Waspada, 4 Cangkir Kopi Sehari Bisa Membunuh Anda

Kopi memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun kebiasaan minum kopi yang terlalu banyak, akan membahayakan kesehatan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Agu 2013, 13:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2013, 13:30 WIB
cangkir-kopi-130610b.jpg
Kopi memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun kebiasaan minum kopi yang terlalu banyak, akan membahayakan kesehatan.

Pembatasan konsumsi kopi saat ini sedang banyak dibicarakan. Apalagi belum lama ini sebuah studi dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings menyebutkan bahwa orang di bawah usia 55 tahun yang minum kopi 4 cangkir atau lebih setiap hari, memiliki risiko kematian 50 persen lebih tinggi.

Penelitian dari Arnold School of Public Health di University of South Carolina  ini menggunakan data pada lebih dari 43.000 orang. Orang-orang tersebut menjawab pertanyaan mengenai gaya hidup dan sejarah medis pribadi dan keluarga antara tahun 1979 dan 1998.

Peneliti menemukan bahwa selama 17 tahun ada 2.512 orang meninggal. Dan orang tersebut merupakan peminum kopi berat.

"Ada hubungan positif antara konsumsi kopi berat dan semua penyebab kematian. Hal ini diamati dalam total populasi pria dan wanita hingga usia 55 tahun," kata para peneliti, yang dipimpin oleh Junxiu Liu, MD, seorang peneliti di departemen biostatistik dan epidemiologi di University of South Carolina.

Walaupun penelitian ini tidak menyarankan minum kopi banyak, tapi penelitian ini tidak menjelaskan efek minum kopi pada orang yang berusia lebih dari 55 tahun atau lebih tua.

Rebecca Salomo, ahli gizi klinis di Mount Sinai Medical Center di New York City juga menyampaikan, meskipun kafein memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko kanker payudara, penyakit Parkinson dan mengurangi depresi, tapi penting untuk diingat bahwa kafein adalah obat. Dan setiap obat secara berlebihan akan memiliki efek negatif.

"Kafein adalah adiktif. Satu atau dua cangkir sehari mungkin baik-baik saja. Tetapi jika berlebihan, mungkin orang harus berpikir mengenai dampak buruknya," ujar Salomo seperti dikutip dalam laman News, Jumat (16/8/2013).

(Fit/Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya