Deteksi Dini Penyakit Bahaya Tanpa Radiasi dengan MRI

Saat ini, masyarakat dapat melakukan pengecekan dini penyakit berbahaya dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Feb 2014, 18:45 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2014, 18:45 WIB
kanker-140220b.jpg
Deteksi tubuh sendiri sedini mungkin merupakan langkah yang tepat untuk meminimimalisir risiko penyakit berbahaya yang tak diinginkan, mulai dari tumor, kanker, hingga kelainan janin. Saat ini, masyarakat dapat melakukan pengecekan dini menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Dokter Spesialis Radiologi Rumah Sakit Puri Indah (RSPI) dr. Rahmi Alfiah Nur Alam, Sp. Rad (K) menjelaskan bahwa MRI merupakan teknik diagnostik medis yang mampu menghasilkan gambaran untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan yang ada di dalam tubuh, dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio frekuensi.

"MRI dapat menghasilkan gambaran-gambaran dengan potongan sangat tipis dari bagian tubuh manapun dalam waktu singkat. Selain itu, MRI tidak menggunakan sinar X, sehingga tidak menyebabkan radiasi," kata dr. Rahmi dalam acara `Deteksi Dini Lebih Akurat Dengan MRI 3 Tesla Skyra` di Ruang Casablanca Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2014)

Tak hanya itu, terdapat kegunaan lain dari MRI yang tentunya sangat berguna bagi pasien untuk mengetahui penyakit apa saja yang ada di dalam tubuh tiap pasien itu.

Berikut beberapa kegunaan MRI, seperti diutarakan dr. Rahmi Alfiah Nur Alam:

  1. Memberikan gambaran yang lebih jelas untuk jaringan lunak dibanding dengan teknik diagnostik lainnya.
  2. Mampu menilai fungsi organ tertentu secara dinamik (Functional MRI), untuk menilai distribusi darah baik di otak maupun di jantung (Perfussion Imaging), serta melihat metabolisme yang ada dalam sebuah tumor.
  3. Mampu menganalisa tumor jinak dan tumor ganas payudara, serta prostat dengan metode Multhipase.
  4. Memberikan gambaran tentang pembuluh darah melalui pemeriksaan Magentik Resonance Angiography (MRA), yang sangat informatif pada kasus stroke dan aneurisma.
  5. Membantu dokter untuk mengevaluasi fungsi dan struktur dari berbagai macam organ.

(Adt/Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya