Cerita Bung Karno Terkesima Suara Titiek Puspa, Langsung Diminta Jadi Penyanyi Istana

Perjalanan inspiratif Titiek Puspa, dari nama lahir Sudarwati hingga menjadi legenda musik Indonesia, diwarnai perubahan nama, kontes menyanyi, dan peran Presiden Soekarno.

oleh Luqman Rimadi Diperbarui 10 Apr 2025, 19:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 19:30 WIB
Titiek Puspa Meninggal Dunia, Ini 12 Potret Artis Kenang Kebersamaan Sang Legenda Musik
Potret kenangan Titiek Puspa bersama artis Indonesia. (sumber: Instagram/ruthsouls)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Legenda musik Indonesia Titiek Puspa meninggal dunia. Penyanyi lagu Kupu-Kupu Malam itu meninggal dunia di usia 87 tahun  pada Kamis, 10 April 2025 sekitar pukul 16.25 di RS Medistra Jakarta.

Sebagai seorang seniman, Titiek Puspa seolah memang dilahirkan untuk menjadi seorang legenda. Bakat mudanya di dunia tarik suara bahkan membuat Presiden Indonesia Pertama Bung Karno terkesima.

Pernah suatu kali, Titiek tampil di depan Bung Karno dan para tamunya dengan kain jarit dan kebaya, lengkap dengan sanggul. Bung Karno lalu memintanya menyanyikan sebuah lagu.

Mendengar suara Titiek Puspa, Bapak Proklamator Indonesia jatuh hati kemudian menetapkan sang diva sebagai penyanyi Istana Negara.

Mendengar permintaan itu, Titiek Puspa bahagia campur kaget bukan kepalang. Hari itu, ia serasa diwisuda. Saking happy, tulang-tulang kakinya kayak rontok.

"(Bung Karno bilang) Wah, suaramu apik, kowe cantik, pinter nganggo kain,” kata Titiek Puspa lalu menambahkan, “(Bung Karno mengumumkan) Mulai hari ini Titiek Puspa menjadi penyanyi Istana.”

 

Bersyukur dengan Apa yang Diraih

Titiek Puspa
Penyanyi Titiek Puspa berpose saat merayakan ulang tahunnya yang ke 80 di kawasan Gunawarman, Jakarta, Rabu (1/11). Saat Ultahnya Titiek Puspa mendapat penghargaan telah berkarya selama 63 tahun. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Berdasarkan wawancara khusus Titiek Puspa bersama Liputan6.com yang dipublikasikan Mei 2022, Titiek Puspa bahkan saking tak percaya minta kejelasan sekali lagi kepada Bung Karno.

“Itu tahu enggak, kakiku tuh kayak enggak ada balungnya. Balung itu apa sih, tulang! Kaki saya kayak enggak ada tulangnya? Pak, ngendika punapa kala wau (Pak, bilang apa tadi?)” ia menyambung.

“(Bung Karno mengulangi) Mulai hari ini kowe jadi penyanyi Istana. Itu baru tahun 1960, Early 60. Saya tuh pulang kayak terbang dari, dari apa mana namanya surga. Pulang dulu, aku di rumah,” cetus Titiek Puspa.

Titiek Pupa menyebutnya sebagai karunia Sang Mahacinta.

"Karena saya itu tahu semuanya itu kehendak Yang Kuasa. Jadi saya nikmati. Ya, saya nikmati karena memang masing masing semua kan diberi tugas untuk menata bangsa dan negara," ungkap dia.

Titiek Puspa Jalani Perawatan

Titiek Puspa
Titiek Puspa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sebelum meninggal dunia, Titiek Puspa menjalani perawatan di rumah sakit usai menghadiri sebuah acara di stasiun televisi swasta pada Rabu, 26 Maret 2025.

Pada hari itu, Titiek Puspa mengalami pendarahan di kepala sejak 26 Maret 2025 seperti disampaikan Putri Titiek Puspa, Petty Tunjungsari.

Pendarahan di kepala membuat Titiek mesti menjalani operasi di RS Medistra. Pada saat itu operasi berjalan lancar. 

“Beliau dibawa ke UGD Medistra, kemudian terima kasih kepada Medistra yang cepat menangani ibu saya, dilakukan tindakan dan ternyata ada pendarahan. Hari pertama, kedua, ketiga ada operasi. Itu berjalan dan sukses,” terang Pety mengutip Showbiz Liputan6.com.

Titiek Puspa Sering Sakit Sejak Kecil

Semasa hidup, Titiek Puspa mengaku kerap sakit sejak kecil. Dalam berbagai wawancara Titiek mengungkapkan ganti namanya sampai tiga kali gegara sering sakit.

Ia sempat memiliki nama Kadarwati, Sudarwati, Sumarti. Hingga akhirnya ganti menjadi Titiek Puspa.

"Ya sudah saya ganti Titiek Puspa saja (tapi masih sakit) cancer," kata Titiek dalam wawancara dengan Point of View Liputan6.

Lawan Kanker Serviks

Salah satu penyakit yang paling berat dia alami adalah kanker serviks stadium 3. Penyakit ini didiagnosis saat usianya menginjak 73 tahun.

Penyakit ini memberikan pengalaman yang sangat menyakitkan baginya. Setiap jengkal tubuhnya begitu terasa sakit.

"Aku nangis, (sakitnya) kayak digebuki maling ada 90. Enggak ada sesenti yang enggak sakit, the whole body sakit," tutur Titiek saat itu. 

Ia pun mengaku marah kepada Tuhan karena sakit yang begitu terasa. Ia mengungkapkan kepada Tuhan, "Gusti Allah kalau saya tidak diperlukan lagi ambil saja saya, tapi kalau harus di dunia berilah isyarat."

Pada saat itu, ia yang berada di luar negeri segera meminta kepada anaknya untuk membelikan tiket ke Jakarta. Saat itu ia pun tidak tahu apa. Ternyata sesampainya di Jakarta ia mengetahui tentang seorang yagn ahli meditasi. 

Infografis Warisan Budaya TakBenda UNESCO dari Indonesia
Infografis Warisan Budaya TakBenda UNESCO dari Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya