Jakarta Dilanda Banjir, Ketua DPRD Minta Dinas Sumber Daya Air Lakukan Evaluasi

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Khoirudin meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) dievaluasi buntut banjir yang melanda Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.

oleh Winda Nelfira diperbarui 31 Jan 2025, 17:35 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 17:35 WIB
Banjir Masih Rendam 15 RT di Jakarta
Banjir di kawasan Jakarta Barat ini terjadi akibat meningkatnya debit air Kali Kapuk. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Khoirudin meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) dievaluasi buntut banjir yang melanda Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.

Khoirudin menyebut, DPRD DKI Jakarta bakal melakukan evaluasi soal program penanganan banjir, mulai dari anggaran hingga regulasi.

"Tentu kita mengevaluasi anggaran ya, karena kewenangan kita di anggaran. Yang kedua kita evaluasi regulasi. Apa sih yang menjadi hambatan dinas terkait itu untuk bisa menyelesaikan banjir secepatnya?," ujar Khoirudin di DPRD DKI Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Menurutnya, legislatif akan meminta seluruh jajaran eksekutif membuat key performance index (KPI) untuk dinas terkait yang bertanggungjawab dalam program penangganan banjir.

Salah satunya, lanjut Khoirudin, kinerja SDA DKI Jakarta dibawah kepemimpinan pelaksana tugas (Plt) Ika Agustina. Dia menyoroti, jumlah titik banjir yang telah berhasil ditangani Ika selama bertugas.

"Misal SDA, sekarang ada berapa titik banjir? Setelah satu tahun dia bertugas, dikasih anggaran, berapa titik banjir yang terselesaikan, yang turun?," ucap dia.

Khoirudin menuturkan, pejabat yang tak kedapatan tak kompeten layak diganti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. DPRD DKI, lanjut dia, bakal memberikan rekomendasi dari hasil evaluasi.

"Kalau dia tidak tercapai (KPI), ganti. Rekomendasi kita ganti. Namun kewenangannya ada di eksekutif, kita hanya sebatas tupoksi dewan," je;as Khoirudin.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan, ada enam rukun tetangga (RT) yang masih terendam banjir pada Jumat (31/1/2025). Data itu tercatat per pukul 13.00 WIB.

"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 6 RT," kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

 

Update Banjir Jakarta: 6 RT Masih Tergenang pada Jumat Siang Ini, Ketinggian 30 Cm

Genangan Air Masih Rendam Area Rusun BCI Cengkareng Jakarta Barat
Banjir di kawasan ini berimbas pada padamnya aliran listrik sehingga mengganggu aktivitas warga. (Magang/Liputan6.com/Muhammad Rizal)... Selengkapnya

Adapun wilayah terdampak genangan di Jakarta Barat, yaitu 5 RT di Kelurahan Cengkareng Barat dan 1 RT di Tegal Alur. Ketinggian genangan 30 sentimeter (cm).

"Penyebab genangan karen curah hujan tinggi dengan situasi masih tergenang," ucap Yohan.

Menurut Yohan, genangan di Jakarta terjadi karena dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa 28 hingga Rabu 29 Januari 2025. Hujan menyebabkan sejumlah pos pantau dan pintu air mengalami kenaikan.

Genangan juga menyebabkan warga di Jakarta Barat mengungsi. Rinciannya, ada 33 KK atau 72 jiwa di Kelurahan Cengkareng Barat harus mengungsi di Masjid An Nur.

Kemudian, sebanyak 39 KK atau 153 jiwa di Kelurahan Tegal Alur mengungsi di Musholla Al Hidayah, Rusun Lokbin.

Selain itu, warga di Kelurahan Rorotan dan Semper Barat Jakarta Utara juga masih mengungsi. Total, 15 jiwa di Kelurahan Rorotan mengungsi di Depo BCC dan 887 jiwa di Semper Barat di Rusun Embrio.

 

Pj Gubernur Jakarta Sambangi 977 Warga Terdampak Banjir di Semper Barat Jakut

Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi Tinjau 977 Warga Terdampak Banjir di Semper Barat Jakarta Utara
Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau 977 warga terdampak banjir di Semper Barat, Jakarta Utara. (Foto: Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta)... Selengkapnya

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau warga terdampak banjir yang mengungsi di Rusunawa Embrio Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis 30 Januari 2025. Total ada 977 warga yang mengungsi di rusunawa akibat banjir.

Teguh memastikan, warga yang mengungsi dapat dipenuhi kebutuhan dasarnya. Diketahui, banjir yang melanda Jakarta disebabkan oleh hujan yang terjadi sejak Selasa, 28 Januari 2025.

Teguh menyampaikan, warga yang terdampak banjir tersebut berasal dari Rukun Warga (RW) 04, Semper Barat. Dia bilang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji, matras, kasur lipat, family kit, dan pakaian anak.

"Berkat sinergi semua pihak, berbagai bantuan bisa diterima langsung oleh masyarakat, dan mereka sampaikan terima kasih ke Pemprov dan Pemkot Jakarta Utara serta pihak lainnya,” kata Teguh Setyabudi dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis 30 Januari 2025.

Selain itu, lanjut Teguh, ada pula posko kesehatan dari Puskesmas Cilincing yang bersiaga untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi.

"Mereka minta ke kami, pascabanjir surut, dapat dibantu alat kebersihan, serta prasarana dan sarana yang lain. Kita juga bagikan seragam untuk anak sekolah, itu yang mereka minta," ujar Teguh.

Lebih lanjut, menurut Teguh, sebagai langkah antisipatif menghadapi hujan ekstrem di Jakarta, Pemprov bakal melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

"Kalau berdasarkan data BMKG, hari ini hujan sedang-lebat. Hari ini kami masih belum melakukan OMC, tapi ke depan, kami sudah petakan untuk melakukan OMC apabila dipandang perlu," kata Pj Gubernur Jakarta.

Infografis Deretan Wilayah Pesisir Berpotensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Deretan Wilayah Pesisir Berpotensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya