Perdana Menteri Malaysia: Pemilu Akan Digelar Setelah COVID-19 Berakhir

Perdana Menteri Malaysia, Muhayiddin Yassin akan kembalikan mandat pemilu ke rakyat usai pandemi berakhir.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 29 Nov 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2020, 21:30 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Mohd Rasfan / AFP)
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Mohd Rasfan / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Malaysia, Muhayiddin Yassin mengungkapkan jika pengadaan pemilu di Malaysia akan dilakukan setelah pandemi COVID-19 berakhir. Hal ini ia sampaikan dalam pidato rapat tahunan Partai Bersatu, Sabtu (28/11/2020).

Sebelumnya, parlemen Malaysia memilih untuk mengesahkan anggaran yang cukup besar untuk pemungutan suara meski telah ditentang oleh oposisi serta sekutu Muhyiddin. Pasalnya, hal ini dapat memicu terjadinya krisis tersendiri bagi Malaysia.

“Sebagian orang merasa anggaran 2021 harus ditolak untuk memaksa pemilihan umum. Tidak perlu melakukan ini, " uajr Muhyiddin, seperti yang dilansir Liputan6.com dari Channel News Asia, Sabtu (28/11/2020).

Bukan hanya menentang telah ditetapkannya anggaran pemilihan umum, akan tetapi ia juga menyebutkan akan menyarankan ke Yang di-Pertian Agong untuk membubarkan parlemen jika mengadakan pemilihan umum. Pasalnya, hingga saat ini Malaysia turut serta tengah menghadapi pandemi virus corona yang tak kunjung usai.

Pilih gelar Pemilu usai COVID-19

Malaysia kini diketahui tengah menghadapi gelombang baru dari COVID-19. Kasus virus corona yang kembali meningkat lebih dari empat kali lipat sejak September ini tengah menjadi perhatian penting. Melihat situasi ini, Muhayiddin Yassin mengungkapkan jika akan kembali menggelar pemilu setelah pandemi berakhir.

“Insya Allah setelah COVID-19 selesai, kami akan menggelar pemilihan umum. Kami akan mengembalikan mandat kepada rakyat dan menyerahkan kepada mereka untuk memilih pemerintahan mana yang mereka inginkan" ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya