Liputan6.com, Jakarta India menjadi salah satu negara dengan tingkat pasian COVID-19 yang cukup tinggi. Namun, dalam beberapa hari terakhir kasus COVID-19 mulai menunjukkan angka yang cukup stabil.
Meski mulai menurun, akan tetapi pemerintah India masih menerapkan beberapa peraturan. Salah satunya ialah tetap menerapkan jam malam.
Advertisement
Baca Juga
Usaha India dalam memerangi virus COVID-19 bukan hanya dengan menerapkan aturan bagi warganya saja. Akan tetapi, pemerintah India saat ini tengah mengembangkan dan menyelesaikan vaksin buatan sendiri.
Dikutip Liputan6.com dari Channel News Asia, pada Selasa (23/11/2020) Menteri Kesehatan India mengungkapkan jika kandidat vaksin COVID-19 mereka tengah memasuki uji klinis tahap akhir. Bahkan, vaksin tersebut diperkirakan bisa selesai dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.
"Kami sedang dalam proses pengembangan vaksin asli buatan kami, dalam proses menyelesaikan uji coba fase ketiga dalam satu atau bulan ke depan," kata Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Harsh Vardhan
26 ribu relawan berpartisipasi dalam penelitian
Uji klinis terhadap vaksin Covaxin sendiri telah dimulai pada bulan November ini olah Indian Council of Medical Research (ICMR) serta Bharat Biotech. Bahkan, dalam uji klinis tersebut terdapat lebih kurang 26 ribu sukarelawan yang turut berpartisipasi.
Vaksin COVID-19 dari India ini diperkirakan dapat diluncurkan pada bulan Februari atau Maret tahun depan. Sementara itu, pemerintah India berencana akan melakukan imunisasi pada 200 hingga 250 juta orang di bulan Juli tahun depan.
Advertisement