Liputan6.com, Jakarta Menurut FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) organisasi PBB mengatakan bahwa sekitar 129 juta hektar hutan yang ukurannya sama dengan Afrika Selatan, telah hilang dari bumi selamanya sejak tahun 1990. Dan suatu daerah kira-kira ukuran negara Panama terus hilang setiap tahun.
Dengan sekitar 15 persen dari semua emisi gas rumah kaca berasal dari deforestasi, spesies tanaman dan hewan yang tak terhitung jumlahnya kehilangan habitatnya setiap hari. Ini adalah angka yang sangat merusak bagi kesehatan planet bumi, dan itu tidak bisa dibiarkan berlanjut.
Advertisement
Baca Juga
Dikarenakan masalah inilah, seorang fotografer Brasil Sebastiao Salgado dan istrinya Lelia Deluiz Wanick Salgado memutuskan untuk menunjukkan apa yang dapat dilakukan membantu masalah ini dan memulai proses reboisasi.
Tidak mudah memang, karena butuh waktu dan tenaga yang banyak. Namun hasilnya tidak sia-sia, kini apa yang dilakukan Sebastiao Salgado dan Lelia Deluiz Wanick Salgado telah memberi dampak perubahan besar.
Berikut ulasan kisah inspiratif Sebastiao Salgado dan Lelia Deluiz Wanick Salgado yang Liputan6.com lansir dari Boredpanda, Minggu (28/4/2019).
Fotografer yang Pulang Ke Kampung Halaman
Salgado adalah tokoh terkenal yang telah memenangkan hampir setiap penghargaan utama dalam jurnalisme foto dan menerbitkan lebih dari setengah lusin buku.
Kembali pada tahun 1990-an. Kelelahan secara fisik dan emosional setelah mendokumentasikan kebiadaban mengerikan dari genosida Rwanda, ia kembali ke rumah di daerah asalnya di Brazil. Dulunya, kampung halaman Salgado pernah ditutupi oleh hutan hujan tropis yang subur.
Dia terkejut dan hatinya hancur ketika mendapati bahwa daerah itu sekarang tandus dan tidak memiliki margasatwa. Tetapi istrinya Lelia percaya bahwa itu dapat dikembalikan ke kejayaannya yang dulu.
“Tanah itu sama sakitnya dengan saya, semuanya hancur,” kata Salgado di The Guardian pada tahun 2015.
“Hanya sekitar 0,5% dari tanah ditutupi pepohonan. Kemudian istri saya punya ide luar biasa untuk menanam kembali hutan ini. Dan ketika kami mulai melakukan itu, maka semua serangga, burung, dan ikan kembali dan, berkat peningkatan jumlah pohon ini, saya juga terlahir kembali, ini adalah momen yang paling penting,” imbuhnya.
Advertisement
Mendirikan Instituto Terra
Sebastiao dan Lelia mendirikan Instituto Terra, sebuah organisasi kecil yang memulai menanam 4 juta pohon dan telah membawa hutan kembali dari 'kematian'.
Dengan tekun dan menanam pohon setiap hari, kini daerah tersebut telah mempunyai perubahan pesat dalam 20 tahun.
Satwa liar telah kembali, di mana dulunya daerah ini merasakan keheningan yang mematikan. Sekarang ada hiruk-pikuk burung dan serangga berdengung di sekitarnya.
Secara keseluruhan, sekitar 172 spesies burung telah kembali, serta 33 spesies mamalia, 293 spesies tanaman, 15 spesies reptil dan 15 spesies amfibi, seluruh ekosistem dibangun kembali dari awal.
Hasil yang Dipetik Setelah Sekian Lama
Proyek ini telah menginspirasi jutaan orang dengan memberikan contoh nyata dari tindakan ekologis positif. Dan tentu saja menunjukkan seberapa cepat lingkungan dapat pulih dengan sikap yang benar.
Kisah inspiratif ini pun kini mulai menjadi perbincangan hangat. Semoga alam kembali hijau dengan banyaknya kisah inspiratif seperti ini.
Advertisement