Liputan6.com, Jakarta Buah mengkudu atau pace atau noni merupakan salah satu buah yang dulu kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Banyak penelitian pun mencari tahu khasiat dari buah mengkudu rupanya bisa membantu menurunkan tekanan darah dan gula darah.
"Beberapa penelitian sudah banyak mendukung (manfaat dari) mengkudu ini," kata Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Profesor Zullies Ikawati dalam Live Instagram bersama Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) beberapa hari lalu.
Baca Juga
Zullies mencontohkan penelitian pada 2012 ternyata menunjukkan bahwa mengkudu memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah pada hewan uji. Lalu, studi di Jepang juga memperlihatkan bahwa mengonsumsi jus mengkudu mampu memperbaiki tekanan darah.
Advertisement
Bukan cuma itu. Bagi diabetes, studi pada 2011 memperlihatkan bahwa mengonsumsi jus mengkudu secara rutin memberikan efek menurunkan kadar gula darah.
Lalu, ada beberapa penelitian juga yang memperlihatkan manfaat mengkudu pada orang dengan masalah asam urat dan kolesterol.
Cara Mengonsumsi Buah Mengkudu
Kebanyakan dari masyarakat mengonsumsi buah mengkudu secara langsung tapi ada juga yang mengonsumsi dengan proses fermentasi atau bentuk ekstrak.
Jika ingin mengonsumsi buah mengkudu secara langsung, Ketua Umum PDPOTJI DR dr Inggrid Tania mengatakan pertama-tama pilih buah mengkudu yang sudah matang. Buah mengkudu yang matang ditandai dengan kulit yang berwarna kekuningan dan lunak.
Â
Mengolah Buah Mengkudu: Jus hingga Jadi Sandwich
Mengenai cara mengonsumsi buah mengkudu ada banyak ragamnya, berikut diantaranya:
1. Dibuat jus
Inggrid biasanya menyarankan untuk mengambil satu buah mengkudu lalu dibuat jus.
Caranya:
- Masukkan 1 buah mengkudu
- Tambahkan 250 ml air putih, bila perlu tambahkan garam.
- Blender hingga halus
Dari hasil di atas bisa menjadi dua gelas buah mengkudu yang dikonsumsi untuk sehari. Tentu jangan langsung ya tapi dengan jeda waktu.
"Jika ingin menambahkan buah lain ke dalam campuran ini juga bisa. Bisa memilih buah yang asam atau manis untuk menyamarkan rasa pahit dari mengkudu," kata Inggrid.
2. Dipotong-potong
Inggrid mengatakan di negara seperti China, India, negara-negara Barat dan Polinesia biasa mengonsumsi buah mengkudu yang sudah dipotong-potong.
Ada juga yang suka mengonsumsi dengan cara dipotong-potong lalu diberi garam.
"Ditaburi garam supaya bisa dimakan, enggak mual. Karena buah ini bisa mencetus mual atau muntah makanya disebut juga vomit fruit," kata Inggrid di kesempatan yang sama.
Ada juga yang menggabungkan buah mengkudu dengan potongan buah lain.
Advertisement
3. Dikonsumsi dengan Keju
Inggrid juga pernah menemukan cara makan buah mengkudu ala sandwich. Di mana ada keju yang dijepit oleh potongan buah mengkudu.
"Jadi kayak sandwich, mungkin supaya bisa diterima lidah manusia," kata Inggrid.
Efek Samping Mengonsumsi Buah Mengkudu Jarang Ditemukan
Inggrid mengatakan dari case report dan case clinic yang ia miliki efek samping dari mengonsumsi buah mengkudu jarang ditemukan. Bila ada efek samping itu seseorang lantaran mengonsumsi buah mengkudu dalam dosis besar.
"Efek samping yang muncul seperti ganguan pencernaan seperti mual, muntah, sakit kepala," kata Inggrid.
Batas aman konsumsi mengkudu adalah sekitar satu buah per hari. Jangan sampai makan hingga tiga buah mengkudu dalam sehari.
Â
Advertisement
Bagi Pasien Diabetes dan Hipertensi, Buah Mengkudu adalah Komplementer atau Pelengkap
Inggrid juga menekankan bahwa bagi pasien hipertensi dan diabetes, konsumsi mengkudu adalah sebagai pelengkap. Bukan obat utama.
"Sampai saat ini mengkudu bukan sebagai obat utama atau pengobatan utama dari diabetes, hipertensi, asam urat," kata Inggrid menegaskan.
Konsumsi mengkudu, lanjut Inggrid, adalah untuk membantu tercapainya efektivitas dari pengobatan juga mencegah komplikasi.
Inggrid juga mengingatkan bahwa mengonsumsi mengkudu maupun ekstrak mengkudu tidak boleh bersamaan waktunya dengan obat dari dokter. Ia menyarankan ada jeda sekitar satu hingga dua jam dari obat yang diresepkan dokter.
"Ada juga kepustakaan yang menyebut jeda 30 menit. Namun, saya memberikan saran 1-2 jam jarak antara penggunaan obat herbal, termasuk mengkudu, dengan obat medis atau konvensional, kata Inggrid..
Konsumsi Mengkudu Laporkan Juga ke Dokter
Inggrid juga meminta pasien diabetes dan hipertensi yang mengombinasikan obat dari dokter dan herbal termasuk mengkudu untuk mengonsultasikan ke dokter yang menangani.
"Jangan lupa dikonsultasikan atau diinformasikan ke dokter yang merawat atau berobat. Supaya bisa dipantau efek terhadap tekanan darah dan gula darah," kata Inggrid.
Jangan sampai, konsumsi buah mengkudu membuat gula darah dan tekanan darah jadi drop atau di bawah batas normal.
Hal senada pun disampaikan Zullies bahwa terpenting adalah pemantauan apakah tekanan darah dan gula darah bisa mencapai target atau tidak.
Â
Advertisement