6 Jenis Burung Pemakan Serangga, Punya Ragam Ciri Khas

Jenis burung pemakan serangga bisa ditemukan liar atau dipelihara.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Apr 2020, 19:50 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 19:50 WIB
Ilustrasi burung.
Ilustrasi burung. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak jenis burung pemakan serangga yang tersebar di seluruh dunia. Jenis burung pemakan serangga juga disebut burung insektivora. Makanan utama burung ini di antaranya adalah jangkrik, semut, kroto, nyamuk, capung, belalang, ulat, dan lain sebagainya.

Jenis burung pemakan serangga ini memakan serangga agar memenuhi kebutuhan protein untuk pertumbuhan yang sehat. Sebagian jenis burung pemakan serangga juga bisa memakan biji-bijian, tumbuhan, atau hewan lainnya.

Jenis burung pemakan serangga bisa ditemukan liar atau dijadikan burung peliharaan. Jenis burung pemakan serangga mencari makan dengan berbagai cara. Mereka dapat menangkap serangga yang sedang terbang atau mengambilnya dari tanaman, daun, air atau serasah daun.

Berikut contoh jenis burung pemakan serangga, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (21/4/2020).

Burung Pelatuk

Burung Pelatuk
Burung Pelatuk (sumber: Pixabay)

Burung pelatuk atau woodpecker dapat langsung dikenali dari cara unik mereka mematuk pohon atau tiang secara vertikal. Ada lebih dari 180 spesies burung pelatuk di seluruh dunia. Jenis burung pemakan serangga ini bisa beradaptasi di berbagai habitat termasuk hutan, gurun, hutan, dan bahkan perkotaan.

Cara burung pelatuk mematuk batang pohon merupakan alat komunikasi kepemilikan daerah melalui sinyal kepada saingan-saingannya, Ini juga merupakan cara mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu atau di dalam rongga pohon.

Pelatuk memakan serangga, getah, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kebanyakan lidah burung pelatuk berduri untuk membantu burung menarik serangga dari pohon dan lubang.

Burung pelatuk juga menggunakan paruhnya untuk membuat lubang yang lebih besar sebagai sarangnya. Sarang-sarang itu hanya dilapisi dengan keping-keping kayu dan menyimpan 2-8 telur putih yang dikeluarkan betinanya.

Burung Kipasan Belang

Burung Kipasan Belang
Burung Kipasan Belang (sumber: Pixabay)

Burung Kipasan Belang atau burung murai gila merupakan jenis burung kicau pemakan serangga. Burung ini memiliki habitat di daerah terbuka, hutan sekunder, hutan mangrove, pekarangan. Burung Kipasan Belang tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl. Burung ini biasa ditemukan di Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Kipasan belang memiliki tubuh berukuran sedang (19 cm). Burung dewasa memiliki tubuh bagian atas abu-abu jelaga, alis, dagu, dan tenggorokan putih, garis hitam khas pada dada dan tubuh bagian bawah putih, serta ujung bulu ekor putih lebar.

Burung Cabak

Burung Cabak
Burung Cabak (sumber: wikimedia commons)

Burung Cabak merupakan jenis burung pemakan serangga yang beraktivitas di malam hari atau nokturnal. Ada dua jenis burung cabak yang terkenal, cabak kota dan cabak gunung.

Burung cabak berukuran agak kecil, panjang tubuh dari paruh ke ekor sekitar 22 cm. Burung ini memiliki warna seragam dan sekilas mirip dengan warna kulit pohon. Burung cabak jantan mempunyai bulu ekor terluar putih yang khas. Garis putih di tenggorokan digantikan dengan dua bercak putih di samping. Terdapat bercak putih pada sayap.

Burung cabak bisa terbang berputar-putar pada senja dan dini hari, sambil mengeluarkan suara tinggi meratap: "cwuirp", berulang-ulang secara teratur. Burung ini tertarik dengan lampu-lampu kota untuk memburu serangga yang beterbangan di sekitarnya. Pada siang hari burung cabak diam berbaring di atas tanah atau pada atap gedung yang rata.

Burung Ciu Besar

Burung Ciu Besar
Burung Ciu Besar (sumber: wikimedia commons)

Ciu Besar merupakan jenis burung pemakan ulat kupu, belalang, kumbang, dan serangga lainnya. Burung ini memiliki habitat di hutan pegunungan, tersebar pada ketinggian 1.000-2.800 m dpl. Ciu besar memiliki tubuh berukuran kecil sekitar 13 cm. Burung ini bisa memangsa serangga dengan menyelinap di antara ranting-ranting kecil.

Burung ini hidup berpasangan atau kelompok campuran. Burung ciu besar jantan memiliki epala hitam, garis alis putih, mantel dan punggung abu-abu, ekor hitam, sayap hitam dengan ujung bulu primer putih, bulu tersier coklat berangan emas, dan tubuh bagian bawah putih.

Sementara burung betina memiliki warna lebih buram, tubuh bagian bawah kuning, kepala hijau-zaitun, warna ujung sayap kurang terang, iris abu-abu, paruh hitam keabu-abuan, kaki keputih-putihan.

Burung gereja

Burung gereja
Burung gereja (sumber: Pixabay)

Burung gereja atau burung pipit adalah pemandangan umum di banyak taman kota, pinggiran kota, dan banyak tempat lainnya. Burung ini hampir tersebar di seluruh dunia. Pada umumnya, burung gereja berbentuk kecil, berwarna coklat-kelabu, gemuk, berekor pendek, dan memliki paruh yang kuat.

Burung gereja biasanya memakan serangga kecil dan biji-bijian. Burung gereja berkumpul dalam kawanan besar untuk mencari makan dan bertengger, dan koloni burung dapat terdiri dari beberapa kawanan keluarga.

Burung kardinal

Burung kardinal
Burung kardinal (sumber: Pixabay)

Burung kardinal ditemukan di Amerika Utara dan Selatan. Burung ini sering dijumpai di wilayah seperti Uruguay, Paraguay, Argentina dan Bolivia. Kicauan burung kardinal adalah salah satu suara paling ceria di alam. Burung kardinal kerap memburu serangga untuk anak-anak mereka. Burung ini terkenal dalam karakter Angry Bird.

Burung ini memiliki bulu merah terang atau kemerahan yang langsung dikenali. Di Indonesia, ada jenis kardinal endemik yaitu, kardinal jambul merah. Burung ini merupakan hewan endemik pulau Jawa, Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya