pijat bayi, jelas Fitri, harus melibatkan 3 jenis rangsangan yaitu visual, pendengaran serta sentuhan.

"Ragsangan itu sangat memengaruhi perkembangan anak dalam komunikasi maupun aspek kognitif," jelasnya.

Ketiga rangsangan tersebut bisa dioptimalkan melalui interaksi anak dengan ayah ketika melakukan stimulasi pijat dengan menyenangkan. Interaksi yang terjalin selama proses tersebut dapat meningkatkan produksi hormon endorfin pada anak meningkat. 

Stimulasi pijat bayi akan lebih menguntungkan ketika dilakukan pada awal kehidupan anak. Fitri menyarankan bahwa usia tertua anak untuk mendapat stimulasi pijat adalah sampai mereka berusia 2 tahun atau saat mereka sudah melewati 1000 hari awal kehidupan.

Sedangkan untuk usia paling awal anak untuk mendapatkan stimulasi pijat bayi adalah tidak lama setelah lahir.

"Usia terawal sebetulnya pada saat bayi itu lahir, stimulasi pijat ini sudah diawali dengan apa yang kita sebut sebagai stimulasi awal atau stimulasi dini dalam bentuk inisiasi menyusu dini," ucap Fitri. 

 

2 Macam Stimulasi Pijat Bayi

 

Ada dua jenis stimulasi pijat bayi yang perlu diketahui oleh ibu dan ayah, yaitu stimulasi pijat bayi prematur dan stimulasi pijat cukup bulan.

Ketika akan mempraktikkan kedua jenis stimulasi pijat ini harus didampingi terapis berpengalaman, terlebih stimulasi pijat pada bayi prematur. 

Stimulasi pijat bayi prematur biasanya dilakukan pada bayi yang menjalani rawat inap di NICU serta membutuhkan kehati-hatian karena teknik yang dilakukan sangat berisiko. Saat stimulasi pijat bayi prematur, orangtua harus memastikan bahwa sang bayi sedang dalam keadaan stabil.

Sedangkan, untuk stimulasi pijat cukup umur relatif lebih aman untuk dilakukan.

Melalui modul stimulasi pijat yang dikeluarkan oleh UKK Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, stimulasi pijat dapat dimulai dari wajah yang terdiri dari 5 tahapan. Dimulai dari wajah secara keseluruhan, dilanjutkan dengan pijat daerah dahi, bawah mata, bagian atas dan bawah mulut atau disebut juga gerakan smile, dan diakhiri dengan gerakan penutup sambil memberikan rasa bahagia kepada anak.

Disisi lain, Ayah dan Ibu juga harus memastikan anak dalam kedaan yang nyaman saat dilakukan stimulasi pijat. Hal ini dapat dilakukan melalui kontak mata dengan sang bayi.

 

Manfaat Stimulasi Pijat Bayi

Pijat bayi merupakan sentuhan kasih sayang yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan perkembangan bayi. Stimulasi pijat bayi tidak hanya membantu bayi merasa nyaman dan rileks, tetapi juga memberikan berbagai manfaat jangka panjang, baik untuk kesehatan fisik, mental, maupun emosional.

Manfaat stimulasi pijat dengan bentuk stimulasi taktil-kinestetik dalam pertumbuhan bayi salah satunya adalah dapat mempengaruhi kenaikan berat badan bayi prematur serta menurunkan feeding intolerance. 

"Hal ini terjadi karena terdapat peningkatan dari penyerapan saluran cerna pada saat bayi ini dipijat," jelas Fitri.

Hal ini tentu sangat menguntungkan. Saat nutrisi anak terpenuhi dan dibarengi dengan stimulasi hingga akhirnya bisa meningkatkan berat badan anak. 

Sedangkan dalam perkembangan, banyak manfaat terkait stimulasi pijat yang dikaitkan dengan aspek kognitif. Fitri menyebutkan perkembangan mental anak yang mendapatkan stimulasi pijat meningkat secara signifikan yakni sebesar 7,89 poin.

Stimulasi pijat bayi ini juga dianjurkan sebagai implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga dengan meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif.

Keamanan Stimulasi Pijat Bayi

Ayah dan Ibu mungkin masih ragu-ragu dengan keamanan dari stimulasi pijat bayi. Namun, dr. Fitri mengungkapkan bahwa dari hasil review sebuah penelitian, tidak ditemukan efek samping dari pemijatan yang dilakukan pada bayi.

Namun, bukan berarti stimulasi pijat ini dapat dilakukan secara sembarangan ataupun tanpa arahan. Orangtua harus berkonsultasi dengan spesialis anak serta didampingi oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman.

Pastikan agar anak tetap dalam keadaan yang nyaman serta menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka merasa bahagia dengan interaksi tersebut. Ayah yang melakukan stimulasi pijat pada bayi juga harus merasa rileks dan siap. Sehingga gerakan dan metode yang dilakukan dapat lebih bermanfaat dan tidak kaku.

Dr. Fitri menyatakan bahwa stimulasi pijat ini aman untuk dilakukan 2 sampai 3 kali sehari. Semakin sering kontak fisik ini dilakukan, ikatan emosional anak dengan ayah akan meningkat serta anak akan merasa lebih diperhatikan oleh sang ayah. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya