Tak Semua Terapis Seks Ahli Konseling, Apa Sih Syaratnya?

Tidak disangkal bahwa ada para terapis seks yang justru tidak begitu ahli dalam persoalan konseling.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 07 Okt 2013, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2013, 15:00 WIB
konseling-131007b.jpg
Persoalan seksual masih menjadi masalah yang tidak mudah diselesaikan. Tidak heran bila kegagalan penanganan masalah ini pantas diperhatikan. Kompleksnya masalah seksual kerap menjadi faktor penyebab semua ini karena masalah tidak hanya menyangkut soal fisik, melainkan juga psikis pasien, pengalaman dan latar belakang sosio-budaya pasien.

Yang jelas, menurut Seksolog dari Pusat Andrologi dan Seksologi Fakulta Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Dr. J. Alex Pangkahila,seperti ditulis Senin (7/10/2013) apa pun penyebabnya masalah seksual selalu berdampak pada keadaan psikis penderita maupun pasangannya. Karena itu butuh pendekatan yang sifatnya komunikatif dalam konseling.

Namun sayang, faktanya berbagai kendala sulitnya penanganan seputar seks ini justru datang dari terapis sendiri. Tidak disangkal bahwa ada para terapis seks yang justru tidak begitu ahli dalam persoalan konseling.

Karena itu, para konselor ini perlu membekali diri dengan berbagai pemahaman dan latihan ketrampilan. Setidaknya pada saat konseling, konselor mesti paham bagaimana observasi yang baik bisa dilakukan, konselor juga mesti mampu dan mau menyediakan waktu untuk mendengarkan dengan cermat dan penuh empati atas masalah yang dialami klien, selanjutnya bangkitan emosi yang muncul pada pasien layak juga diperhatikan, dan tentu saja konselor juga harus mampu membuat modul dan jadwal aktivitas.

Alex juga menyebutkan bahwa seorang konselor seksual seharusnya paham benar mengenai ilmu-ilmu yang terkait dengan perilaku seksual, memiliki kepribadian empati, penuh perahtian, sejati dan konkret, mampu berelasi dan komunikatif, memiliki reputasi sebagai konselor dan menggunakan tekniknya dengan tepat.

Dan tentu saja, keseluruhan kemampuan itu akan semakin terdukung bila konseling dijalankan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Ada banyak informasi dalam masyarakat yang cenderung tidak ilmiah dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah entah dalam betuk iklan atau apa pun juga, di sinilah peran konselor untuk membimbing klien agar tidak tersesat.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya