Penyebab Tekanan Darah Tinggi, Ketahui Cara Membaca Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi penting untuk diwaspadai.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 07 Jan 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi tekanan darah tinggi | Pera Detlic dari Pixabay
Ilustrasi tekanan darah tinggi | Pera Detlic dari Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Penyebab tekanan darah tinggi penting untuk diwaspadai. Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemui. Penyebab tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah.

Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, termasuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan aneurisma. Penyebab tekanan darah tinggi cukup bervariasi. Mengenali penyebab tekanan darah tinggi bisa membantu mengontrol tekanan darah tetap sehat.

Penyebab tekanan darah tinggi bisa mencakup bawaan genetik, penyakit lain yang mendasarinya, hingga faktor-faktor pemicu lainnya. Penyebab tekanan darah tinggi dapat timbul ketika perubahan tertentu terjadi pada tubuh atau jika seseorang dilahirkan dengan ciri genetik tertentu.

Secara umum, ada dua jenis tekanan darah tinggi; hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Berikut berbagai penyebab tekanan darah tinggi dan faktor risikonya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(7/1/2021).

Penyebab tekanan darah tinggi primer

Mengukur tekanan darah
Mengukur tekanan darah (iStockphoto)

Tekanan darah tinggi primer merupakan kondisi yang berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun. Jenis hipertensi ini merupakan jenis paling umum yang memengaruhi 85% penderita tekanan darah tinggi. Faktor genetik dianggap menjadi penyebab tekanan darah tinggi primer.

Namun, peneliti masih belum jelas mekanisme apa yang menyebabkan tekanan darah meningkat secara perlahan. Kombinasi faktor mungkin berperan meningkatkan penyebab tekanan darah tinggi primer. Faktor-faktor tersebut antara lain:

Genetik

Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami hipertensi. Ini mungkin didapat dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.

Perubahan fisik

Jika sesuatu di tubuh berubah, tubuh mungkin mulai mengalami masalah. Tekanan darah tinggi mungkin salah satu dari masalah tersebut. Misalnya, perubahan fungsi ginjal karena penuaan dapat mengganggu keseimbangan alami tubuh antara garam dan cairan. Perubahan ini dapat menyebabkan tekanan darah tubuh meningkat.

Lingkungan

Seiring waktu, pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk dapat berdampak buruk pada tubuh. Pilihan gaya hidup dapat menyebabkan masalah berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyebab tekanan darah tinggi.

Penyebab tekanan darah tinggi sekunder

Pemeriksaan Tekanan Darah/Pixabay Bru-nO
Pemeriksaan Tekanan Darah/Pixabay Bru-nO

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya. Jenis tekanan darah tinggi yang disebut hipertensi sekunder ini cenderung muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.

Berbagai kondisi dan pengobatan dapat menyebabkan hipertensi sekunder, termasuk:

- penyakit ginjal

- sleep apnea obstruktif

- cacat jantung bawaan

- masalah dengan tiroid

- efek samping obat

- penggunaan obat-obatan terlarang

- penyalahgunaan alkohol atau penggunaan kronis

- masalah kelenjar adrenal

- tumor endokrin tertentu

 

Faktor penyebab tekanan darah tinggi

Ilustrasi hipertensi
Ilustrasi hipertensi. (Gambar oleh Ewa Urban dari Pixabay)

Faktor risiko tertentu dapat memengaruhi tekanan darah. Faktor-faktor ini dapat memicu risiko naiknya tekanan darah menjadi di atas normal. Faktor penyebab tekanan darah tinggi di antaranya adalah:

Usia

Risiko tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Sampai sekitar usia 64, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Wanita lebih mungkin mengembangkan tekanan darah tinggi setelah usia 65 tahun.

Ras

Tekanan darah tinggi sangat umum di antara orang-orang keturunan Afrika. Penyebab hipertensi sering berkembang pada usia yang lebih dini daripada orang kulit putih. Komplikasi serius, seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal, juga lebih sering terjadi pada orang-orang keturunan Afrika.

Keturunan

Tekanan darah tinggi cenderung menurun dalam keluarga.

Kelebihan berat badan atau obesitas

Semakin besar berat badan, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan. Saat volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, begitu pula tekanan pada dinding arteri. Inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab darah tinggi.

Tidak aktif secara fisik

Orang yang tidak aktif cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, semakin keras jantung harus bekerja dengan setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri. Kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat badan.

Faktor penyebab tekanan darah tinggi

Gambar Ilustrasi Berhenti Merokok
Sumber: Freepik

Merokok

Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Bahan kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding arteri. Ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Perokok pasif juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Terlalu banyak garam

Terlalu banyak natrium dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menahan cairan. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah.

Kekurangan kalium

Kalium membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel tubuh. Tubuh yang kekurangan asupan natrium bisa mengakumulasi terlalu banyak natrium dalam darah. Ini dapat menyebabkan hipertensi.

Alkohol

Seiring waktu, minuman keras dapat merusak jantung. Minum lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan lebih dari dua gelas sehari untuk pria dapat memengaruhi tekanan darah.

Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Stres yang coba dihilangkan dengan makan berlebihan, merokok, dan minum alkohol juga bisa meningkatkan masalah terkait tekanan darah tinggi.

 

Cara membaca tekanan darah

Ilustrasi hipertensi
Ilustrasi hipertensi. (Gambar oleh Thomas H. dari Pixabay)

Mengetahui seseorang terkena tekanan darah tinggi bisa diketahui melalui ukuran tekanan darahnya. Tekanan darah bisa diketahui melalui alat tensimeter. Berikut cara membaca tekanan darah:

Ada dua angka yang akan muncuk saat mengukur tekanan darah dengan tensimeter. Angka ini adalah tekanan sistolik dan diastolik.

- Tekanan sistolik adalah angka pertama, atau teratas yang muncul dalam tensimeter. Ini menunjukkan tekanan di arteri saat jantung berdetak dan memompa darah.

- Tekanan diastolik adalah angka kedua, atau dibawah angka sistolik yang muncul dalam tensimeter. Ini adalah pembacaan tekanan di arteri di antara detak jantung.

Ada lima kategori pembacaan tekanan darah yang bisa membantu memahami angka tekanan darah:

Tekanan darah sehat: tekanan darah yang sehat adalah kurang dari 120/80 milimeter merkuri (mm Hg).

Tekanan darah tinggi (naik): tekanan darah tinggi berada pada angka sistolik antara 120 dan 129 mm Hg, dan angka diastolik kurang dari 80 mm Hg. Dokter biasanya tidak menangani tekanan darah tinggi tahap ini dengan obat-obatan. Sebaliknya, dokter akan mendorong perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan angka ini.

Hipertensi stadium 1: angka sistolik antara 130 dan 139 mm Hg, atau angka diastolik antara 80 dan 89 mm Hg.

Hipertensi stadium 2: angka sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi, atau angka diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi.

Krisis hipertensi: Angka sistolik lebih dari 180 mm Hg, atau angka diastolik lebih dari 120 mm Hg. Tekanan darah dalam kisaran ini membutuhkan perhatian medis segera.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya