Ngabuburit: Arti dan Tradisi Menarik Menjelang Berbuka Puasa

Pelajari arti dan asal-usul ngabuburit, tradisi unik yang mengisi waktu menjelang berbuka puasa selama bulan Ramadhan.

oleh Jonathan Pandapotan Purba Diperbarui 03 Mar 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 22:00 WIB
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu tradisi yang paling terkenal selama bulan suci ini adalah ngabuburit. Mungkin Anda sering mendengar istilah ini, tetapi apa sebenarnya arti dan asal-usulnya? Ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa. Aktivitas ini menjadi momen yang dinanti-nanti, terutama bagi anak-anak dan remaja.

Tepatnya, ngabuburit berasal dari bahasa Sunda, yang berarti ‘menunggu waktu berbuka puasa’. Kegiatan ini sering kali diisi dengan berbagai aktivitas, seperti berkumpul bersama teman, berjualan makanan, atau sekadar jalan-jalan di sekitar rumah. Tradisi ini bukan hanya sekadar menunggu, tetapi juga menjadi waktu untuk bersosialisasi dan berbagi kebahagiaan.

Di Indonesia, ngabuburit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Ramadhan. Setiap tahun, masyarakat menantikan momen ini dengan semangat. Kegiatan ngabuburit biasanya dimulai menjelang sore hari, sekitar pukul 16.00 hingga waktu berbuka puasa. Namun, di beberapa daerah, waktu ngabuburit bisa berbeda-beda, tergantung pada jadwal berbuka puasa setempat.

Asal Usul Istilah Ngabuburit

Istilah ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia. Dalam konteks bahasa, 'ngabu' berarti 'menunggu', dan 'burit' berarti 'sore'. Jadi, secara harfiah, ngabuburit berarti menunggu waktu sore menjelang berbuka puasa. Namun, istilah ini telah berkembang menjadi lebih dari sekadar menunggu; ia menjadi simbol kebersamaan dan keceriaan.

Tradisi ngabuburit tidak hanya terbatas pada satu daerah saja. Meskipun berasal dari budaya Sunda, kegiatan ini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Di setiap daerah, ngabuburit memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya, di Jakarta, ngabuburit sering diisi dengan berburu takjil di pasar-pasar Ramadan, sementara di daerah lain, seperti Yogyakarta, ngabuburit bisa diisi dengan pertunjukan seni dan budaya.

Kegiatan Ngabuburit yang Populer

Selama ngabuburit, masyarakat melakukan berbagai kegiatan yang menarik. Beberapa di antaranya adalah:

  • Berburu Takjil: Kegiatan ini sangat populer di kota-kota besar. Masyarakat berbondong-bondong ke pasar Ramadan untuk mencari makanan dan minuman yang akan disantap saat berbuka puasa.
  • Olahraga Ringan: Banyak orang memanfaatkan waktu ngabuburit untuk berolahraga, seperti bersepeda atau jogging di taman. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga menyehatkan.
  • Berkumpul Bersama Keluarga: Ngabuburit juga menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Banyak keluarga yang memilih untuk menyiapkan makanan bersama atau sekadar berbincang-bincang sambil menunggu waktu berbuka.
  • Menonton Acara Televisi: Beberapa orang lebih memilih untuk menonton acara televisi atau mendengarkan musik sambil menunggu waktu berbuka. Ini menjadi momen relaksasi sebelum berbuka puasa.

Kegiatan-kegiatan ini menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Ngabuburit menjadi waktu yang dinanti-nanti oleh banyak orang, terutama anak-anak yang tidak sabar menunggu saat berbuka puasa.

Makna di Balik Ngabuburit

Lebih dari sekadar menunggu waktu berbuka, ngabuburit memiliki makna yang dalam. Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan saling berbagi di antara sesama. Dalam suasana Ramadhan, ngabuburit menjadi waktu untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.

Selain itu, ngabuburit juga mengajarkan kita untuk menghargai waktu. Dengan menunggu waktu berbuka, kita diajak untuk lebih bersabar dan menghargai setiap detik yang berlalu. Ini adalah pelajaran berharga yang bisa kita bawa tidak hanya selama bulan Ramadhan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, ngabuburit bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga bagian dari perjalanan spiritual yang membawa makna mendalam bagi umat Muslim. Sebuah kegiatan yang mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, kesabaran, dan rasa syukur.

Kesimpulan, ngabuburit adalah tradisi yang kaya makna dan penuh kebahagiaan. Ia mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan mempererat hubungan antar sesama. Mari kita lestarikan tradisi ini dan teruskan semangat kebersamaan di bulan yang penuh berkah ini.

Infografis Journal
Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa (Liputan6.com/Trie Yasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya