Klaster Covid-19 Sekolah Marak, Dokter Reisa: Prokes pada Anak Harus Dibiasakan

Pemakaian masker merupakan protokol kesehatan yang paling mendasar.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 24 Okt 2021, 21:43 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 21:39 WIB
FOTO: Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya
Guru menyapa para siswa sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemerintah kembali membuka sekolah di tengah pandemi COVID-19. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Usai Pembelajaran Tatao Muka (PTM) diberlakukan, belakangan muncul klaster Covid-19 di sekolah.

Menanggapi maraknya klaster sekolah, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Kartikasari Broto Asmoro meminta protokol kesehatan harus diperketat kembali.

“Ingat bahwa kita masih di tengah pandemi. Jadi yang namanya protokol kesehatan adalah yang paling utama. Baik itu kepada anak maupun dewasa. Jadi anak-anak itu bukan superman yang kebal ya sama Covid ini,” katanya saat meninjau sentra vaksinasi di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta pada Sabtu (23/10/2021).

Reisa mengaku sering melihat orangtua tidak memakaikan masker kepada anaknya. Padahal pemakaian masker merupakan protokol kesehatan yang paling mendasar.

“Protokol kesehatan pada anak itu harus dibiasakan. Apalagi kalau sudah mau melakukan pembelajaran tatap muka,” tandas Reisa.

Dia menegaskan mencegah Covid-19 yang lebih utama adalah dengan membiasakan protokol 3M. Kemudian orang di sekitar anak juga harus divaksinasi. Karena meskipun anak tidak divaksinasi, namun mereka akan mendapatkan perlindungan dari orang-orang di sekitarnya.

“Itu yang namanya herd immunity. Jadi ketika anak-anak terlindungi oleh orang-orang di sekitarnya, maka kalau anak itu sampai terinfeksi maka virusnya tetep di anak itu dan tidak menyebar ke lingkungan sekitarnya. Jadi tidak menambahkan kasus baru,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya