Liputan6.com, Jakarta - Intermittent Fasting adalah metode diet yang melibatkan siklus antara periode puasa dan periode makan.
Selama periode puasa Intermittent Fasting, kamu hanya diperbolehkan mengonsumsi air, teh hijau, atau kopi tanpa gula. Namun, selama periode makan, penting untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi.
Baca Juga
Sayuran non-starch seperti brokoli, bayam, kubis, dan mentimun adalah pilihan yang sangat baik selama Intermittent Fasting. Mereka rendah kalori tetapi kaya akan serat dan vitamin.
Advertisement
Sayuran ini dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Diet Intermittent Fasting boleh makan apa saja? Protein adalah nutrisi penting selama Intermittent Fasting karena dapat membantu menjaga massa otot dan meningkatkan metabolisme.
Pilihan protein yang baik termasuk daging tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, dan daging sapi tanpa lemak. Tofu, tempe, dan telur juga merupakan sumber protein yang bagus.
Â
Intermittent Fasting Boleh Makan Buah?
Buah-buahan segar juga boleh dikonsumsi selama Intermittent Fasting, tapi perlu diingat bahwa beberapa buah mengandung gula alami yang tinggi.
Pilihlah buah-buahan rendah gula seperti apel, pir, stroberi, dan blueberry. Hindari buah-buahan seperti mangga, pisang, dan anggur yang tinggi gula.
Selain makanan padat, minuman juga penting selama Intermittent Fasting. Air adalah minuman terbaik yang dapat kamu konsumsi.
Teh hijau dan kopi tanpa gula juga boleh diminum, tetapi hindari minuman manis seperti jus buah atau minuman bersoda yang tinggi gula.
Â
Advertisement
Hindari Makanan Olahan Selama Intermittent Fasting
Selama periode makan, pastikan untuk menghindari makanan olahan dan makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam.
Ini termasuk makanan ringan seperti keripik kentang, permen, dan minuman bersoda. Pilihlah makanan segar dan alami yang lebih sehat.
Meskipun daftar makanan dan minuman di atas boleh dikonsumsi selama Intermittent Fasting, tetaplah penting untuk mengontrol porsi makan dan menjaga pola makan yang seimbang.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai Intermittent Fasting untuk memastikan bahwa metode ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda.
Â