Sembarangan Minum Obat Herbal Berakibat Fatal

Obat herbal juga perlu diperhatikan penggunaannya, bila salah bukan kesembuhan yang didapat namun justru bisa menjadi racun.

oleh Kusmiyati diperbarui 18 Jul 2013, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2013, 18:00 WIB
herbal-130401b.jpg
Tidak sedikit orang yang beralih pengobatan alami dengan mengonsumsi obat herbal untuk meningkatkan kesehatan. Obat yang berasal dari tanaman obat ini juga perlu diperhatikan penggunaannya, bila salah bukan kesembuhan yang didapat namun justru bisa menjadi racun.

Obat herbal sifatnya hangat namun tidak semua kondisi tubuh seseorang mampu menerima asupan obat herbal. Mekanisme dan metabolisme seseorang tidak sama ada yang memang mampu menerima obat herbal namun ada yang tidak.

"Kondisi setiap orang  berbeda,  ada yang tubuhnya mampu menerima dan tidak. Bila salah penggunaannya bukan jadi obat namun justru bisa menjadi racun," ujar Chinese Medical Doctor Master of Medicine, Wiliam Adi Teja saat diwawancarai Liputan6.com, Kamis (18/7/2013).

"Tubuh yang tidak dapat menerima obat herbal ada yang bereaksi menolak, ada pula yang sampai mimisan," tambah William.

Diperlukan pemahaman dalam mengonsumsi obat herbla. Selain dilihat keluhan yang dirasakan juga diperlukan pengertian tentang kondisi tubuh terlebih dahulu.

Menurut William sebelum membeli obat hrebal konsultasi pada orang tepat sangat diperlukan. "Sebelumnya entah dokter atau penjual jamu perlu memahami kondisi pasiennya, diperlukan pengetahuan dan pemahaman agar tidak terjadi kesalahan mengonsumsi obat herbal," jelasnya.

Ada cara untuk mengetahui tubuh menerima atau menolak, salah satunya dengan mencoba dalam takaran sedikit. "Caranya dicoba melihatnya setelah mengonsumsi dengan takaran sedikit, bila setelah meminumnya tubuh terasa enak berarti cocok namun bila tidak maka akan menolak dan bereaksi negatif," lanjut William.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya