Bila Ada Virus H7N9 Saat Imlek, Pasar Unggas di China Harus Tutup

Untuk menghilangkan kekhawatiran pemerintah setempat mengungkapkan akan menutup pasar unggas bila saat imlek ada yang terinfeksi flu burung

oleh Fitri Syarifah diperbarui 31 Jan 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2014, 15:00 WIB
virus-hdn7-140131b.jpg
Kekhawatiran masyarakat dunia terhadap virus flu burung atau H7N9 yang berasal dari unggas masih mengancam warga China. Untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut, pemerintah setempat mengungkapkan akan menutup pasar unggas bila saat Imlek ada yang terinfeksi flu burung.

Seperti Liputan6.com lansir dari Chinadaily, Jumat (31/1/2014), hal tersebut disampaikan oleh pihak dari National Health and Family Planning Commission.

"Dalam rangka pencegahan dan pengendalian flu burung H7N9, pasar unggas juga secara menyeluruh akan dibersihkan," tulis laporan pemerintah setempat.

Rencananya, departemen kesehatan setempat juga akan langsung mengambil tindakan bila hari ini ada laporan mengenai warganya yang terkena flu burung. Sementara di daerah yang belum ada laporan kasus H7N9, komisi menyarankan pasar unggas hidup dibersihkan setiap hari dan didesinfeksi seminggu sekali.

Sebelumnya, di tahun baru ini, China mengonfirmasi ada 110 kasus H7N9, termasuk 22 kematian. Sebagai perbandingan, pada 2013 terdapat 144 infeksi dan 46 kematian.

Di Provinsi Zhejiang saja bahkan terdapat 53 kasus flu burung tahun ini. Jumlah tersebut hampir setengah dari jumlah nasional dengan 12 kematian.

(Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya