Liputan6.com, Bandung Sekitar 35 persen kasus tuberkulosis atau TBC terjadi pada usia produktif. Melihat data itu, Otsuka yang sejak 2022 menjalankan program Bebas Tuberkulosis di Tempat Kerja (Free TBC at Workplaces) dan mengeliminasi stigma negatif pada pasien TBC mengajak perusahaan lain untuk melakukan program serupa.
Otsuka pun berhasil mengajak puluhan perusahaan untuk untuk menandatangani komitmen penanggulangan tuberkulosis di tempat kerja.
Baca Juga
“Otsuka Group berhasil mengajak puluhan perusahaan untuk dapat berkomitmen dalam program bebas Tuberkulosis di tempat kerja pada Hari Anak Nasional 2024 yang berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI,” kata Human Capital & Corporate Communications Director Otsuka Group, Sudarmadi Widodo.
Advertisement
Penandatangan komitmen puluhan perusahaan untuk menjalankan program Bebas Tuberkulosis di Tempat Kerja dilakukan pada acara peringatan Hari Anak Nasional yang bertemakan Anak Bebas TBC, Indonesia Maju.
Peringatan itu diselenggarakan di Gedung Sate, Bandung juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu.
Otsuka yakin jika makin banyak perusahaan turut serta berkomitmen dalam penanggulangan TBC di tempat kerja maka upaya Indonesia dalam mengeliminasi penyakit akibat bakteri ini bisa semakin optimal.
“Hal ini sebagai wujud dukungan berbagai perusahaan kepada pemerintah dalam mencapai target Indonesia untuk eliminasi Tuberkulosis tahun 2030 dan bebas Tuberkulosis pada 2050," kata Widodo dalam keterangan tertulis.
Bakal Ajak Perusahaan Lain Jalankan Program Bebas Tuberkulosis di Tempat Kerja
Lebih lanjut, Sudarmadi juga mengatakan bakal mengajak perusahaan lain untuk bersama-sama menjalankan program bebas tuberkulosis di tempat kerja.
“Otsuka Group menargetkan lebih banyak lagi perusahaan untuk bergabung bersama kami dalam mengeliminasi Tuberkulosis sehingga tidak hanya tercipta lingkungan kerja yang sehat, namun juga terbebasnya masyarakat Indonesia dari Tuberkulosis,” kata Widodo.
Advertisement
Tentang Program Free TBC at Workplaces
Otsuka sejak Juli 2022 sudah menjalankan program Free TBC at Workplaces. Perusahaan industri farmasi ini secara konsisten melakukan tracing dan skrining tuberkulosis pada pekerja mereka.
Jika ada karyawan yang positif TBC maka bakal menjalani program pengobatan yang biasanya berlangsung sekitar 4 - 6 bulan atau pada kondisi tertentu lebih dari itu.
Jika pasien sudah mengonsumsi obat TBC secara rutin maka tidak akan menularkan ke orang lain. Lalu, konsisten dalam menjalankan pengobatan tuberkulosis pasien tersebut bisa sembuh.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular meski penularan tidak secepat pilek dan flu.
Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular TBC, yaitu :
1. Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh.
2. Petugas medis yang sering merawat penderita TBC.
3. Orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak.
4. Pengguna NAPZA
5. Penderita penyakit ginjal stadium lanjut.
6. Orang yang mengalami kekurangan gizi.
7. Penderita kecanduan alcohol.
8. Perokok
9. Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, orang yang menjalani transplantasi organ, dan lain sebagainya.
10. Orang yang sedang dalam terapi obat imunosupresif, misalnya penderita lupus, psoriasis, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn.
yang paling sering menyerang paru-paru dandisebabkan oleh bakteri dan penyebarannya melalui udara ketika orang yang terinfeksi TBC batuk, bersin, ataumeludah. TBC dapat dicegah dan disembuhkan
Indonesia Targetkan Temukan 900 Ribu Kasus TBC di 2024
Indonesia menempati posisi kedua kasus tuberkulosis terbanyak di dunia sesudah India. Diprediksi di Indonesia tiap tahunnya ada 1.060.000 kasus baru.
Guna menekan penularan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menargetkan pada tahun 2024 bisa menemukan 900 ribu kasus tuberkulosis atau TBC.
"Diharapkan tahun ini 900 ribu kasus TBC ditemukan," kata Menkes Budi saat peringatan Hari Anak di Bandung beberapa waktu lalu.
"Pasien TBC tidak akan menularkan kalau sudah dikasih obat, sehingga diharapkan makin lama makin sedikit kasus TBC," tambah kata Budi.
Advertisement