Liputan6.com, Jakarta Planning adalah suatu hal yang sangat penting dikenali dalam mencapai tujuan perusahaan. Planning atau perencanaan sederhanya adalah suatu proses. Proses ini adalah rangkaian urutan rasional dalam penyusunan rencana.
Proses planning atau perencanaan ini biasanya disesuaikan dengan tujuan, keterbatasan yang ada, dan dikembangkan sesuai dengan teknik dan kebutuhan tertentu. Planning adalah upaya untuk mencapai tujuan dan menentukan tahapan-tahapannya.
Input dalam planning adalah data-data atau informasi, sedangkan outputnya adalah produk perencanaan atau rencana. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tujuan planning dalam rangka kemajuan suatu usaha.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/10/2021) tentang planning adalah.
Planning adalah Kegiatan Dasar Manusia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan atau planning adalah proses, perbuatan merencanakan (merancangkan). Planning adalah upaya untuk mencapai tujuan dan menentukan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan tersebut.
Planning juga dapat diartikan dalam berbagai perspektif, di antaranya planning sebagai kegiatan dasar manusia, planning sebagai pilihan rasional, dan planning sebagai pengendali tindakan masa depan.
Planning sebagai Kegiatan Dasar Manusia
Banyak orang yang memandang perencanaan atau planning adalah suatu kegiatan dasar yang terkandung dalam tingkah laku manusia pada semua tingkatan masyarakat. Planning adalah kegiatan dasar yang dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya saja, tukang kayu membuat suatu rencana saat ia mengangkat palunya untuk memukul paku. Selain itu, seorang pengusaha melakukan perencanaan saat ia mendengarkan laporan cuaca untuk memutuskan akan membawa payung ke kantor atau tidak. Pengemudi kendaraan umum juga melakukan perencanaan dalam menyusun rencana untuk menentukan urutan dalam menyembut penumpang-penumpangnya.
Advertisement
Planning adalah Pilihan Rasional dan Pengendali Tindakan Masa Depan
Planning sebagai Pilihan RasionalÂ
Planning juga dapat dianggap sebagai pilihan rasional. Hal ini menyangkut upaya pemilihan, dan menekankan kaitan antara perencanaan dan rasionalitas. Suatu pilihan rasional dapat didefinisikan sebagai suatu pilihan yang mememuhi standar logika tertentu. Dengan demikian maka perencanaan menjadi suatu proses untuk menentukan tindakan-tindakan di masa depan yang sesuai melalui suatu tahapan pemilihan.
Tidak banyak perbedaan antara pengertian planning ini dengan proses pengambilan keputusan yang rasional. Planning identik dengan proses pengambilan keputusan yang rasional dalam usahanya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, melakukan pilihan-pilihan dengan sengaja, pendekatan yang komprehensif, dan berkaitan dengan tindakan. Orientasi ke masa depan merupakan satu-satunya karakteristik perencanaan yang tidak ada pada proses pengambilan keputusan yang rasional.
Planning sebagai Pengendali Tindakan Masa DepanÂ
Definisi ini mengandung suatu reaksi yang berlebihan terhadap kesempitan definisi yang terdahulu. Definisi ini mengartikan bahwa tidak ada perencanaan yang prosesnya tidak mencakup pelaksanaan.
Tujuan Planning atau Perencanaan
Tujuan planning adalah untuk mencapai sesuatu yang diiginkan dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat. Tujuan planning ini sering kali berkaitan dengan pergerakan suatu perusahaan. Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan beberapa tujuan planning, yaitu sebagai berikut:
- Untuk memberikan pengarahan, baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial.
Dengan planning, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa planning, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
- Untuk mengurangi ketidakpastian.
Ketika seorang manajer membuat planning, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
- Untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan planning, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan atau organisasi.
- Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian.
Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya planning, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara planning dengan kinerja perusahaan.
Advertisement
Unsur-Unsur Planning atau Perencanaan
Planning terdiri dari dua unsur penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).
Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah.
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat.
Â
Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya.
- Rencana Berdasarkan Cakupannya
Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan organisasi, sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
- Rencana Berdasarkan Jangka Waktunya
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang adalah rencana dengan jangka waktu tiga tahun, sedangkan rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
- Rencana Berdasarkan Kekhususannya
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Sementara itu, rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
- Rencana Berdasarkan Frekuensi Penggunaannya
Rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Sementara itu, standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.