Musim Durian, Bolehkah Anak Ikut Melahap si Raja Buah? Ini Kata Pakar

Mengenalkan durian bisa dilakukan saat anak sudah dua tahun ke atas. Namun, jangan terlalu banyak.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jan 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 18:00 WIB
Buah Durian
Ilustrasi buah durian, anak boleh makan seberapa banyak? (foto: Unsplash/Jimteo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Musim durian tampak sudah datang. Bisa terlihat dari kehadiran kios-kios yang mendadak hadir menjual si Raja Buah di berbagai sudut.

Bagi sebagian orang, musim durian adalah musim yang nikmat karena bisa menyantap buah yang punya aroma dan rasa yang khas itu.

Ayah dan ibu yang suka durian biasanya akan mengenalkan buah tersebut kepada sang buah hati. Hal tersebut pun boleh-boleh saja dilakukan seperti disampaikan pakar gizi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tria Astika Endah.

Menurut Tria orangtua bisa mengenalkan durian ketika anak sudah berusia sekitar dua tahun.

"Untuk memperkenalkan rasa ya sah-sah saja ya bahwa anak perlu tahu ada makanan durian. mengenalkan cita rasa durian Indonesa kan enggak apa-apa," kata Tria kepada Health Liputan6.com ditemui Rabu, 15 Juli 2025 di Jakarta Selatan.

Mengenalkan rasa menurut Tria adalah aspek penting agar anak mengetahui beragam makanan. Mengenalkan durian, katanya, seperti juga mengenalkan rasa pedas pada anak, biar si Kecil tidak kaget bila suatu saat bertemu makanan tersebut.

Namun, Tria mengatakan ada batasan jumlah durian untuk anak yakni satu biji durian saja.

"Makan durian hanya untuk mencoba ya its okay, tapi kan ukuran hanya satu (biji) untuk mencoba. Satu biji yang kecil," kata Guru Besar Ilmu Gizi dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.

"Asalkan durian itu aman, tidak tinggi alkohol dengan tingkat kematangan yang pas," pesannya. 

Kenapa Kok Anak Cuma Boleh Sedikit Makan Durian?

Seperti disampaikan di atas, durian yang sudah amat matang mengandung tinggi alkohol. Bila anak mengonsumsi terlalu banyak hal tersebut bisa menimbulkan rasa mual.

"Alkohol itu ada asam ya, akan memicu asam lambung naik. Misal belum makan langsung makan durian karena suka sekali, nah itu bisa memicu rasa mual," kata Tria.

Bila anak mual, maka akan menyebabkan rasa tak nyaman pada anak.

"Kalau sudah mual makanan yang dikonsumsi akan dimuntahkan," katanya.

 

Jangan Jadikan Durian Sebagai Buah Utama untuk Anak

Ilustrasi
Ilustrasi durian. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)... Selengkapnya

Tria kembali menegaskan bahwa anak sekadar mencicip boleh-boleh saja. Namun, ia tidak menyarankan menjadikan durian sebagai buah utama.

"Di durian kan mengandung pati, karbohidrat, ada gula juga. Sekadar untuk memperkenalkan boleh tapi kalau jadi buah utama jangan," katanya.

Masih ada banyak buah yang bisa diberikan untuk anak seperti alpukat yang kaya lemak baik, buah naga dan pepaya yang sehatkan pencernaan, jeruk yang kaya vitamin C dan buah lainnya.

Fakta Nutrisi Durian

Penampakan daging durian lokal yang memikat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Penampakan daging durian lokal yang memikat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)... Selengkapnya

Faktanya, satu buah durian segar yang dipotong-potong (243g) mengandung 357 kalori, 3,6 gram protein, 66g karbohidrat, dan 13g lemak. Durian merupakan sumber kalium, fosfor, magnesium, vitamin C, dan folat.

Informasi nutrisi berikut ini disediakan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat atau United States Department of Agriculture (USDA).

  • Kalori: 357
  • Lemak: 13g
  • Natrium: 4.9mg
  • Karbohidrat: 66g
  • Serat: 9.2g
  • Protein: 3.6g
  • Kalium 1060mg
  • Fosfor: 94.8mg
  • Magnesium 72.9mg
  • Vitamin C: 47.9mg
  • Folat: 87.5mcg   
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya