Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu tradisi yang paling terkenal selama bulan suci ini adalah ngabuburit. Mungkin Anda sering mendengar istilah ini, tetapi apa sebenarnya arti dan asal-usulnya? Ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa. Aktivitas ini menjadi momen yang dinanti-nanti, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Tepatnya, ngabuburit berasal dari bahasa Sunda, yang berarti ‘menunggu waktu berbuka puasa’. Kegiatan ini sering kali diisi dengan berbagai aktivitas, seperti berkumpul bersama teman, berjualan makanan, atau sekadar jalan-jalan di sekitar rumah. Tradisi ini bukan hanya sekadar menunggu, tetapi juga menjadi waktu untuk bersosialisasi dan berbagi kebahagiaan.
Baca Juga
Pernah Jadi Anggota Gangster hingga Syahadatkan Ribuan Mualaf, Simak Kisah Luar Biasa Shaykh Uthman ibn Farooq
Mudik Lebaran 2025, 22 SPKLU di Rest Area Travoy Siap Layani Pengguna Kendaraan Listrik
5 Bintang Sepak Bola Dunia yang Menjalani Ibadah Ramadan 2025: Tetap Khusyuk di Tengah Kesibukan Kompetisi
Di Indonesia, ngabuburit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Ramadhan. Setiap tahun, masyarakat menantikan momen ini dengan semangat. Kegiatan ngabuburit biasanya dimulai menjelang sore hari, sekitar pukul 16.00 hingga waktu berbuka puasa. Namun, di beberapa daerah, waktu ngabuburit bisa berbeda-beda, tergantung pada jadwal berbuka puasa setempat.
Advertisement
Asal Usul Istilah Ngabuburit
Istilah ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia. Dalam konteks bahasa, 'ngabu' berarti 'menunggu', dan 'burit' berarti 'sore'. Jadi, secara harfiah, ngabuburit berarti menunggu waktu sore menjelang berbuka puasa. Namun, istilah ini telah berkembang menjadi lebih dari sekadar menunggu; ia menjadi simbol kebersamaan dan keceriaan.
Tradisi ngabuburit tidak hanya terbatas pada satu daerah saja. Meskipun berasal dari budaya Sunda, kegiatan ini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Di setiap daerah, ngabuburit memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya, di Jakarta, ngabuburit sering diisi dengan berburu takjil di pasar-pasar Ramadan, sementara di daerah lain, seperti Yogyakarta, ngabuburit bisa diisi dengan pertunjukan seni dan budaya.
Advertisement
Kegiatan Ngabuburit yang Populer
Selama ngabuburit, masyarakat melakukan berbagai kegiatan yang menarik. Beberapa di antaranya adalah:
- Berburu Takjil: Kegiatan ini sangat populer di kota-kota besar. Masyarakat berbondong-bondong ke pasar Ramadan untuk mencari makanan dan minuman yang akan disantap saat berbuka puasa.
- Olahraga Ringan: Banyak orang memanfaatkan waktu ngabuburit untuk berolahraga, seperti bersepeda atau jogging di taman. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga menyehatkan.
- Berkumpul Bersama Keluarga: Ngabuburit juga menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Banyak keluarga yang memilih untuk menyiapkan makanan bersama atau sekadar berbincang-bincang sambil menunggu waktu berbuka.
- Menonton Acara Televisi: Beberapa orang lebih memilih untuk menonton acara televisi atau mendengarkan musik sambil menunggu waktu berbuka. Ini menjadi momen relaksasi sebelum berbuka puasa.
Kegiatan-kegiatan ini menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Ngabuburit menjadi waktu yang dinanti-nanti oleh banyak orang, terutama anak-anak yang tidak sabar menunggu saat berbuka puasa.
Makna di Balik Ngabuburit
Lebih dari sekadar menunggu waktu berbuka, ngabuburit memiliki makna yang dalam. Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan saling berbagi di antara sesama. Dalam suasana Ramadhan, ngabuburit menjadi waktu untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.
Selain itu, ngabuburit juga mengajarkan kita untuk menghargai waktu. Dengan menunggu waktu berbuka, kita diajak untuk lebih bersabar dan menghargai setiap detik yang berlalu. Ini adalah pelajaran berharga yang bisa kita bawa tidak hanya selama bulan Ramadhan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, ngabuburit bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga bagian dari perjalanan spiritual yang membawa makna mendalam bagi umat Muslim. Sebuah kegiatan yang mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, kesabaran, dan rasa syukur.
Kesimpulan, ngabuburit adalah tradisi yang kaya makna dan penuh kebahagiaan. Ia mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan mempererat hubungan antar sesama. Mari kita lestarikan tradisi ini dan teruskan semangat kebersamaan di bulan yang penuh berkah ini.
Advertisement
