Bila Anak Tampak Letih, Lesu, Lelah, dan Lunglai

Anemia Defisiensi Besi (ADB) atau kurang darah pada anak tidak dapat dianggap enteng karena akan memengaruhi tumbuh kembang anak

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Sep 2013, 19:10 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2013, 19:10 WIB
anak-anemia-130923b.jpg
Anemia Defisiensi Besi (ADB) atau kurang darah pada anak tidak dapat dianggap enteng. Karena bila kondisi ini dialami oleh seorang anak, maka akan berdampak terhadap proses tumbuh kembang anak di kemudian hari.

Maka itu, seperti disampaikan Guru Besar Ilmu Patologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rahajuningsih D. Setiabudy, SpPK, Dsc bahwa penting untuk mengetahui tanda-tanda anemia pada anak dan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk skrining ADB pada anak.

Berikut gejala anemia secara umum, seperti disampaikan Rahajuningsih:

1. Pucat, lemah
2. Pendarahan
3. Demam
4. Nyeri tulang
5. Memiliki riwayat penyakit pada orangtua

Melihat gejala anemia pada anak tersebut, Rahajuningsih berharap orangtua bisa segera melakukan pemeriksaan dini.

"Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan khususnya Panel Check Up Anak untuk mengetahui adanya kelainan atau penyakit secara lebih awal sehingga dapat segera diatasi dengan tepat, serta memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung dengan baik," ujar Rahajuningsih, seperti ditulis Senin (23/9/2013).

Menurut Rahajuningsih, pemeriksaan laboratorium penting untuk mengetahui status anemia dan ADB adalah Hemoglobin (Hb), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), Red Cell distribution width (RDW), Reticulocyt hemoglobin content (Ret-He), Restikulosit (ret).

(Fit/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya