Liputan6.com, Jakarta Dialog adalah percakapan timbal balik antara dua orang atau lebih dalam percakapan maupun karya tulis. Secara bahasa, dialog berasal dari bahasa Yunani dia dan logos yang artinya cara manusia dalam menggunakan kata. Dalam istilah lain, dialog adalah sebuah kegiatan literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan lisan atau tertulis antara dua tokoh atau lebih. Dialog merupakan proses komunikasi yang harus mempertimbangkan kaidah semantis dan pragmatis.Â
Baca Juga
Dialog bukanlah transaksi tawar-menawar tentang sesuatu untuk mencapai kesepakatan. Dialog juga bukan konfrontasi dimana pihak yang satu mempersoalkan sesuatu dan pihak lain memberi pertanggungjawaban. Dialog juga bukan suatu adu pendapat untuk mencari keunggulan pendapat sendiri dan mengalahkan pendapat orang lain.
Advertisement
Dialog adalah percakapan dengan maksud untuk saling mengerti, memahami, menerima, hidup damai dan bekerja sama untuk mncapai kesejahteraan bersama.
Dalam dialog, pihak-pihak yang terlibat saling menyampaikan informasi, data, fakta, pemikiran, gagasan, dan pendapat, serta saling berusaha mempertimbangkan, memahami, dan menerima. Dalam dialog tidak ada monopoli pembicaraan dan kebenaran. Yang ada adalah berbagi dan bertukar informasi dan gagasan.
Dari dialog diharapkan terbentuk saling pengertian dan pemahaman bersama yang lebih luas dan mendalam tentang hal yang menjadi bahan dialog.
Untuk memahami lebih detail tentang dialog, berikut ini rangkuman oleh Liputan6.com tentang aturan, cara menyusun, syarat-syarat, hingga karakteristik dialog dari berbagai sumber, Selasa (6/4/2021).
Aturan Dialog
Selain menelaah pengertian dialog, wajib pula untuk mengetahui aturan dasar dari dialog tersebut. Terdapat beberapa aturan dasar dialog, antara lain sebagai berikut.
1. Menahan diri
Tahan diri Anda dari judgement, mengambil keputusan sepihak atau mempermasalahkan status. Lupakan sementara, apa saja yang ada di dalam kepala Anda tentang mereka, untuk membuka kemungkinan munculnya berbagai hal yang belum Anda ketahui sebelumnya.
Dengan begini, Anda akan memahami sudut pandang orang lain. Lupakan dulu status Anda, sebab orang lain akan mencoba melihat konsekuensi berdasarkan status Anda. Apalagi, jika jabatan Anda cukup tinggi. Ingatkan mereka tentang status Anda, hanya jika dialog usai dan telah tiba saatnya untuk mengambil keputusan.
2. Mendengarkan
Mendengarkan adalah cara untuk mencari tahu pemahaman di belakang semua posisi dan perspektif yang berbeda. Konfirmasikan hal-hal yang Anda kurang memahaminya, dengar tanpa memformulasikan respon. Sebab, itulah yang terjadi dalam debat atau negosiasi.
Anda tidak perlu meyakinkan mereka tentang perspektif Anda. Anda hanya perlu menunjukkan bahwa Anda mendengar dan punya perhatian. Mereka akan terbuka dan merasa nyaman tentang perbedaan dalam hal keyakinan, tata nilai, serta perasaan tersebut.
3. Menemukan
Bertanyalah untuk menemukan dan mengklarifikasi apa yang Anda dengar, dan yakinkan bahwa Anda memang mengerti. Temukan berbagai asumsi yang tersembunyi. Dialog adalah alat terbaik untuk memunculkannya ke permukaan.
Dan asumsi yang tersembunyi, biasanya berakar pada ketidakpahaman dan ketidakpercayaan. Membuatnya tidak tersembunyi lagi, akan memperbaiki tingkat pengertian dan penghargaan, serta mengarah pada berbagai kemungkinan baru yang lebih baik.
Advertisement
Cara Menyusun Dialog
Setelah mengetahui aturan dasar dialog, maka Anda juga perlu mengetahui tentang cara menyusun dialog yang baik dan benar. Adapun cara atau langkah dalam menyusun dialog yang sederhana, sebagai berikut.
1. Hal yang pertama-tama adalah menentukan tema tentang apa yang akan dibicarakan.
2. Menentukan tokoh yang ikut terlibat didalam dialog tersebut.
3. Menentukan posisi ataupun peran masing-masing tokoh tersebut.
4. Membuat inti atau garis besar dari pembicaraan.
5. Memperlihatkan kadah dari penulisan dialog dengan benar.
Syarat-syarat Dialog
Merencanakan sebuah dialog harus mengetahui syarat-syaratnya agar dapat menciptakan dialog yang baik dan benar. Ada beberapa syarat-syarat di dalam dialog, sebagai berikut.
- Mengerti dengan benar makna, maksud dan tujuan dari dialog dan juga harus memiliki kecakapan untuk melaksanakan dialog.
- Memiliki pendidikan maupun pengetahuan mengenai topik yang akan dijadikan bahan dialog.
- Dengan kehendak yang baik untuk mencari kebenaran dalam dialog. Karena itu dalam mendengarkan dialog sebaiknya harus bersikap terbuka, tidak berprasangka dan tidak memihak.
- Menciptakan suasana yang damai dan tenang, jauh dari emosi dan rasa paling hebat. Harus dapat menyampaikan gagasan dengan baik, jelas dan boleh juga dengan semangat akan tetapi dengan nada yang enak dan bijak tidak dengan nada yang sedang emosi.
- Dalam keseluruhan dialog harus bersikap jujur, tidak manipulatif, tulus dan tidak mencari-cari kelemahan dan kekurangan rekan dialog, dan juga harus percaya bahwa berbagai hal yang dibahas didalam dialog tidak dimanfaatkan di luar dialog untuk tujuan lain demi keuntungan diri sendiri atau kelompok tertentu.
- Dialog dapat digunakan sebagai cara untuk langsung membahas suatu hal ataupun sebagai pendahuluan untuk pembahasan materi yang memang berat dan sulit. Adapun hal-hal yang dijadikan bahan untuk dialog diantaranya meliputi berbagai macam bidang kehidupan, seperti: sosial, moral, ekonomi, budaya, politik, etika, agama dan lain sebagainya.
Advertisement
Karakteristik Dialog
Setelah mengetahui syaratnya, maka Anda juga harus paham tentang ciri atau karakteristik dari sebuah dialog. Berikut ciri-ciri umum dalam dialog adalah sebagai berikut:
- Dalam berdialog melibatkan banyak orang yakni tidak dilakukan secara sendiri namun banyak pelaku yang terlibat dari dialog tersebut baik langsung maupun tidak langsung.
- Terdapat tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber, agar dialog berjalan lancar.
- Dialog dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
- Biasanya dialog interaktif ditayangkan di acara televisi maupun radio.
Manfaat Dialog
Dialog yang dilakukan dengan baik dan diikuti oleh orang-orang yang memenuhi syarat dapat membuahkan hasil yang banyak, diantaranya :
1. Pada tingkat pribadi
Dialog bermanfaat untuk meningkatkan sikap saling memahami dan menerima, serta mengembangkan kebersamaan dan hidup yang damai saling menghormati dan saling percaya.
2. Di tempat kerja
Dialog bermanfaat sebagai membantu kelancaran perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kerja.
3. Dalam masyarakat
Dialog dapat menjadi sarana untuk saling memahami, menerima dan kerja sama antar berbagai kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang budaya, pendidikan, tingkat ekonomi, ideologi, kepercayaan, dan agama.
4. Dalam keseluruhan hidup bangsa
Dialog bermanfaat untuk memecahkan masalah nasional, merencanakan dan melaksanakan pembangunan bangsa, dan mengambil arah hidup bangsa menuju masa depan.
Advertisement