Tak Selalu Buruk, Ada Manfaat Menyendiri untuk Perkembangan Diri

Penelitian menunjukkan bahwa menyendiri memiliki setidaknya tiga manfaat utama.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 21 Apr 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 18:00 WIB
Ilustrasi kesepian/freepik.com/amenic181
Sepi dan sunyi mungkin jadi suatu hal yang menyenangkan untuk kamu sebagai introvert. Namun, jika terus menerus seperti itu, bahkan sampai tidak bicara seharian akan meningkatkan perasaan sepi yang buruk. (Foto dok: Freepik/amenic181).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli telah mengeluhkan fakta bahwa orang-orang kini menghabiskan lebih banyak waktu sendirian daripada sebelumnya — sebuah fenomena yang menurut mereka menyebabkan "wabah kesepian" yang sesungguhnya.

Bahkan, beberapa terapis menganggap masalah ini begitu meluas sehingga mereka bahkan meresepkan "bersosialisasi" kepada pasien mereka.

Namun, ada yang berpendapat bahwa ada perbedaan besar antara kesepian — dan kesendirian.

“Kesepian dan keterasingan memang merupakan masalah sosial yang memerlukan perhatian serius, terutama karena kondisi kesepian yang kronis dikaitkan dengan hasil yang buruk seperti depresi dan umur yang lebih pendek,” tulis Virginia Thomas, asisten profesor psikologi di Middlebury College di Vermont, baru-baru ini di The Conversation.

“(Namun) bagi sebagian orang, peralihan ke arah kesendirian merupakan keinginan untuk apa yang para peneliti sebut sebagai ‘kesendirian positif’, yaitu kondisi yang dikaitkan dengan kesejahteraan, bukan kesepian.”

Sebagai seseorang yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari suka duka kesendirian, Thomas percaya bahwa kecemasan kita akan keterasingan "sebagian besar berasal dari pandangan budaya kita yang kurang tepat tentang kesendirian."

"Dalam jenis pemikiran ini, keinginan untuk menyendiri dianggap tidak wajar dan tidak sehat, sesuatu yang harus dikasihani atau ditakuti daripada dihargai atau didorong," tulisnya. "Dalam lingkungan budaya ini, lebih memilih untuk menyendiri membawa stigma."

Sebaliknya, Thomas mengatakan penelitian menunjukkan bahwa menyendiri memiliki setidaknya tiga manfaat utama.

 

 

Memberikan Waktu untuk Mengisi Ulang Energi

Meluangkan waktu untuk diri sendiri dapat menyegarkan pikiran.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa hanya 15 menit menyendiri dapat secara signifikan mengurangi emosi yang sangat menggairahkan seperti kecemasan dan meningkatkan perasaan tenang.

"Penonaktifan" emosional ini memungkinkan individu untuk menyegarkan diri dan mengisi ulang energi, yang mengarah pada peningkatan kejernihan mental dan penurunan tingkat stres, dilansir New York Post. 

 

Memberikan ruang untuk pertumbuhan pribadi

Kesendirian menawarkan kesempatan unik untuk refleksi diri dan pengembangan pribadi.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang menghabiskan waktu sendirian sering kali mengalami peningkatan otonomi dan rasa percaya diri yang lebih kuat.

Sebuah studi tahun 2023 dalam Scientific Reports mengungkapkan bahwa partisipan yang memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu sendirian merasa kurang stres dan lebih mampu mengendalikan hidup mereka.

Waktu sendirian yang disengaja ini menumbuhkan kesadaran diri, yang memungkinkan individu untuk lebih selaras dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi mereka.

 

Terhubung dengan Emosi dan Kreativitas Pribadi

Menyendiri juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan kreativitas – karena kesendirian menyediakan ruang mental yang dibutuhkan untuk memproses emosi dan menghasilkan ide-ide inovatif.

Sebuah studi tahun 2021 yang melibatkan lebih dari 1.200 orang dewasa Prancis selama 55 hari karantina COVID-19 yang ketat menemukan peningkatan signifikan dalam kreativitas sehari-hari, terutama di antara mereka yang sebelumnya kurang kreatif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya