Edukasi Siswa Cinta Budaya Indonesia, Sekolah Dasar di Cibubur Gelar Pertunjukan 'Ksatria Pringgondani'

Tema yang dipilih tahun ini oleh SDS Global Mandiri Cibubur untuk ditampilkan adalah "Ksatria Pringgondani" sebuah lelakon tentang tokoh Gatotkaca yang merupakan bagian dari Epik Mahabarata.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 16 Jun 2024, 14:39 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2024, 14:06 WIB
Pertunjukan "Ksatria Pringgondani"
Sejumlah 403 siswa yang terdiri atas 395 siswa-siswi sekolah dasar dan 8 siswa taman kanak-kanak Sekolah Global Mandiri Cibubur dilibatkan dalam pertunjukan "Ksatria Pringgondani". (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan generasi muda pada budaya Indonesia, salah satunya melalui seni pertunjukan. Seperti yang dilakukan SDS Global Mandiri Cibubur, menggelar seni pertunjukan kolosal teatrikal dengan mengangkat kisah-kisah dari daerah-daerah di Indonesia.

Jika sebelumnya mengangkat kisah Putri Hijau (2014), Mahapralaya (2016), dan Arung Palakka (2019), maka tahun ini, tema yang dipilih sekolah untuk ditampilkan adalah "Ksatria Pringgondani" sebuah lelakon tentang tokoh Gatotkaca yang merupakan bagian dari Epik Mahabarata. Bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, sekolah berkolaborasi dengan Wayang Orang Bharata dan Jakarta E' Music menggelar pertunjukan pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Sejumlah 403 siswa yang terdiri atas 395 siswa-siswi sekolah dasar dan 8 siswa taman kanak-kanak Sekolah Global Mandiri Cibubur dilibatkan dalam pertunjukan yang memadukan unsur drama, tari, musik, vokal, dan paduan suara tersebut.

"Pendidikan dasar adalah tempat yang tepat untuk memberikan pengenalan budaya Indonesia secara sejak dini, karena seperti kita ketahui anak-anak sekarang itu lebih memilih budaya dari luar. Tapi dengan adanya kegiatan (pergelaran seni) seperti ini itu anak-anak mulai tahu tentang seni budaya Indonesia," ungkap Kepala Sekolah SDS Global Mandiri Cibubur Dr Anna Budiatmi, M.Pd selepas pertunjukan di TIM.

"Ksatria Pringgondani" memuat kisah kepahlawanan tokoh pewayangan dari Pulau Jawa bernama Gatotkaca yang rela berkorban demi memperjuangkan kebenaran di medan perang Kurusetra. Tokoh-tokoh pewayangan populer lainnya dari Epik Mahabarata seperti Arjuna, Bima, Yudhistria, Nakula, Sadewa dan para Punakawan turut ditampilkan dengan apik oleh para siswa-siswi Sekolah Global Mandiri Cibubur.

 

Lestarikan Seni Budaya Daerah

Pertunjukan "Ksatria Pringgondani"
Para Punakawan yang diperankan siswa-siswi SDS Global Mandiri Cibubur. (Foto: Liputan6.com)

Anna mengatakan, pertujukan tersebut merupakan cara pihaknya melestarikan seni budaya daerah, terlebih di tengah gempita serbuan budaya dari negara-negara lain.

"Seni dan budaya tradisional asli daerah tidak boleh lenyap ditelan oleh gegap gempitanya seni dan budaya milik bangsa asing. Anak-anak akan meresapi lekuk-lekuk nilai yang tersimpan dalam kesenian dan kebudayaan daerah yang lebih sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Inilah salah satu landasan diadakannya pagelaran seni dan budaya di SDS Global Mandiri Cibubur," jelasnya.

"Ketika kami memberikan judul ini banyak anak yang tidak mengenal tentang Ksatria Pringgondani atau Gatotkaca. Mereka lebih mengenal tokoh-tokoh Naruto dan sebagainya. Jadi dengan adanya cerita ini, mereka sadar kalau ternyata Indonesia punya tokoh-tokoh cerita seperti Gatotkaca," imbuhnya.

Pengetahuan anak-anak yang terbatas mengenai tokoh-tokoh dari kisah-kisah nusantara menurut Anna tak lepas dari minimnya kurikulum yang memuat materi tersebut.

"Jadi ini kita angkat, dan di sini sebenarnya kita mengangkat nilai-nilai Pancasila tentang kebhinnekaan, gotong-royong, kemandirian. Nah ini merupakan nilai-nilai Pancasila yang tersalurkan melalui kegiatan semacam ini," jelasnya.

 

Mengenal Nilai-Nilai Pancasila dan Belajar Berkolaborasi

Kepala Sekolah SDS Global Mandiri Cibubur
Kepala Sekolah SDS Global Mandiri Cibubur Dr Anna Budiatmi, M.Pd bersama sejumlah guru ikut tampil dalam pertunjukan "Ksatria Pringgondani) (Foto: Istimewa)

Anna menuturkan, para siswa secara tidak langsung belajar berkolaborasi antara satu dengan yang lainnya membentuk team work yang baik dalam proses persiapan pertunjukan.

Diakuinya persiapan pertunjukan "Ksatria Pringgondani" dilakukan sejak setahun lalu, diawali dengan proses audisi. Dimana para siswa dan siswi dibebaskan untuk masuk ke dalam tim produksi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, entah itu dalam tim paduan suara, musik, atau pemain peran. Dengan demikian, para siswa tidak hanya belajar tentang seni budaya nusantara, melainkan juga mendapat pengetahuan tentang proses produksi sebuah pertunjukan.

Antusiasme mengenai pertunjukan seni budaya daerah yang dilaksanakan pada hari itu tidak hanya tampak dari para siswa Sekolah Global Mandiri, melainkan juga para orangtua murid. Mereka merasa bangga anak-anaknya dapat tampil percaya diri dan membawakan pertunjukan dengan baik.

"Setiap pertunjukan selalu memberikan warna, cerita, pengalaman baru buat anak-anak. Anak saya yang terlibat dalam pertunjukan terdahulu juga sampai sekarang masih mengingatnya. Dan saya harap anak-anak yang tampil hari ini juga mengingat, menjadi cerita buat mereka semua dan menjadi pengalaman yang berharga. Dengan adanya kegiatan ini Sekolah Global Mandiri memberikan edukasi kepada anak-anak tentang cinta kepada budaya bangsa Indonesia," kata Anita Kadir mewakili Komite Orangtua Siswa Sekolah Global Mandiri Cibubur.

 

Diharapkan Dapat Menginspirasi Pelestarian Budaya Daerah

 

Ketua panitia pertunjukan “Ksatria Pringgondani” Ardi Nursodik menambahkan, “Pendidikan di sekolah bertujuan untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, baik potensi akademik maupun potensi non-akademiknya. Selaras dengan hal tersebut, SDS Global Mandiri Cibubur tidak hanya menciptakan siswa-siswi yang unggul secara akademik, tapi juga unggul dalam bidang non-akademik. Pagelaran ini adalah salah satu wadah untuk mewujudkan tujuan tersebut.”

Pertunjukan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi sekolah-sekolah untuk senantiasa mengembangkan minat dan bakat siswa-siswi terutama dalam melestarikan budaya daerah agar tidak lenyap tertelan zaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya