Mpox atau Cacar Monyet: Gejala, Periode Invasi dan Upaya Pencegahan Biar Enggak Kena

Gejala mpox atau cacar monyet yang dialami oleh penderita adalah demam, nyeri, pembengkakan pada nodus limfa juga ruam pada kulit. Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Sep 2024, 10:08 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 10:00 WIB
Monkeypox
Ilustrasi gejala cacar monyet atau monkeypox atau mpox. Credits: pixabay.com by TheDigitalArtist

Liputan6.com, Jakarta Mpox atau monkeypox yang juga sempat disebut cacar monyet kembali menjadi kondisi kedaruratan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) gegara ada peningkatan kasus di Kongo dan negara sekitarnya.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan mencatat sejak 2022 hingga kini ada 88 kasus Mpox yang terdeteksi.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi Ifael Y Mauleti mengatakan masyarakat  harus waspada dan menghindari kontak langsung dengan terduga yang mengidap penderita virus tersebut karena bisa menular.

"Adapun cara menularkannya melalui udara pernapasan, percikan ludah, luka kulit, atau objek yang terkontaminasi cairan tubuh penderita penyakit cacar monyet," kata Ifael.

Gejala Mpox atau Cacar Monyet

Ifael menerangkan gejala mpox yang dialami oleh penderita adalah demam, nyeri, pembengkakan pada nodus limfa juga ruam pada kulit. Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia bahkan kematian.

"Sebelum menimbulkan gejala, cacar monyet biasanya mengalami masa inkubasi selama 6 sampai 16 hari," tutur dokter yang sehari-sehari praktik di Eka Hospital BSD Tangerang Selatan, Banten ini dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com. 

 

Mengenal Periode Invasi Mpox atau Cacar Monyet

Ifael menerangkan saat seseorang terinfeksi virus cacar monyet bakal terjadi dalam 2 periode, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit.

Periode Invasi

Periode invasi dimana dalam kurun 5 hari sejak gejala dimulai pasien akan mengalami demam, sakit kepala intens, pembengkakan nodus limfa, nyeri punggung, nyeri otot hingga kekurangan energi.

Periode Erupsi Kulit

Periode selanjutnya yaitu periode erupsi kulit yang terjadi 1 sampai 3 hari setelah demam dimulai. Pada periode erupsi kulit, ruam mulai pertama kali muncul di area wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, seperti telapak tangan dan kaki. Ruam bermula dari luka datar di area lapisan kulit dalam misalnya lapisan lubang hidung, telinga, bibir, hingga daerah kemaluan dan daerah anus.

Luka juga bisa didapati di daerah kelopak mata dan kornea atau bola mata.

Luka akan berubah menjadi lepuhan kecil yang berisi cairan, lalu menjadi bintik dan akhirnya berkerak dalam waktu 10 hari.

Luka yang meninggalkan bekas pada kulit ini memang cenderung lama untuk dapat menghilang. Diperlukan waktu kurang lebih selama 3 minggu untuk menghilangkan keropeng bekas luka meski pasien telah menjalani perawatan.

 

Cara Menghindar Terinfeksi Virus Cacar Monyet

1. Hindari berkontak secara langsung dengah hewan-hewan liar seperti tikus dan primata apabila terpapar langsung bisa langsung dibersihkan menggunakan sabun atau cairan antiseptik.

2. Membersihkan benda apa pun yang terpapar langsung oleh hewan liar seperti tempat tidur atau benda apa pun yang sudah disinggahi hewan tersebut.

3. Hindari mengonsumsi daging hewan liar dan apabila dimasak, pastikan dimasak dengan baik.

4. Jauhi dari pasien yang sudah terinfeksi atau diduga terpapar oleh virus cacar monyet.

Infografis Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet
Infografis Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya