Studi Ungkap 2 Jenis Makanan Ultra Proses Ini Picu Penyakit Jantung

UPF (ultra processed food) – yang mewakili 57% dari pola makan orang dewasa di AS – biasanya mengandung kalori berlebih, tambahan gula, natrium, dan lemak tidak sehat.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Sep 2024, 11:27 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 11:07 WIB
Ilustrasi es teh dan minuman manis. Foto: Pixabay.
Ilustrasi es teh dan minuman manis. Foto: Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta - Studi yang dilakukan para peneliti di Harvard T.H. Studi Chan School of Public Health mengungkap, mengonsumsi minuman manis atau dengan pemanis buatan serta daging olahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Studi tersebut dimuat dalam jurnal The Lancet pekan ini.

Para peneliti melacak asupan makanan ultra-olahan lebih dari 200.000 profesional kesehatan dan menindaklanjutinya selama sekitar tiga dekade untuk melihat apakah mereka menderita penyakit jantung atau stroke.

UPF (ultra processed food) – yang mewakili 57% dari pola makan orang dewasa di AS – biasanya mengandung kalori berlebih, tambahan gula, natrium, dan lemak tidak sehat.

Penulis penelitian membagi makanan ultra proses menjadi 10 kelompok:

  1. Roti dan sereal (dengan subkelompok sereal sarapan, roti gandum hitam/utuh, dan roti gandum olahan)
  2. Saus, olesan, dan bumbu
  3. Camilan manis dan makanan penutup yang dikemas
  4. Camilan gurih dalam kemasan
  5. Minuman yang dimaniskan dengan gula
  6. Olahan daging merah, unggas dan ikan
  7. Hidangan siap saji atau dipanaskan
  8. Makanan penutup berbahan dasar yogurt/susu
  9. Minuman keras
  10. Minuman dengan pemanis buatan

Tiga jenis UPF yang paling populer di kalangan peserta adalah roti dan sereal, camilan manis dan makanan penutup, serta makanan siap saji.

 

 

Para peneliti menyimpulkan bahwa tidak semua UPF buruk – makanan ringan gurih, sereal dingin, dan makanan penutup berbahan dasar yogurt/susu dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah, dan roti olahan serta sereal dingin dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah.

Sarankan Tidak Konsumsi Minuman Soda Manis dengan Daging Olahan

Pakar nutrisi telah lama memperingatkan agar tidak mengonsumsi minuman soda manis dan daging olahan. Terlalu banyak tambahan gula dapat menyebabkan peradangan kronis pada jantung dan pembuluh darah serta meningkatkan risiko diabetes.

Sementara itu, daging olahan telah diawetkan dengan cara diasinkan, diawetkan, diasapi atau ditambahkan bahan pengawet kimia. Garam dapat meningkatkan tekanan darah sedangkan lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol.

 

Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian Harvard, termasuk kurangnya informasi tentang bagaimana makanan itu dibuat. Peserta non-kulit putih juga sangat sedikit.

Namun, para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa minuman ringan dan daging olahan tidak boleh dikonsumsi, dan kualitas nutrisi UPF harus dipertimbangkan sebelum dikonsumsi.

“Mengurangi kandungan natrium, lemak jenuh, tambahan gula, dan bahan tambahan kosmetik yang tidak penting bagi kesehatan manusia pada roti gandum, sereal dingin, dan beberapa makanan ringan gurih dapat meningkatkan nilai gizi produk-produk ini di AS,” penulis studi tersebut menulis, dilansir New York Post. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya