Aksi bentuk solidaritas keprihatinan para dokter di Indonesia ditunjukkan dengan berbagai cara, mulai dari doa bersama, penyematan pita hitam tanda berduka sampai aksi turun ke jalan.
"Aksi tersebut kami lakukan sebagai bentuk solidaritas keprihatinan bagi sejawat kami, dr. ayu, dr. Hendry dan dr. Hendi. Ada yang melakukan doa bersama dan ada juga yang aksi turun ke jalan tapi bukan tindakan anarkis hanya ingin menunjukan betapa sedihnya kami," kata Sekjen PB POGI (Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) dr. Ari K. Januarto, SpOG, ditulis Selasa (26/11/2013),
Ari mengatakan para dokter bukanlah Tuhan tetapi manusia yang berupaya untuk membantu masalah kesehatan masyarakat.
"Kami dokter juga manusia, para masyarakat mungkin lebih menilai hasilnya. Tapi kami selalu mengupayakan yang terbaik untuk pasien sesuai prosedur dan kode etik kedokteran. Lagi-lagi manusia hanya berencana dan Tuhan yang menentukan, seperti kasus itu dari hasil otopsi kan sudah diketahui penyebab kematiannya karena emboli udara," ujar Ari.
Ari menambahkan kasus yang menimpa dokter tidak sama dengan kasus pidana yang melibatkan pelaku kriminal.
"Kami dokter juga memiliki aturan dan MKEK. Dokter bukanlah pelaku kriminal yang semuanya diatur di KUHP. Itu beda. kami berharap masyarakat, ahli hukum dan pemerintah bersama-sama menelisik kasus ini seadil-adilnya," kata Ari.
(Mia/Abd)
Baca Juga:
`Dosa-dosa` Dokter Ayu, Dokter Hendry & Dokter Hendy di Mata MA
Kronologi Penangkapan dr. Hendry Simanjuntak
Setelah dr Ayu, Kini dr Hendry Juga Dijebloskan ke Penjara
Inilah Kronologi Kasus Penangkapan Dokter Ayu
Kejanggalan dalam Kasus Dr. Ayu Menurut YPKKI, Apa Saja?
Pakar : Dokter Ayu Tak Pantas Ditahan
Dokter Kandungan Mau Mogok, IDI Minta Doa Saja
"Aksi tersebut kami lakukan sebagai bentuk solidaritas keprihatinan bagi sejawat kami, dr. ayu, dr. Hendry dan dr. Hendi. Ada yang melakukan doa bersama dan ada juga yang aksi turun ke jalan tapi bukan tindakan anarkis hanya ingin menunjukan betapa sedihnya kami," kata Sekjen PB POGI (Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) dr. Ari K. Januarto, SpOG, ditulis Selasa (26/11/2013),
Ari mengatakan para dokter bukanlah Tuhan tetapi manusia yang berupaya untuk membantu masalah kesehatan masyarakat.
"Kami dokter juga manusia, para masyarakat mungkin lebih menilai hasilnya. Tapi kami selalu mengupayakan yang terbaik untuk pasien sesuai prosedur dan kode etik kedokteran. Lagi-lagi manusia hanya berencana dan Tuhan yang menentukan, seperti kasus itu dari hasil otopsi kan sudah diketahui penyebab kematiannya karena emboli udara," ujar Ari.
Ari menambahkan kasus yang menimpa dokter tidak sama dengan kasus pidana yang melibatkan pelaku kriminal.
"Kami dokter juga memiliki aturan dan MKEK. Dokter bukanlah pelaku kriminal yang semuanya diatur di KUHP. Itu beda. kami berharap masyarakat, ahli hukum dan pemerintah bersama-sama menelisik kasus ini seadil-adilnya," kata Ari.
(Mia/Abd)
Baca Juga:
`Dosa-dosa` Dokter Ayu, Dokter Hendry & Dokter Hendy di Mata MA
Kronologi Penangkapan dr. Hendry Simanjuntak
Setelah dr Ayu, Kini dr Hendry Juga Dijebloskan ke Penjara
Inilah Kronologi Kasus Penangkapan Dokter Ayu
Kejanggalan dalam Kasus Dr. Ayu Menurut YPKKI, Apa Saja?
Pakar : Dokter Ayu Tak Pantas Ditahan
Dokter Kandungan Mau Mogok, IDI Minta Doa Saja