Liputan6.com, Jakarta - Bermain hujan tak selamanya berdampak buruk bagi kesehatan, menurut dokter spesialis paru dan pernapasan Eka Hospital Depok, Gatut Priyonugroho, saat hujan, virus-virus berada dalam keadaan tak aktif.
Dalam pembahasan ini, virus yang dimaksud Gatut contohnya virus flu dan Human Metapneumovirus (HMPV) yang memicu masalah pernapasan.
Advertisement
Baca Juga
Jika virus terhirup dalam keadaan tidak aktif, maka virus tersebut bisa berperan layaknya vaksin. Tubuh akan mengenali virus sehingga tubuh lebih kebal jika di kemudian hari terpapar virus yang sama dalam keadaan aktif.
Advertisement
Maka dari itu, Gatut menilai bahwa bermain hujan memiliki dampak positif bagi kesehatan anak. Lantas, kapan anak boleh mulai dikenalkan dengan hujan?
“Sejak kapan anak mulai diperkenalkan (dengan hujan)? Segala sesuatu kan bertahap, kalau saya, anak saya dari bayi saat ujan saya tetesin kepalanya. Karena anak kecil itu kena hujan atau enggak, pasti sakit, ada sakitnya,” kata Gatut kepada Health Liputan6.com dalam temu media di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Di tahap awal, pengenalan hujan hanya dilakukan beberapa tetes. Semakin bertambah usia, semakin bertambah. Bahkan menurut Gatut, saat balita, anak sudah boleh mandi hujan.
Hal ini juga diperlukan untuk memperkenalkan anak terhadap situasi cuaca di Indonesia. Yang mana musimnya ada dua yakni musim kemarau dan musim hujan.
Faktor Pembentuk Kesehatan Anak Tidak Tunggal
Meski begitu, Gatut menyampaikan bahwa kesehatan anak tak melulu ditentukan oleh paparan air hujan. Namun, ada berbagai faktor yang membentuknya.
“Kesehatan itu faktornya macam-macam, ada faktor genetiknya, faktor gizi, pengetahuan, dan lain-lain. Tapi kalau bicara HMPV, ternyata all the time virus pernapasan itu ada loh di udara. Bedanya ada momen-momen dia jumlahnya lebih banyak dan membuat sakit.”
“Dan ada orang-orang tertentu yang lebih tahan dari orang lain,” jelas Gatut.
Maka dari itu, sambungnya, ketika anak mulai mengenal hujan maka pemantauan dari orangtua tetap menjadi hal penting.
“Ada anak yang bisa main hujan berjam-jam ada yang hanya lima menit, meningkatkan kekebalan itu kan dipantau, tidak kita lepas.”
Advertisement
Virus Pernapasan Lebih Aktif di Situasi Kering
Lebih jauh Gatut menjelaskan, virus pernapasan cenderung lebih aktif di situasi atau udara kering.
“Ketika hujan itu kan kelembapan mendekati 100 persen, apalagi pas hujannya, nah itu virus tidak aktif. Kalau kita vaksin, itu kita dimasukkin bangkai virus yang tidak aktif. Ini berfungsi membuat imunitas mengenali virus itu.”
“Jadi begitu kita diserang oleh virus tersebut, kita bisa merespons lebih cepat. Ketika hujan, virus yang di udara itu tidak aktif, tidak bisa membuat kita sakit sebetulnya. Jadi kalau orang sering melakukan itu (main hujan) dia seperti divaksin rutin,” papar Gatut.
Manfaat Main Hujan Lainnya
Melansir Klikdokter, jika anak sedang dalam kondisi yang fit, tak ada salahnya sesekali orangtua membiarkannya untuk bermain hujan. Sebab, bermain hujan menyimpan beberapa manfaat seperti:
Lebih Menyukai Alam
Anak-anak yang terbiasa beraktivitas di alam terbuka dan melihat genangan air saat hujan tiba, akan membentuk hubungan yang lebih kuat dengan alam sekitarnya. Mereka pun memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi dan berani mengeksplorasi hal-hal baru.
Bisa Melatih Keseimbangan
Anak-anak yang terbiasa bermain hujan pasti memiliki tingkat keseimbangan yang lebih tinggi dari anak yang lain karena mereka terbiasa untuk melangkah di jalur-jalur yang licin.
Saat hujan tiba dan membasahi lingkungan sekitar, si Kecil akan belajar menguji jalur yang licin sebelum menginjaknya dan mengambil keputusan untuk melewati genangan yang lebih dangkal.
Menajamkan Indra
Saat masih berada di fase anak-anak, indra mereka harus sering dilatih supaya bisa mengenali dan beradaptasi dengan beragam situasi yang akan dihadapi.
Dengan membiarkannya bermain di tengah hujan, si kecil akan mengenali aroma hujan, aroma tanah, bunyi hujan, serta reaksi alam dan hewan sekitar saat hujan turun. Dengan begitu, si Kecil jadi punya tingkat kepekaan dan empati yang tinggi untuk bekal kehidupannya nanti.
Bisa Belajar tentang Sains
Saat anak belum memiliki banyak teman untuk menemaninya bermain hujan-hujanan, orangtua harus menemaninya sambil memberikan pengetahuan baru tentang sains. Tentunya sains yang berkaitan dengan air hujan. Seperti, dari mana air hujan berasal, reaksi tumbuhan dan batu jika terkena air hujan, bagaimana tanah yang tandus jika terkena air hujan, dan lain-lain.
Advertisement