Liputan6.com, Jakarta Penyebab pengangguran sering dikaitkan dengan minimnya lapangan pekerjaan atau rendahnya kemampuan suatu individu. Pengangguran merupakan sebuah istilah di mana seseorang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Penyebab pengangguran masih sering diperdebatkan. Ekonomi klasik, ekonomi klasik baru, dan Sekolah Ekonomi Austria berargumen bahwa mekanisme pasar adalah cara yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan pengangguran.
Pengangguran seringkali menjadi masalah tersendiri di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Adanya pengangguran akan menyebabkan produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Berikut ulasan mengenai penyebab pengangguran yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2019).
Jenis-jenis pengangguran
Berdasarkan jam kerjanya, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 jenis. Jenis pengangguran tersebut meliputi:
Pengangguran terbuka (open unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Biasanya pengangguran ini terjadi karena lapangan pekerjaan yang tidak tersedia atau karena adanya ketidaksesuaian antara lapangan kerja dengan keahlian tenaga kerja dan pendidikan.
Pengangguran setengah menganggur (under unemployment)
Pengangguran setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Contoh sederhana dari pengangguran setengah menganggur adalah pekerja paruh waktu atau part time.
Pengangguran terselubung (disguised unemployment)
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Pengangguran terselubung bisa merupakan kondisi pengangguran dimana seseorang yang telah bekerja tetapi pekerjaannya tersebut belum sesuai dengan keahlian dan bakat orang tersebut.
Advertisement
Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
Penyebab pengangguran juga dapat menentukan jenis-jenis pengangguran yang ada. Berikut jenis-jenis pengangguran berdasarkan penyebab pengangguran:
Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan adanya kesulitan mempertemukan antara pihak yang membutuhkan tenaga kerja dengan pihak yang memiliki tenaga kerja (angkatan kerja).
Pengangguran struktural (Structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
Pengangguran teknologi (Technology unemployment)
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan atau pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
Pengangguran kiknikal
Pengangguran kiknikal adalah pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
Pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah para petani dan nelayan.
Pengangguran setengah menganggur
Pengangguran setengah menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
Pengangguran keahlian
Pengangguran keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga pengangguran tidak kentara dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan keahliannya tetapi tidak menerima uang.
Contohnya adalah anak sekolah (siswa) atau mahasiswa. Mereka adalah ahli pencari ilmu, tetapi mereka tidak menghasilkan uang dan justru harus mengeluarkan uang atau biaya. Pengangguran tidak kentara ini, juga bisa disebut sebagai pengangguran terselubung.
Pengangguran total
Pengangguran total adalah pengangguran yang benar-benar tidak mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan lapangan kerja.
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya. Selain itu tidak sesuainya kemampuan individu pada suatu pekerjaan juga dapat menjadi penyebab pengangguran.
Dilihat dari jenis-jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya, penyebab pengangguran dapat dipicu oleh:
- Sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan.
- Kurangnya persyaratan pelamar kerja.
- Perkembangan atau pergantian teknologi tanpa adanya pelatihan atau kemampuan yang tepat bagi pekerja sehingga menimbulkan PHK.
- Kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan memutuskan untuk PHK.
- Siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim.
- Tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian.
Advertisement
Jumlah Pengangguran di Indonesia
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dilansir dari laman resminya, dalam setahun terakhir pada Agustus 2018, pengangguran berkurang 40 ribu orang, sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Dilihat dari tngkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tngkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta orang dari Agustus 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,47 persen poin), Industri Pengolahan (0,21 persen poin), dan Transportasi (0,17 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (0,89 persen poin), Jasa Lainnya (0,11 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,05 persen poin).
Sebanyak 70,49 juta orang (56,84 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal turun sebesar 0,19 persen poin dibanding Agustus 2017.
Persentase tertinggi pada Agustus 2018 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 71,31 persen. Sementara penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1–7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,14 persen. Sementara itu, pekerja tdak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (22,07 persen) dan pekerja setengah penganggur (6,62 persen).