Bahaya Lem Aibon bagi Kesehatan, Jangan Disalahgunakan

Beberapa waktu ini lem Aibon menjadi perbincangan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 01 Nov 2019, 13:10 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 13:10 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu ini lem Aibon menjadi perbincangan. Viralnya lem Aibon dimulai dari kabar membengkaknya anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem serbaguna ini. Sontak isu lem Aibon ini menggemparkan publik. Pengadaan lem Aibon ini menimbulkan sejumlah kontroversi karena dianggap tak wajar.

Permasalahan ini pertama kali disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana melalui akun twitternya, @willsarana pada Selasa 29 Oktober 2019 malam. William menemukan anggaran pembelian lem Aibon senilai Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Dibalik isu ini, lem Aibon sudah dikenal sebagai lem super di Indonesia. Lem ini diunggulkan karena kemampuannya untuk merekatkan kayu, logam, kain, dan banyak bahan lain. Baunya yang khas dan menyengat membuat lem ini sering disalahgunakan.

Lem Aibon kerap digunakan orang 'ngelem' untuk mendapat sensasi mabuk dan nge-fly. Praktik ini umumnya digunakan para remaja sebagai alternatif mabuk yang murah meriah. Padahal, 'ngelem' lem Aibon ini bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Berikut bahaya lem Aibon untuk kesehatan dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (1/11/2019).

Mengenal Lem Aibon

Ilustrasi Mabuk Lem
Ilustrasi Mabuk Lem (Liputan6.com/Rino Abonita)

Di Indonesia, lem Aibon sudah ada sejak 1974 silam. Lem ini diproduksi oleh PT Aica Indonesia. Lem ini dikenal dengan daya rekat yang kuat dan tahan lama. Aica Aibon terbuat dari bahan sintetis dan pelarut organik.

Di balik kegunaannya yang diandalkan banyak orang. Lem Aibon kerap kali disalahgunakan. Lem ini memiliki aroma kuat yang dipercaya bisa membuat seseorang nge-fly. Beberapa kasus menghirup lem Aibon ini kerap muncul terutama dikalangan remaja dan anak. Pihak PT Aica Indonesia sudah memberi paparan lengkap mengenai bahaya kandungan lem ini jika masuk ke dalam tubuh.

Kandungan Lem Aibon

Lem Aibon mengandung senyawa toluene. Dalam industri senyawa ini biasa digunakan sebagai lem, bahan baku cat, tinta, penghapus makeup, ataupun sejumlah produk kimiawi. Tolune inilah yang memberi aroma kuat pada lem Aibon.

Toluene yang juga disebut metil benzena merupakan cairan yang mudah terbakar dan tidak larut dalam air jernih dengan bau khas pengencer cat. Zat ini juga ditemukan dalam bensin, cat semprot aerosol, cat dinding, pernis, strip cat, perekat, tinta cetak, dan di knalpot mobil dan asap dari rokok.

Bahaya Lem Aibon untuk Kesehatan

Turis Australia Berulah di Bali, Tendang Pemotor dan Tabrakkan Diri ke Mobil
Ilustrasi orang mabuk. (dok. Thom Masat/Unsplash)

Tak disadari oleh orang-orang yang menyalahgunakannya, bahaya lem Aibon untuk kesehatan ini bisa berakibat fatal. Menghirup Aibon bisa mengakibatkan pusing, halusinasi, hingga hilangnya kesadaran. Kondisi lainnya bisa mengakibatkan mual muntah, iritasi, gangguan jantung dan dapat merusak janin bahkan kematian.

Jika dihirup dalam jangka panjang, zat dalam Aibon ini bisa mengakibatkan gangguan yang lebih serius seperti gangguan pendengaran, kulit kering, gagal pernapasan, kerusakan otak, aritmia, dam kerusakan organ dalam tubuh.

Saat lem dihirup dalam-dalam, cara ini bisa memberi penurunan kesadaran seperti mabuk. Zat lysergic acid diethylilamide (LSD) dalam lem merupakan penyebab dibalik efek ini. Stimulasi berlebihan ini menyebabkan perubahan dalam pikiran, perhatian, persepsi, dan emosi.

Perubahan akibat ngelem ini muncul sebagai halusinasi. Sensasi tampak nyata, tetapi diciptakan oleh pikiran. Persepsi dapat melibatkan satu atau lebih dari panca indera. Ini juga dapat menyebabkan pencampuran indra, yang dikenal sebagai sinestesia.

Efek Paparan Jangka Panjang lem Aibon

Ilustrasi Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit (pixabay.com)

Bahaya lem aibon jangka panjang pada kulit dapat menyebabkan kering, merah, pecah-pecah kulit (dermatitis). Paparan bahan kimia ini dan suara keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Paparan jangka panjang juga dapat menganggu saraf dan ginjal.

Jika dihirup oleh ibu hamil, toluene dapat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Bahaya ini dikaitkan dengan berat lahir rendah, ketidakmampuan belajar dan gangguan pendengaran.

Bahaya Lem Aibon

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Inhalasi

Cara inilah yang digunakan para pelaku ngelem untuk mendapatkan efek nge-fly dari Aibon. Padahal, menghirup Aibon dengan kuat bisa mengiritasi hidung dan tenggorokan dan membahayakan sistem saraf. Gejala mungkin termasuk sakit kepala, mual, pusing, mengantuk dan kebingungan.

Kontak dengan kulit dan mata

Kontak kulit dengan toulene juga dapat menyebabkan iritasi. Zat ini dapat diserap melalui kulit menyebabkan gejala seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak.

Tertelan

Menelan lem Aibon juga sama seperti menghirupnya. Jika lem ini tertarik ke paru-paru maka akan menyebabkan kerusakan yang parah pada organ dalam tubuh hingga kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya