IDI: ISPA dan Alergi, Penyakit yang Banyak Dialami Korban Gempa Bandung

Infeksi Saluran Pernapasan Atas alias ISPA jadi penyakit yang banyak dikeluhkan korban gempa Bandung.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Sep 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2024, 17:00 WIB
Gempa Kabupaten bandung
Penyakit yang dialami masyarakat korban gempa Bandung diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), alergi, . (Liputan6.com/ Arie Nugraha)

Liputan6.com, Bandung- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat mencatat ada beberapa jenis penyakit yang diderita masyarakat pasca gempa berkekuatan 4,9 magnitudo yang mengguncang wilayah Bandung pada Rabu, 18 September 2024.   

Penyakit yang dialami masyarakat korban gempa diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia (nyeri otot), dan kecemasan.

Tim lapangan IDI juga menemukan bahwa di Desa Cihawuk, Kertasari, Kabupaten Bandung terdapat 2 anak mengalami trauma pasca bencana yang membutuhkan konseling.

Untuk membantu menangani permasalahan kesehatan pada korban terdampak gempa Bandung, IDI Jawa Barat mengerahkan 40 tenaga medis terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis serta perawat seperti kata Ketua IDI Jawa Barat, Dr M. Luthfi, SpPD-KHOM, FINASIM, MMRS.

Koordinasi antar IDI cabang diantaranya Kabupaten Bandung dan Garut dan sekitarnya terus dilakukan.

Korban Gempa Butuh Logistik Makanan dan Obat-Obatan

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bandung mengatakan saat ini tercatat ada sekitar 5.400 penungsi yang terdiri dari anak, dewasa dan lansia.

Selain membutuhkan makanan, dokter di lapangan mengungkapkan butuh juga obat-obatan. Saat ini, obat-obatan sebagian besar berada di dalam instalasi farmasi Puskesmas tapi tidak dapat diambil karena khawatir bangunan akan roboh.

Jenis obat-obatan yang diperlukan diantaranya:

  • Obat batuk pilek dalam bentuk tablet dan sirup untuk anak dan dewasa
  • Obat analgetik
  • Obat antialergi
  • Obat antihipertensi
  • Vitamin untuk ibu hamil dan anak.

Petugas Kesehatan Butuh Logistik Makanan

Selain itu, IDI juga mengungkapkan bahwa kebutuhan logistik makanan bukan hanya dibutuhkan pengungsi. Para petugas kesehatan dan petugas pengamanan di lapangan juga membutuhkan makanan.

Para pengungsi ibu hamil dan balita juga dibutuhkan bantuan berupa susu hamil dan susu anak. Tercatat sebanyak 72 ibu hamil dan 84 balita terdampak gempa Bandung. 

Sigap Tangani Bencana

Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengapresiasi kesigapan IDI Cabang Kabupaten Bandung dan IDI cabang sekitar di Jawa Barat dan IDI Wilayah Jawa Barat dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung.

Adib juga menghimbau kepada IDI cabang seluruh indonesia untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terkait dengan potensi bencana dan membangun kolaborasi dengan stakeholder di daerah masing-masing.

Hindari Berada di Dalam Bangunan Retak

IDI meminta agar masyarakat sekitar daerah wilayah terdampak gempa menghindari berada dalam bangunan yang retak atau rusak.

Demi keamanan, masyarakt sebaiknya mematuhi arahan dan peringatan dari para petugas pengamanan pemerintah dan petugas kesehatan.

Bagi yang masyarakat yang bangunannya tidak rusak IDI mengimbau untuk memeriksa ulang dan memastikan bangunan yang ditinggai cukup stabil dan tahan gempa yang tidak membahayakan keselamatan penghuni.

Sementara itu,bagi para pengungsi dan penduduk wilayah terdampak agar tetap tenang dan segera menginformasikan pada tenaga kesehatan apabila mengalami gejala kesehatan yang kurang baik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya