Banyak Bermain di Luar Ruangan Bebaskan Anak dari Rabun Mata

Dua studi baru yang diungkap Dailymail menyebutkan bahwa siang hari memainkan peran penting dalam mencegah rabun mata pada anak.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Mei 2013, 14:45 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2013, 14:45 WIB
anak-main-diluar130506b.jpg
Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain di luar ruangan, cenderung mudah menderita rabun mata. Dua studi baru yang diungkap Dailymail menyebutkan bahwa siang hari memainkan peran penting dalam mencegah rabun mata pada anak.

Sayang, tidak diketahui pasti, mengapa siang hari penting. Namun beberapa ahli percaya tingkat dopamin zat kimia otak memegang peranan. Tingginya kadar dopamin yang ada di dalam bola mata dikaitkan dengan rendahnya risiko rabun.

Rabun atau miopia adalah kondisi mata yang menyebabkan seseorang hanya dapat melihat jelas dari dekat, tapi harus berjuang keras agar bisa melihat dengan jelas dari jauh.

Di masa kecil, kondisi itu mudah diperbaiki. Namun, saat dewasa situasi ini bisa berpotensi menjadi makin parah bila tidak diperhatikan dan menyebabkan glaukoma dan pelepasan retina.

Rabun rupanya merupakan kondisi umum yang mendekati status epidemi di Asia, dan daerah lainnya, terutama di negara maju.

Meskipun sering diwariskan, peneliti kini menemukan bahwa faktor lingkungan juga berpengaruh dan menjelaskan mengapat kasus ini meningkat pesat di beberapa wilayah.

Penelitian di Taiwan mengamati 333 siswa yang menghabsikan istirahatnya antara jam pelajaran di taman bermain. Anak-anak ini banyak yang dahulu menghabiskan istirahat di dalam ruangan, sekarang menghabiskan total per hari di luar ruangan selama 80 menit.

Para peneliti merekomendasikan bahwa sekolah dasar harus menambahkan jam istirahat dan kegiatan outdoor lainnya di jadwal harian untuk melindungi mata anak-anak.

"Karena anak-anak menghabiskan banyak waktu di sekolah, sekolah yang berbasis intervensi (seperti istirahat di luar ruangan) adalah cara yang lansung dan praktis untuk mengatasi peningkatan prevalensi miopia," kata pemimpin penelitian dari Chang Gung Memorial Hospital Kaohsiung di Taiwan, Pei Chang Wu, seperti dilansir Dailymail, Senin (6/5/2013)

(Adt/Abd)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya