Program Makan Bergizi Gratis Bisa Bantu Tingkatkan Kualitas SDM untuk Capai Cita-Cita Jadi Negara Maju

Guna mencapai peningkatan kualitas SDM, program makan bergizi gratis (MBG) dinilai memiliki peran penting.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Nov 2024, 17:13 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2024, 17:13 WIB
Dukung Program Pemerintah, Lanud Halim Perdanakusuma Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Nantinya program makan bergizi gratis ini akan disebarluaskan ke luar lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi pilar penting yang harus diperbaiki sejak hulu. Ini menjadi salah satu langkah dalam menggapai cita-cita Indonesia menjadi negara maju.

Peningkatan kualitas SDM utamanya berkaitan dengan peningkatan kualitas kesehatan, pemenuhan gizi dan pencegahan stunting. Guna mencapai hal ini, program makan bergizi gratis (MBG) dinilai memiliki peran penting.

“Program makan bergizi gratis yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto berperan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan SDM Indonesia,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryartono.

Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan diskusi bertajuk “Makan Bergizi Gratis Solusi Tekan Angka Stunting” yang diselenggarakan oleh Forum Merdeka Barat 9, yang disiarkan secara daring, pada Senin (18/11/2024). 

"Sangat penting, harapannya program makan bergizi bisa menjadi dorongan pengungkit yang lebih signifikan untuk mampu menurunkan angka stunting di Indonesia. Yang tidak kalah penting tidak hanya menurunkan tapi mencegah munculnya angka stunting baru," ujar Nunung Nuryartono mengutip keterangan resmi di laman Kemenko PMK, Rabu (27/11/2024).

Nunung menjelaskan, program makan bergizi gratis bertujuan memberikan asupan gizi yang lebih baik dan juga mencegah stunting. Target utamanya adalah peserta didik di bangku sekolah.

MBG Bisa Dorong Pemanfaatan Pangan Lokal

Menurut Nunung, program makan bergizi yang akan resmi bergulir pada Januari 2025 itu dapat mendorong pemanfaatan pangan lokal, dan juga komunitas usaha lokal yang dilakukan oleh UMKM, Bumdes, dan koperasi.

"Dalam program makan bergizi itu multiple goals dalam konteks pencegahan stunting upaya untuk memanfaatkan pangan lokal untuk pemenuhannya. Bisa mendorong itu sebagai basis dari supply side program makanan bergizi," ungkapnya.

Kemudian, program makan bergizi gratis juga masih beririsan dengan Perpres No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang saat ini masih berlaku. Hal ini sejalan dengan intervensi pencegahan stunting untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Selain itu, dilakukan intervensi sejak dini pada remaja putri untuk mencegah anemia, sehingga saat masuk jenjang pernikahan dan nanti menjadi seorang ibu bisa memiliki kandungan sehat.

Asupan Gizi yang Baik Berkontribusi pada Pembangunan Nasional

Lebih lanjut, Nunung menjelaskan, program makan bergizi menjadi tanggung jawab bersama-sama pemerintah pusat, Kementerian dan Lembaga, bersama pemerintah daerah.

Dalam hal ini, dia mendorong supaya pemerintah daerah dapat menggerakkan posyandu untuk menjadi ujung tombak pelaksanaan program makan bergizi dan intervensi gizi.

"Kalau kita bisa menjamin seluruh penduduk Indonesia sehat, seluruh warga negara Indonesia ini memiliki asupan gizi yang baik, maka tentu akan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan nasional. Dan itu harus merata dari Aceh sampai Papua," jelas Nunung Nuryartono.

Harus Sasar Semua Anak

Seperti diketahui, program makan bergizi gratis tengah memasuki masa simulasi di berbagai wilayah dengan sasaran anak-anak sekolah.

Di tengah momen gencarnya simulasi MBG, Dinas Sosial Kabupaten Bogor mengingatkan agar anak-anak dengan disabilitas tak luput dari perhatian.

Pasalnya, menurut pantauan Dinsos Kabupaten Bogor, sebagian besar anak dengan disabilitas kerap terlupakan oleh negara. Tak hanya ketidaksetaraan dalam mencapai hak pendidikan maupun hak sosial, tapi juga pemenuhan makanan bergizi.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Farid Maruf menyampaikan, sejauh ini pemerintah melalui institusi maupun lembaga sibuk simulasi membagikan makan bergizi gratis kepada anak-anak jenjang SD-SMA. Namun, mereka melupakan bahwa ada anak berkebutuhan khusus yang juga harus mendapat perhatian yang sama.

Untuk itu, Farid meminta agar anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tidak masuk sekolah formal juga mendapat program makan bergizi gratis yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

"Pemerintah yang saat ini sedang bersiap-siap meluncurkan Makan Bergizi Gratis, kami ingatkan jangan di sekolah formal (saja), tapi juga menyasar ABK, seperti di panti asuhan, SLB dan lainnya," kata Farid saat Coaching Clinic Taman Asa-Sinergi Penanganan ABK Terintegrasi di Cibinong, Bogor, Kamis (14/11/2024) mengutip News Liputan6.com.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya