[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Empat Target Penuntasan Tuberkulosis

Kerja amat keras dalam untuk empat target dunia dalam pengendalian tuberkulosis atau TB pada tahun 2027.

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 13 Nov 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 07:00 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama tentang empat target pengendalian tuberkulosis atau TB butuh kerja amat keras. (Foto: Dok. Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta Hingga kini tuberkulosis (TB) masih jadi masalah kesehatan amat penting dunia. Jumlah kasus di dunia lebih dari 10,8 per tahun.

Indonesia menempati urutan kedua penyumbang kasus TB terbanyak di dunia. Lalu, di dunia ada satu seperempat juta orang yang meninggal karena TB di tahun 2023.

Pertemuan penting internasional tentang tuberkulosis dilakukan di Bali. Di mana pada 11 November 2024 kemarin ada High-level Meeting of Innovation Tuberculosis. Selanjutnya, pada 12 sampai 16 November di Bali juga diselenggarakan Kongres Paru Sedunia, The Union World Conference on Lung Health 2024.

Sementara itu, di tingkat dunia maka pada 6 November 2024 Direktur Jenderal WHO mengeluarkan pernyataan bersama dengan “WHO Civil Society Task Force on TB” yang menegaskan kembali empat target yang harus dicapai dunia dalam pengendalian TB pada tahun 2027.

Satu, dunia harus mampu menemukan dan mengobati 90 persen pasien TB .

Dua, kita harus mampu memberi terapi pencegahan tuberkulosis (“TB preventive treatment”) pada 90% mereka yang membutuhkannya. 

Tiga, 100 persen penggunaan tes cepat (“rapid diagnostic tests”) untuk diagnosis tuberkulosis.

Empat, tersedianya setidaknya satu vaksin TB dalam lima tahun kedepan.

Berbagai target di atas jelas membutuhkan kerja amat keras, karena situasi di dunia kini masih cukup jauh dari harapan. Baru 48 persen pasien dunia didiagnosis TB dengan menggunakan tes cepat yang direkomendasikan WHO, padahal targetnya harusnya 100 persen di tahun 2027.

Cakupan Pengobatan TB Baru 75 Persen

Cakupan pengobatan TB dunia di 2023 adalah 75 persen, tiga tahun lagi harus mencapai 90 persen.

Lalu, pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (“TB preventive treatment”) di dunia untuk kontak yang mungkin tertular di dalam rumah tangga barulah 21 persen, jauh dati target 90 persen yang haris dicapai pada 2027.

Kemudian, anggaran pengendalian TB dunia di tahun 2023 adalah hanya sebesar 5,7 milyar USD, padahal yang dibutuhkan adalah empat kali lipat lebih banyak, yaitu 22 milyar USD di tahun 2027.

Asa Pengendalian TB di Pemerintahan Prabowo

Di media kita membaca bahwa pengendalian tuberkulosis menjadi salah satu prioritas penting dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Tentu kita harapkan agar upaya-upaya pemerintah di waktu mendatang ini -termasuk dalam 100 hari awal pemerintahan- dapat terus meningkat.

Kita harapkan juga bahwa empat target dunia di atas juga akan dicapai di negara kita tercinta, yaitu menemukan dan juga mengobati 90 persen pasien TB kita, memberikan terapi pencegahan TB pada 90 persen yang membutuhkan di negara kita, penggunaan 100 persen tes cepat pada pasien TB kita, dan turut berperan dengan usaha dunia untuk tersedianya vaksin dalam 5 tahun.

**Penulis adalah Direktur Pascasarjana Universitas YARSI /Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya